Babah Honggie sing nggantheng berkumis(?) Aku terus terang ngak takut kualat, sial atau mati rejeki, yang aku takuti malahan yang sampeyan dengan begundal2 sampeyan, si Eva dan si Tanaya itu koq aku sampai miris lho dengan cerita sampeyan itu yang berani2nya layat ke Cendana. Apalagi ceritanya neng Eva yang bilang, wah ber-lapis2 penjagaan di Cendana waktu layat itu. Dan imbuhannya neng Eva koq tangtara2 itu semuanya raut mukanya sama. Terus terang aku si jagoan taekwando ban hitam aja takut kalau lihat tangtara, terutama tangtara Indonesia. Ini aku ceritani ya sampai dimana ketakutanku itu. Bahkan mendarat di bandara udara tempo hari saja aku takut tuh lihat begitu banyak petugas yang berseragam. Ini kayaknya wajar demikian konco-ku yang bilang, katanya karena aku terlalu lama tinggal di LN. Tapi aku pikir2 temen2ku ke Indonesia blebar bleber, mondar mandir, ya tenang2 saja, ngak kuatir/ngak punya resitensi sama orang berseragam. Aku lama2/pikir kesana kesini, kenapa orang lain okay2 saja tapi aku koq miris ya lihat orang yang berseragam, apalagi yang berwajah galak dan tambahannya pakai kumis jeketet. Tapi disinipun aku takut, misalnya tempo hari mengantarkan konco bersama istrinya ke gereja. Disini aku takut,miris juga, walaupun ngak ada yang berseragam para umatnya, tapi kalau semua jemaah nyanyi2 dan ngangkat2 tangan kayak orang kesurupan aku takut dan miris juga. Koq rasanya aku ini bakalan "dikeroyok" oleh orang2 "suci2" ini. Apalagi kalau aku melihat foto2 achir ini dari Indonesia dimana para wanita2 berjilbab berbaris rapi dengan muka kereng, menjadikan aku miris juga. Lama2 aku mikir kian kemari, mungkin ini karena terlalu banyak baca berita2, terutama perihal orang2 yang bertendensi fundamentalist...atau pop-nya...fanatik. Apalagi kalau ngehadapin tangtara Indonesia aku takut banget, karena apa...ya karena beritanya banyak mulai dari peristiwa 65 sampai sekarang masih tertoreh nama yang kurang baik bagi tangtara2 Indonesia. Ya ngak salah tuh apa yang dikatakan neng Eva, ...koq muka,wajahnya sama ya...ya karena mereka ini sudah ibaratnya kayak/dijadikan/dibuat seperti robot-robot. Brainwash sudah dilakasanakan, ini menjadikan tangtara2 ini sampai tergores semuanya, kayaknya berwajah sama. Tapi maafkan ini memang sikapku menghadapi semua gerombolan, perkumpulan orang2 dari manapun dan apapun warnanya, menjadikan aku takut karena asumsiku orang fanatik itu perlu dijauhi. Jadi jangan nganggap aku ini sentimen atau mencerca, memfitnah dll tapi memang ini keluar dari hati sanubariku...takut/miris sama orang2 fanatik, semua robot2 yang hanya dikendalikan oleh puppet master. Apalagi kalau terus aku inget2 Bung Munir, orang yang terkenal aja bisa di-mati-in tanpa ada penuntasan tuh, lha apalagi aku ...si ikan kecil.....siapa yang mau ngegubris bila aku sampai kena musibah dan di bantai ama kaum fundamentalis dan robot2 itu?. Jadi ....better keep a distance...from ....a could be a calamity...such as....being too close to all ...fanatics and robots (baik yang berkumis ataupun tidak). Tapi bagi orang lain ya aku hargai sikapnya , sudah masuk ke lingkungan tangtara malahan ngucurin air mata buat sang ...the late puppet master, ya maapin saja kalau aku ngak bisa se-brani (atau nekad) kayak teman2 lain yang menyanjung2 tinggi2 .... the late puppet master. Koq sampeyan bilang, bisa2-ne bilang rakyat Indonesia berkabung....dari Bali koncoku bilang ngak banyak tuh yang ngibarin bendera setengah tiang. Aneh juga ya berkabung koq sampai 7 hari-an, apa ngak kebacut ini ya? Bahkan Bung Sur aja bilang tetangganya yang mula2 dikira berkabung ngak tahunya ngak ngeluarin bendera tuh! Harry Adinegara
Yap Hong Gie <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Tanggapan: Hidup sama2 dengan Judas Iskariot,Brutus dan Ken Arok Harry Antinegara, Entah di rumah kurang dibekali dengan fatsoen dan etiket, ataukah lingkungan Australi yang membuat sampeyan tekor moral ....... Rakyat Indonesia sedang berduka dan dalam masa berkabung, sementara tanpa rasa hormat sedikitpun Anda terus saja melancarkan pembusukan terhadap Pak Harto. Apakah Anda tidak takut kualat, tidak takut sial, mati rejeki, ambles mata pencaharian mu di meja Casino?!?!? Semoga saja tidak ... semoga ya ...... semoga tidak ..... semoga iya .... Wassalam, yhg. ----------------- Harry Adinegara <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Dengan meninggalnya Mbah Harto, Indonesia di "jerumuskan" dalam lembah ironi. Apakah kebetulan ini....tgl 27 Januari dan tgl 27 Januari yang oleh PBB ditentukan sebagai Hari Memperingati Genocide, memperingati kekerasan HAM, dimana Indonesia adalah sebagai member PBB yang ikut menyetujui jatuhnya hari peringatan tgl 27 Januari sebagai hari naas bagi orang yang cinta HAM. -------- --------------------------------- Make the switch to the world's best email. Get the new Yahoo!7 Mail now. [Non-text portions of this message have been removed]