MUI kongkow dulu sana dengan Kepala BIRO PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPAG.

Kalau tidak salah ada dua PROF AGAMA di BALITBANG DEPAG.

AHAMDIYAH itu menurut ceritanya sudah 7 KALI DIALOG dengan BALITBANG DEPAG,
mengirimkan artikel yang tebal-tebal berisi  semua REFERENSI yang lengkap
untuk memahami pemahaman ISLAMNYA AHMADIYAH.

Kelihatannya PROF-PROF di BALITBANG DEPAG dengan kemampuan ilmiahnya sudah
mulai melihat dasar-dasar argumen AHMADIYAH yang KUAT.

Kalaupun AHMADIYAH ternyata BENAR dan TIDAK SESAT, tetap saja kita sebagai
warga negara tidak BOLEH berfikir bahwa sekelompok orang ataupun pemerintah
berhak untuk menghilangkan hak orang lain untuk mempercayai sesuatu yang
SESAT selama mereka tidak melanggar hukum positif tindakan kejahatan.

Tetapi dari dulu sudah saya perhatikan kok ya MUI CS dan para PENGACAU yang
sering mengaku mewakili UMAT ISLAM (UMAT ISLAM yang MANA?) tidak menyadari
KESESATAN mereka dalam kasus AHMADIYAH ini.

PERCAYA NABI ISA AS masih HIDUP di langit sudah lebih dari 2000 tahun dan
nanti akan TURUN LAGI ke BUMI untuk diimani sebagai HAKIM bagi UMAT MANUSIA
itu adalah KEYAKINAN SESAT.

Tetapi menuduh SESAT kepada AHMADIYAH yang dengan ILMIAH menyatakan NABI ISA
AS sudah wafat tidak mungkin masih HIDUP dan tidak mungkin akan BANGKIT DARI
KUBUR atau TERBANG TURUN DARI LANGIT.

TIDAK berhenti di situ saja, KELOMPOK kecil yang SESAT ini yang berusaha
mengacaukan KEHIDUPAN SOSIAL di INDONESIA berusaha memanas manasi masyarakat
yang sudah hidup hampir 100 tahun dengan AHAMDIYAH dan juga PEMERINTAH yang
tidak pernah punya persoalan dengan AHMADIYAH bahkan telah banyak dibantu
program-program pembangunannya oleh TOKOH-TOKOH dan INDIVIDU-INDIVIDU
Ahmadiyah di BADAN-BADAN PEMERINTAH.

Mereka tidak malu dengan KESESATANNYA kemudian meminta organisasi yang baik
yang layak menjadi slah satu teladan dalam kehidupan sosial ini untuk
DILARANG dan DIBUBARKAN.

Kalau pemerintah mengkuti permintaan mereka, siap-siap saja INDONESIA akan
menajdi KACAU karena yang lain yang dianggap SESAT oleh kelompok ini juga
menunggu giliran.

AHMADIYAH tidak akan melakukan perlawanan fisik apapun, tetapi kalau yang
lain seperti LDDII atau SYIAH, INKAR SUNNAH belum tentu. Beberapa waktu lalu
saja SIMPATISAN LDDII sudah memberikan pelajaran berharga kepada salah satu
TOKOH PENGACAU ini di BOGOR. Negara ini bisa makin KACAU kalau pemerintah
tidak bertindak TEGAS menjaga SUPREMASI HUKUM.


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke