Mimpi Orkestrasi Pergerakan yang Apik, Mimpi Indonesia Baru (7) http://ruangasadirumahkata.blogspot.com/
Kawan-kawan putaran refleksi di kalangan gerakan sosial atau pro-dem dan juga studi aksi partisipatori yang dilakukan oleh Demos, serta pembaruan/pembetulan gerakan yang telah dirintis oleh kita semua, telah meletakkan fondasi dan landasan yang tepat dan maju untuk perubahan di dalam pergerakan kita yang pada akhirnya akan memberi impak transformasi masyarakat yang berarti. Inilah momentumnya, detik ini juga. Jangan tertinggal lagi dan terus berada di tepi-tepi atau pinggiran perubahan sosial!!! Meminjam Marcos Tiap orang sedang bermimpi di negeri ini. Kini saatnya bangun..... Inilah badainya. Dari pertarungan dua arus angin ini badai akan terlahir, saat kedatangannya sudah menjelang. Kini angin dari atas sedang berkuasa, dan angin dari bawah sedang berhembus.... Inilah ramalannya. Saat badai mereda, saat hujan dan api sekali lagi menyingkir pergi dari negeri yang damai ini, dunia tak bakal lagi berupa dunia namun sesuatu yang lebih baik. Tinggal lagi sebenarnya bagaimana kita mampu mengoptimalkan potensi dan kekuatan kita, bagaimana kita mampu membangun sinergi, bagaimana kita mampu melahirkan potensi kepemimpinan kita, melejitkan imaginasi kita dan tentunya bagaimana membangun daya tahan gerakan dan kesabaran yang revolusioner. Salah satu yang terpenting bagi saya adalah bagaimana menciptakan iklim dan budaya organisasi/ pergerakan yang memberi ruang semua komponennya melepaskan ledakan energi positifnya dan energi imajinatif/inovatifnya, potensi diri dan organisasi. Untuk itu mulailah dengan kearifan Walt Disney Satu-satunya harapan saya adalah kita tidak pernah melupakan satu hal..... bahwa semua ini dimulai dari seekor tikus. Catatan pentingnya adalah mulailah sesuatu dari hal kecil, mulailah dari dirimu sendiri. Dibawah ini ada kata-kata bijak yang barangkali bisa kita renungkan pula (diambil dari A de Mello) Mengubah Dunia Dengan Mengubah Diriku Sufi Bayazid bercerita tentang dirinya seperti berikut ini : Waktu masih muda, aku ini revolusioner dan aku selalu berdoa : Tuhan, berilah aku kekuatan untuk mengubah dunia! Ketika aku sudah separuh baya dan sadar bahwa setengah hidupku sudah lewat tanpa mampu mengubah satu orang pun, aku mengubah doaku menjadi : Tuhan, berilah aku rahmat untuk mengubah semua orang yang berhubungan denganku: keluarga dan kawan-kawanku, dan aku akan merasa puas Sekarang ketika aku sudah menjadi tua dan saat kematianku semakin dekat, aku mulai melihat betapa bodohnya aku. Doaku satu-satunya sekarang adalah Tuhan, berilah aku rahmat untuk mengubah diriku sendiri. Seandainya sejak semula aku berdoa begitu, maka Aku tidak begitu menyia-nyiakan hidupku. Namun demikian persoalannya bukanlah mana yang lebih dulu telor atau ayam. Tetapi ini adalah tindakan yang pararel, merubah diri kita dan merubah dunia. Dimana hukum utamanya nya adalah anda tidak bisa memberikan apa yang tidak atau belum anda miliki. Apa yang dilakukan oleh Disney sebenarnya adalah tindakan yang revolusioner. Kita tahu bagaimana tikus yang selama ini kita benci, kita anggap sumber penyakit, kotor, gelap oleh Disney diubah jadi Mickey Mouse yang begitu dicintai oleh anak-anak bahkan orang dewasa. Mickey yang baik hati, lembut, optimis, lucu dan lugu. Lalu cermati lagi apa yang dibilang seorang teman Inti dari pelajaran si kodok (semoga anda masih ingat) ini menurutku bukan tuli atau tidak tuli, tetapi lebih kepada apa yg ada dalam pikiran kita. Ada yg pernah bilang "You are what you think you are". Maka temukan hakekat sejati diri anda, hal-hal positif dan kebaikan di dalam diri anda. Mulailah meninggalkan kecenderungan atau dominasi berpikir defisit dan negatif dalam berinteraksi dengan diri anda dan saat anda menilai rekan seperjuangan anda, organisasi anda, kaum miskin papa yang hendak kita bela. (silahkan di tengok keajaiban berpikir positif di posting saya persaudaraan para kodok) Dibawah ini adalah 4 (empat) pertanyaan untuk menyegarkan panggilan hidup dan idealisme anda, ini juga jalan memulai perubahan di dalam diri anda dan budaya organisasi dan pergerakan kita. Yang pada akhirnya akan memicu lahirnya potensi terbaik diri anda dan organisasi kita. Ceritakan tentang masa-masa awal Anda bergabung dengan dunia pergerakan dan dengan organisasi gerakan anda. Apa kesan atau ketertarikan pertama anda yang paling positif, kapan pertama anda bergabung dengan dunia pergerakan dan bekerja atau berinteraksi dengan organisasi anda? (1) Ceritakan tentang pengalaman puncak atau titik tertinggi yang pernah anda alami dalam interaksinya dengan pergerakan dan organisasi anda (2) Apa yang paling anda hargai dari diri anda, tim anda, organisasi anda dan pergerakan secara keseluruhan. (3) Jika anda memiliki tongkat ajaib dan boleh mengajukan tiga permintaan yang akan dikabulkan untuk menjadikan organisasi anda sebagai tempat kerja yang paling hidup, paling bermanfaat dan paling menyenangkan, akan seperti apakah hal itu? (4) (adaptasi dari The Power of Appreciative Inquiry Diana Whitney&Amanda Trosten) Tentunya proses ini akan lebih baik menjadi proses belajar bersama. Ini menjadi sebuah cara untuk meningkatkan interaksi sosial di dalam organisasi kita, pergerakan kita, untuk mengenali rekan seperjuangan sebagai seorang pribadi yang utuh dengan segala potensi terbaiknya, dan juga untuk mulai mengenali dan menemukan mimpi-mimpi bersama. Inilah yang disebut proses Discovery di dalam siklus 4D Appreciative Inquiry (discovery, dream, design dan destiny/delivery). Secara ringkas 4 D itu adalah apresiasi Apa yang Ada, imajinasi Apa yang Mungkin, menentukan Apa yang Harus, dan terakhir menyusun Apa yang Dapat. Apa itu sesungguhnya Appreciative Inquiry sebagai sebuah corak pikir dan filsafat : - Berpikir apresiatif adalah upaya menghargai apa yang ada pada diri kita, mengambil hikmah dari setiap kejadian yang kita lalui. Kita diajak untuk lebih fokus pada apa yang terbaik dari manusia dan sistem manusia, apa yang memberi nafas kehidupan. - Prinsip Inquiry memandang manusia sebagai makhluk yang selalu bertanya, mengubah manusia dewasa yang menerima begitu saja segalanya menjadi anak-anak yang penuh dengan pertanyaan. Manusia dewasa yang menganggap tahu segalanya menjadi anak-anak yang terus menerus belajar. (barangkali ini juga rumus untuk awet muda, hehehe) - AI dapat diartikan seni dan praktik bertanya yang memperkuat kapasitas manusia dan sistem manusia untuk menciptakan masa depan yang penuh dengan harapan. Secara lebih serius AI adalah sebuah metode yang mentransformasikan kapasitas sistem manusia untuk perubahan yang positif dengan memfokuskan pada pengalaman positif dan masa depan yang penuh harapan. - Atau seperti fusi antara hidrogen dan oksigen, seperti fusi inti nuklir. Proses ini akan menyatukan energi setiap orang, mengikat energi itu dan mengubahnya menjadi daya dorong yang tidak terbayangkan. (ibid. Budi Setiawan Muhamad, M.Psi, kata pengantar edisi Indonesia). Menurut saya Appreciative Inquiry inilah jawaban untuk meletakkan gairah perubahan di tubuh organisasi anda dan dunia pergerakan pada umumnya menjadi sungguh-sungguh bermakna. Ujian terberat kawan-kawan adalah sejauh mana mampu melakukan harmonisasi gairah perubahan ke arah stuktur dan budaya organisasi dan pergerakan yang lebih apik, berimbang, kokoh, progresif dan berhari depan. Tantangannya : Mungkinkah kawan-kawan mendorong Appreciate Inquiry sebagai cara pandang/filsafat/tools bisa dikerjakan secara meluas di dalam organisasi dan gerakan kita. Sebagai tawaran proses yang akan menyatukan energi setiap orang, mengikat energi itu dan mengubahnya menjadi daya dorong yang tidak terbayangkan. Dari energi menjadi cahaya. Saya yakin seyakin-yakinnya bila ini bisa dilakukan maka organisasi kita/pergerakan kita akan memimpin di depan dan menjadi gerakan yang ruaaarrrrrrrrrr biasa. Mimpi Orkestrasi Gerakan Sosial yang Apik, Mimpi Indonesia Baru............ kok terasa dekat ya Dan inilah muara ocehan saya sebelumnya, Lets Jazz Together: Donal Bebek, Wiji Thukul, Subcomandante Marcos , Titik Koma Zapatista, PRD dan Walt Disney; Persaudaraan Para Kodok; Warna adalah Senjata serta Lao Tzu, de mello dan Boneka Garam. Silahkan tengok http://ruangasadirumahkata.blogspot.com/ Sesederhana itu, bahkan mungkin nampak kurang heroik dan tidak revolusioner. Salam Andreas Iswinarto Tetaplah tersenyum Nb. Ayo siapa yang sepakat acung jempol... Kalaupun Appreciate Inquiry tidak bisa dilakukan menyeluruh dan menjadi kebijakan organisasi anda, mulailah dari lingkungan kerja terdekat anda. Atau paling tidak semangatnya terus ditumbuhkan, jadi virus yang akan melahirkan endemi dan pendemi. Berita gembiranya sebagian dari anda sebenarnya sudah mulai menyemaikan semangat ini. SALUTE. Bila anda tertarik silahkan sekarang juga bergabung dengan saya, belajar bersama atau baca juga : Power of Appreciative Inquiry : 4 Prinsip Perubahan Positif di dalam Organisasi Diana Whitney & Amanda Trosten; B First, 2007 Appreciative Inquiry; Jakarta Consulting Group, 2006 Bayang Tak Berwajah dan Kata adalah Senjata-nya Subcomandante Marcos (masternya AI), Insist-Resist The Disney Way, Penerbit Erlangga, 2005. (Tanya kenapa kita begitu jauh di suatu waktu berimajinasi bersama Mickey Mouse, Pinokio, Peter Pan dan teman-teman lainnya) =============================== Untuk Seri 8 Artikel Mimpi Orkestrasi Pergerakan yang Apik, Mimpi Indonesia Baru .. Silah klik http://ruangasadirumahkata.blogspot.com/ Lets Jazz Together? (Bag 1) Donal Bebek, Wiji Thukul, Subcomandante Marcos Titik Koma Zapatista, PRD dan Walt Disney (bag 2) Keajaiban Persaudaraan Para Kodok (bag 3) Mengapa tawa dan tangis, bisa lahirkan air mata.... (bag 4) Lao Tzu, de Mello dan Boneka Garam..............(bag 5) Senjata Adalah Warna. Lalu Warna Adalah Senjata Juakah? (Bag 6) ....bahwa Semua Ini Dimulai Dari Seekor Tikus (7) Jalan Baru, Jalan Pembebasan (8) ____________________________________________________________________________________ Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ