Belanda Bersiap-Siap Hadapi Film Anti Islam
18-01-2008
Di Belanda, makin meningkat saja ketegangan seputar film bikinan Geert Wilders. 
Akhir tahun lalu, diumumkan bahwa politikus anti Islam dan ekstrim kanan 
Belanda Geert Wilders membuat film tentang kitab suci Al Qur'an, yang katanya 
mengilhami pelbagai langkah tidak toleran, pembunuhan dan teror. 

Hari-hari ini terbetik berita bahwa para menteri Belanda ternyata sudah 
beberapa kali mengadakan perundingan soal film ini. Mereka khawatir tentang 
kemungkinan dampak film ini di dalam dan di luar negeri. Tapi kekhawatiran juga 
menghinggapi warga Belanda di luar negeri. 
"Kalau Wilders dalam film itu membakar atau merobek-robek Al Qur'an, maka ia 
telah menyebabkan terjadinya perang dan pertumpahan darah. Rakyat Belanda 
bertanggung jawab untuk mencegahnya." Demikian Mufti Agung Suriah Ahmad Badr 
al-Din Hassoun pekan ini ketika mengunjungi parlemen Eropa di Strassbourg. Nada 
ucapan ulama Suriah ini mengingatkan orang pada krisis seputar karikatur Nabi 
Mohamad di Denmark dua tahun silam. Ucapan Mufti Agung itu makin merupakan 
peringatan keras, kalau diingat bahwa protes paling penuh kekerasan terhadap 
karikatur Nabi itu terjadi di Suriah. 
Perundingan Rahasia
Para pejabat Belanda prihatin terhadap kemungkinan dampak film anti Al Qur'an 
yang konon akhir bulan ini akan diumumkan oleh Geert Wilders, pemimpin partai 
ekstrim kanan anti Islam PVV. Rabu silam terungkap bahwa Perdana Menteri 
Belanda Jan Peter Balkenende dan Menteri Dalam Negeri Nyonya Guusje ter Horst 
serta Menteri Kehakiman Ernst Hirsch Ballin beberapa kali mengadakan 
perundingan rahasia tentang dampak yang mungkin muncul dari film anti Al Qur'an 
itu. Dalam perundingan itu juga ambil bagian koordinator pemberantasan 
terorisme Belanda Tjibbe Joustra. 
November tahun lalu politikus ekstrim kanan Geert Wilders mengumumkan 
rencananya. Menurutnya ia akan membuat film yang menunjukkan bahwa Al Qur'an 
adalah sebuah buku fasistis, yang mendorong-dorong umatnya untuk menyebar 
kebencian dan kekerasan. 
Semakin Radikal
Ucapan Geert Wilders tentang Islam dan Al Qur'an memang makin radikal saja. 
Pada bulan Februari 2007 kepada warga muslim Belanda ia berujar, kalau mereka 
tetap ingin menetap di Belanda, maka mereka harus berani menyobek sampai 
separuh kitab suci Al Qur'an. Kemudian ia berseru kepada parlemen Belanda, dia 
juga anggota parlemen, supaya menetapkan larangan terhadap Al Qur'an. Seruan 
ini ditolak mentah-mentah oleh mayoritas anggota parlemen. 

Tampaknya kampanye Wilders terhadap Al Qur'an, kini dilanjutkannya dengan film 
yang sedang dibuatnya. Isi persis film itu sampai sekarang tetap tidak jelas, 
demikian pula di mana film itu bisa ditonton, semua orang masih meraba dalam 
kegelapan. Dipertanyakan apakah ia secara terbuka akan menodai kesucian Al 
Qur'an, misalnya dengan menyobek-nyobeknya atau membakarnya. 
Waspada
Tak lama setelah pemimpin partai ekstrim kanan PVV ini mengumumkan niatnya 
membuat film, Menteri Dalam Negeri Nyonya Guusje ter Horst dan Menteri 
Kehakiman Ernst Hirsch Ballin mengadakan pertemuan dengan pemimpin partai PVV 
ini untuk menunjukkan kemungkinan aksi balas dendam atas film ini, serta resiko 
yang akan dihadapi tokoh ekstrim kanan anti Islam ini. Belakangan terbetik 
berita bahwa pada bulan November itu, Mendagri Ter Horst juga telah mengirim 
surat kepada semua walikota di Belanda. 

Dalam surat itu Mendagri minta para walikota supaya lebih waspada terhadap 
ketegangan yang mungkin muncul dalam masyarakat, bahkan sebelum film itu 
diumumkan. "Pengumuman pembuatan film itu," demikian Mendagri Ter Horst, "bisa 
menyebabkan keresahan dalam masyarakat dan ketegangan di antara kelompok 
masyarakat." 
Siap
Pelbagai satuan polisi di pelbagai kota besar Belanda, seperti Amsterdam dan 
Rotterdam, sementara itu sudah menyatakan siap menghadapi pecahnya kerusuhan 
setelah pemutaran film itu. Dalam ini mereka terus mengupayakan kerjasama 
dengan para imam atau para pemimpin masyarakat muslim. 
Para pejabat Belanda juga mengkhawatirkan reaksi di luar negeri. Gambaran yang 
mengerikan adalah krisis seputar karikatur Nabi Mohamad yang diterbitkan oleh 
koran Denmark dua tahun silam. Waktu itu di pelbagai negara muslim terjadi 
demonstrasi yang bahkan disertai kekerasan. Pelbagai kedutaan besar Belanda di 
negara-negara islam telah menerima instruksi, misalnya tentang pertanyaan 
bagaimana mereka harus menyikapi kemungkinan protes dengan kekerasan terhadap 
film Wilders itu. Warga Belanda di luar negeri diminta untuk mendaftarkan diri 
pada kedutaan besar Belanda bagi kemungkinan pengungsian. 
Dari orang Belanda di luar negeri inilah terdengar banyak kekhawatiran. Mereka 
takut menjadi korban kekerasan kalau reaksi terhadap film Wilders itu sama 
seperti protes terhadap karikatur Nabi Muhamad dua tahun lalu. Sampai sekarang 
mereka memang belum mengambil tindakan. Tetapi suara khawatir warga Belanda di 
luar negeri makin lantang saja. 
Forum Internasional
Menteri Luar Negeri Maxime Verhagen awal pekan ini hadir di Madrid pada apa 
yang disebut Aliansi Kalangan Beradab. Inilah sebuah forum internasional yang 
bertujuan mengurangi ketegangan antara dunia Islam dengan masyarakat Barat. 
Berkali-kali ia diajak bicara tentang film Wilders itu. Dalam pidatonya Menlu 
Verhagen bicara soal kebebasan beragama dan kebebasan berpendapat. "Agak sulit 
untuk lebih dahulu bicara tentang film yang belum kita lihat itu, tetapi 
kebebasan berpendapat tidak berarti bahwa orang berhak menghina kalangan lain." 
Kalau film ini tidak pantas, maka, demikian Menlu Verhagen, pemerintah Belanda 
akan dengan jelas menyatakan ketidaksetujuannya. Menyusul krisis karikatur 
Denmark, pelbagai pakar yakin, protes yang dikobarkan di seluruh dunia itu bisa 
dicegah, kalau pemerintah Belanda segera menyatakan tidak setuju dengan 
karikatur Nabi Mohamad itu. 
http://www.ranesi.nl/arsipaktua/belanda/siap_hadapi_film_wilders080118
Berikan tanggapan Anda
p.s. Geert Wilders asalnya orang indis dari Hindia Belandda

 
(Dikutip dari Multiply)

Satrio Arismunandar 
Producer "Jika Aku Menjadi" (tayang tiap Minggu, pukul 18.00 WIB) - 
News Division, Trans TV, Lantai 3
Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790 
Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026,  Fax: 79184558, 79184627
 
http://satrioarismunandar6.blogspot.com
http://satrioarismunandar.multiply.com  
 
"Berhasil tidak dipuji, gagal dicaci maki, hilang tidak dicari, mati tidak 
diakui...."


      
____________________________________________________________________________________
Never miss a thing.  Make Yahoo your home page. 
http://www.yahoo.com/r/hs

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke