----- Original Message ----- From: Ketut To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, January 18, 2008 2:39 PM Subject: [mediacare] Fw: [K_M_H_D_I] Pernyataan Sikap PP KMHDI mengenai Penyerangan Pura Sangkaraeng Lombok
----- Original Message ----- From: wayan sudane To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, January 18, 2008 12:28 PM Subject: Re: [K_M_H_D_I] Pernyataan Sikap PP KMHDI mengenai Penyerangan Pura Sangkaraeng Lombok OM Swastyastu, Informasi terkini, temen2 KMHDI NTB dan beberapa jaringan (PMII, JARIK Mataram, KMHDI, KMDI UNRAM, PPMI Dewan Kota Mataram, PHDI NTB, Lurah, BEM STAH Mataram, UKM-BKM) telah melakukan koordinasi dan tadi pagi melakukan aksi damai yang menuntuk pemerintah/ aparat untuk bertindak tegas. Informasi yang digunakan KMHDI adalah informasi dari temen2 KMHDI NTB. Namun selain itu ada beberapa informasi yang masih 'simpang siur' karena berbeda, misalnya saja antara laporan Tim Wahid Institute dan JARIK Mataram. Pun dengan laporan tim KMHDI, berbeda... Mataram, wahidinstitute Pura Hindu Sangkareang Dibakar Kerukunan umat beragama di Lombok Barat NTB kembali ternoda. Selasa, (16/1/2007) malam Pura Sangkareang, Desa Keru Kecamatan Narmada dibakar dan dirusak massa. Peristiwanya terjadi sekitar pukul 23.30 wita. Menurut informasi , perusakan itu dipicu oleh isu relokasi dana pembangunan Pura Penataran Agung Rinjani (baca MRoRI the WAHID Institute Edisi November 2007), yang pembangunannya juga ditentang oleh masyarakat. Isu yang berkembang, konon dana tersebut akan dipergunakan untuk membangun pura tersebut. Isu lain yang juga yang berkembang di sekitar lokasi, akan diadakan upacara sembahyang Pujawali (Odalan) pada Minggu (20/12/08). Pada acara ini, diisukan akan ada pemotongan babi secara besar-besaran. Dalam perkembangannya, sekarang muncul klaim kepemilikan tanah dari warga. Mereka mempertanyakan Peraturan Menteri Agama tentang izin pembangunan rumah ibadah, dimana dalam peraturan tersebut dinyatakan, salah satu syaratnya minimal didiami oleh sekitar 60 KK. Padahal, pura ini sudah lama berdiri. Akibat pengrusakan ini, 90 persen bangunan pura hancur dan rata dengan tanah. Atap terbakar, ukir-ukiran rusak dan gedung hancur berkeping-keping jadi abu. "Sampai saat ini TIM LenSA Masih Turun lapangan untuk melakukan investigasi mendalam," tulis Jay dan Ucup dari TIM LenSA NTB. Hingga saat ini, belum diketahui siapa yang bertanggunggjawab atas pengrusakan ini.[] ======== JARIK Mataram Kronologis kejadian Perusakan Pure Sangkareang Di Keru Lombok Barat - Sabtu, 12 Januari 2008 Secara tiba-tiba (tanpa pemberitahuan sebelumnya) Camat Keru Lombok Barat beserta kepala desa dan sejumlah tokoh masyarakat mendatangi lokasi pure Sangkareang di Keru Lombok Barat sekitar pukul 10.00 Wita. Mereka diterima pengurus pure, ketua renovasi pure dan panitia acara Pujewali di pure tersebut (Acara Pujewali rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 18 Januari 2008-hari ini). Camat datang dengan mengaku ingin menanyakan beberapa hal terkait informasi yang ia terima dari masyarakat. Informasi tersebut diantaranya pertama: acara Pujewali yang akan dilaksanakan di Pure Sangkareang disertai dengan penyembelihan babi secara besar-besaran. Kedua: informasi bahwa acara itu akan dihadiri juga oleh ummat Hindu di luar Lombok seperti Bali. Ketiga: ada isu material pembangunan pure yang batal dilaksanakan di kaki Gunung Rinjani telah dipindahkan ke lokasi Pure Sangkareang. Keempat : Isu pure Sangkareang akan menjadi pusat penyebaran agama Hindu di Asia Tenggara. Keempat isu ini dibantah kebenarannya oleh panitia dan pengurus Pure Sangkareang. Namun sepertinya Kepala Desa Keru tidak puas dengan bantahan tersebut dan merasa perlu membicarakannya pada hari lain dengan rencana akan menghadirkan pihak pemerintah, toma, toga dan masyarakat setempat. Walau kurang setuju, dengan keterpaksaan pihak pure menyepakatinya dan pertemuan direncanakan pada hari Selasa 15 Januari 2008. - Ahad, 13 Januari 2008 pkl. 14.00 Wita Melihat adanya ketidakberesan atas kedatangan Camat dan warga secara tiba-tiba itu, pihak pure melakukan rapat dan memutuskan untuk mencari perlindungan ke pihak kepolisian sebagai langkah antisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Mereka meminta secara resmi pada Kepolisian Resort Narmada untuk menjaga mereka yang kemudian disetujui dengan dikirimnya 6 (enam) personel polisi yang berjaga malam itu. - Ahad, 13 Januari 2008 pkl. 22.30 Wita Sekelompok massa yang diperkirakan berjumlah ratusan menyerbu pure tersebut dan merusak serta membakarnya. Enam aparat polisi yang ada disitu tidak bisa berbuat apa-apa, bahkan konon para polisi nyaris dikeroyok massa karena mencoba menghalangi. Massa berjumlah besar itu secara leluasa merusak apa saja yang ada di pure tersebut. Tidak ada korban jiwa, tetapi sejumlah ornamen seperti patung-patung serta tempat pemujaan hancur lebur oleh benda-benda keras. Kelambu dan kain sembahyangan nyaris habis terbakar serta tembok dan pembatas roboh.. - Senin, 14 Januari 2008 pkl. 07.30 Pagi-pagi sekali, pure tersebut telah di penuhi wartawan dan polisi. Menurut pengakuan warga yang berhasil kami temui disekitar pure, mereka sama sekali tidak tahu menahu perihal orang yang merusak itu. Mereka hanya mendengar keributan-keributan, ucapan takbir serta teriakan jihad malam itu. Mereka juga tidak mengetahui jumlah persis kelompok massa tersebut. Tapi yang jelas banyak sekitar 100-an orang. Enam polisi yang menjadi saksi perusakan nampaknya akan mejadi kunci pembuka informasi perusakan ini. - Selasa, 15 Januari 2008 Pengurus PHDI melakukan rapat internal dengan tokoh-tokoh Hindu di kawasan pure tersebut. Sementara di tempat lain di cakranegara, ummat Hndu telah berkumpul sekitar 300-an orang yang berniat "jihad" tandingan melawan aksi semalam. Namun dapat dicegah dengan pertimbangan konflik akan meluas. Tokoh-tokoh Hindu menyarankan agar aksi diarahkan ke KAPOLDA NTB saja. Mereka berhasil melakukan hearing di sana dan mendesak POLDA untuk mengamankan pure tersebut serta acara Pujewali yang akan dilaksanakan 18 Januari 2008. - Rabu, 16 Januari 2008 Dilakukan rapat yang dihadiri sekitar 50-an yang terdiri dari Camat, PHDI, Kapolres, Kapolsek, FKUB Lobar, toga, toma dan masyarakat. Diskusi berlangsung sepihak. PHDI Dan pengurus pure seakan diadili di tempat dan tidak bisa banyak komentar. Tuntutan sepihak dari Kades dan warga yang kontra melayang di forum itu. Adapun tuntutannya adalah, Pertama : Menolak keberadaan pure itu dengan alasan tidak ada ijinnya dari negara perihal pembangunan rumah ibadah. Kedua: Pure tersebut harus di vakumkan dulu selama status hukumnya belum jelas. Ketiga : Harus ada SKB dua menteri atas keberadaan pure tersebut. Oleh tokoh-tokoh Hindu, tuntutan sepihak itu belum bisa diterima dengan alasan, pure tersebut telah ada sejak tahun 1680-an dan sudah melakukan renovasi dua kali pada 1990 dan 2006 yang lalu. Dan renovasi yang ketiga kali ini. Tidak ada undang-undang yang mengatur, renovasi harus ada ijinnya. Ijin hanya berlaku bagi rumah ibadah yang baru didirikan. Karena tak berhasil menemukan apa solusi tepat. Pertemuan rencananya keeseokan harinya. - Jum'at, 18 Januari 2008 Belum ada informasi hasil pertemuan lanjutan itu. Namun di tempat lain, pada pukul 16.00 wita. Sejumlah elemen mahasiswa berkumpul untuk membicarakan hal yang sama. Mereka tergabung dalam Koalisi Kebangsaan Untuk Perdamaian (KKUP) NTB terdiri dari PMII, JARIK Mataram, KMHDI, KMDI UNRAM, PPMI Dewan Kota Mataram, PHDI NTB, Lurah, BEM STAH Mataram, UKM-BKM. Rencananya aksi damai akan dilangsungkan sebagai bentuk keprihatinan mereka pada NTB yang dalam darurat kekerasan. Mereka berencana menuju KAPOLDA NTB, orasi terbuka, menyebarkan selebaran dan press relese serta pernyataan sikap. Diperkirakan aksi akan diikuti sekitar 150-an orang. TIM Investigasi JARIK Mataram ================= Semoga bermanfaat... 2008/1/18 putradewata < [EMAIL PROTECTED]>: OSA, Ini sudah berulang2, untuk kali ke sekian kita dilecehkan. Mungkin bikin pressure dengan demo bisa dilakukan.KMHDI PD Bali(PC Dps,badung,Buleleng) sebagai daerah terdekat, mana action-nya??Jangan diam! OSSSO, Dwija I Gde Dharma Nugraha <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Om Swastiastu, Ini saya forwardkan pernyataan sikap dari PP KMHDI mengenai penyerangan Pura Sangkaraeng di Lombok. Pernyataan sikap ini juga dapat dilihat di www.kmhdi.org linknya : http://www.kmhdi.org/index.php?menu=news&id=121 Pernyataan maunya di kirim sama wayan sudane, tapi sepertinya email beliau sedang bermasalah. Pernyataan sikap dapat di baca di bawah ini. Buat teman2 NTB, tolong update berita ya.. + gmna kronologisnya penyerangan ini.... Om Santih, Santih, Santih Om PERNYATAAN SIKAP TENTANG PERUSAKAN PURA SANGKAREANG DI KECAMATAN NARMADA, KABUPATEN LOMBOK BARAT, NUSA TENGGARA BARAT KEKERASAN tampaknya mulai mewarnai awal tahun 2008 ini. Berbagai isu yang berbau sara (suku, agama, ras, antar golongan) terus dilakukan dan dihembuskan untuk memecah kebersamaan serta toleransi warga negara. Pluralisme yang terus didengungkan seolah menjadi pemanis untuk merajut kebersamaan yang pelaksanaannya jauh dari harapan. Semangat kerukunan dan perdamaian sesuai ajaran masing-masing agama pun tidak bisa diimplementasikan secara nyata dan bersama di masyarakat. Ada saja alasan-alasan dangkal untuk melegitimasi kekerasan terhadap kelompok lainnya. Negara sebagai lembaga yang berwenang mengatur warga negara tentunya harus dapat memberikan rasa aman kepada semua elemen bangsa. Negara melalui aparatur pemerintahannya harus menjalankan tugas sesuai amanat undang-undang. Memberikan jaminan untuk beribadat, rasa aman, dan netral dalam melindungi warga negara. Sayangnya, semua itu tidak dapat dilaksanakan secara baik. Kasus perusakan dan pembakaran Pura Sangkareang di kecamatan Narmada, kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat pada tanggal 15 Januari 2008 lalu, adalah bukti bahwa perdamaian di negara ini telah rapuh. Negara tidak bersikap tegas dan cenderung berpihak sehingga kejadian serupa terus terulang. Adanya perusakan tempat ibadah dan intimidasi kepada umat Hindu tersebut adalah cermin kegagalan penanaman nilai-nilai kebersamaan dan pelaksanaan dari ajaran agama. Bila tidak diredam, potensi konflik ini akan terus merambah kepada tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena kasus-kasus seperti ini sering terjadi dan penyelesaiannya pun lambat dan terkesan meninggalkan rasa keadilan. Untuk itu, Pimpinan Pusat Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PP KMHDI) menyatakan sikap sebagai berikut: 1.. Agama manapun tidak membenarkan umatnya untuk merusak tempat suci umat lain. Toleransilah yang seharusnya dilakukan sebagai sesama mahluk ciptaan Tuhan. Untuk itu, KMHDI mengutuk keras perusakan tempat ibadah tersebut. 2.. Negara merupakan lembaga yang mengatur stabilitas keamanan dan memberikan jaminan keamanan serta ketertiban masyarakat. Untuk itu, KMHDI menuntut pemerintah dan jajaran aparat keamanan untuk bertindak tegas dan bersikap netral dalam penanganan kasus ini. 3.. Pemerintah sebaiknya tidak terkooptasi oleh kelompok tertentu sehingga menimbulkan ketidaknetralan dalam tindakan. Karena hal ini akan menimbulkan potensi konflik berkepanjangan. Untuk itu, KMHDI menghimbau agar pemerintah dapat segera menyelesaikan permasalahan-permasalahan keagamaan secara cepat dan adil dengan tidak berpihak kepada salah satu kelompok sesuai dengan amanat UUD 1945. 4.. Ahimsa (tanpa kekerasan) adalah semangat perjuangan yang senantiasa melandasi umat Hindu untuk menciptakan perdamaian. KMHDI menghimbau kepada seluruh umat Hindu untuk tetap tenang, dan melihat kasus ini secara jernih sehingga tidak mudah ter-provokasi. Kami berharap segenap elemen umat untuk tetap berkoordinasi menciptakan perdamaian sebagai wujud dari dharma agama dan dharma negara. 5.. Perdamaian dan kebersamaan mutlak diperlukan dalam membangun bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa, agama, dan keanekaragaman budaya. Kami menghimbau agar segenap elemen bangsa dapat bersatu dan menjunjung hak azasi manusia serta menghormati pluralisme untuk memperjuangkan kebebasan beribadah di wilayah hukum NKRI. Demikianlah pernyataan sikap KMHDI. Semoga negara dan warganya dapat mendukung perdamaian antar komponen bangsa. Dan kami akan tetap berpegang teguh bahwa kebenaran pasti akan menang! Satyam Eva Jayate! Jakarta, 17 Januari 2008 Pimpinan Pusat KMHDI Wayan Sudane Presidium Kontak Person: Wayan Sudane � 021 7114 2215 N Widhiarsana - 0818 036 46109 www.kmhdi.org [EMAIL PROTECTED] ~~No Pain, No Gain~~ -------------------------------------------------------------------------- Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. -- =============== Just Click http://wayansudane.net ======================= ------------------------------------------------------------------------------ No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.6/1230 - Release Date: 1/17/2008 4:59 PM ------------------------------------------------------------------------------ No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.6/1230 - Release Date: 17/01/2008 16:59 [Non-text portions of this message have been removed]