http://www.mediaindonesia.com/berita.asp?id=160884

2007 Ekspor RI Ke Dubai Lampaui US$1,1 Miliar 

Penulis: Asep Toha

JAKARTA--MI: Nilai ekspor Indonesia ke Dubai tahun lalu meningkat lebih dari 
50% dibanding tahun lalu. Dengan peningkatan tersebut, ekspor Indonesia ke 
Dubai mencapai US$1,1 miliar.

"Total perdagangan khusus Dubai dengan Indonesia tahun 2007 tercatat US$1,154 
miliar atau meningkat 34,69% dibanding tahun 2006. Dari total tersebut, ekspor 
Dubai ke Indonesia sebesar US$ 54 juta saja atau menurun 58,49% dan impor Dubai 
dari Indonesia tercatat US$ 1,1 miliar atau meningkat tajam sebesar 51,45%," 
ungkap Kepala Pusat Promosi Dagang Indonesia di Dubai Husin Bagis melalui 
siaran pers yang diterima Media Indonesia, Rabu (27/2).

Menurut Husin, Dubai ialah negara tujuan ekspor non-tradisional bagi Indonesia. 
Namun, pertumbuhan ekspor Indonesia ke sana dalam beberapa tahun terakhir terus 
meningkat. Indonesia banyak memasok produk industri seperti bahan bangunan dan 
lainnya. Hal ini sejalan dengan kondisi Timur Tengah yang sedang mengalami 
ledakan konstruksi.

Berdasarkan data Dubai Customs total perdagangan non-migas Dubai dengan Dunia 
tahun 2007 tercatat US$115,6 miliar atau meningkat 56,36% dibanding tahun 2006. 
Dari angka itu total ekspor non-migas (termasuk re-ekspor US$27, 3 miliar) 
sebesar US$34,7 miliar. Sedangkan, total impor tercatat US$80,9 miliar atau 
meningkat 35,41% dibanding tahun sebelumnya. "Apabila digabungkan dengan enam 
negara bagian lainnya, diperkirakan nilai impor United Arab Emirates (UAE) dari 
Indonesia tahun 2007 mencapai sekitar US$1,3 miliar," jelasnya.

Lebih jauh, Husin mengatakan tahun ini, target peningkatan ekspor non-migas 
Indonesia ke UAE sebesar 40% atau sekitar US$1,8 miliar. Untuk itu pemerintah 
akan menggenjot produk-produk utama yang sudah bisa masuk. Selain itu, 
produk-produk lainnya juga akan diusahakan untuk bisa tembus pasar Dubai 
sebagai gerbang menuju pasar Timur Tengah.

Husin menuturkan 10 besar produk ekspor Indonesia ke Dubai tahun 2007 adalah 
TPT (US$194,6 juta) disusul elektronika termasuk kabel dan peralatan listrik 
(US$117,2juta), perhiasan (US$170,6 juta), kayu lapis (US$100,8 juta), 
mobil/kendaraan bermotor (US$77,8 juta), kertas dan produk kertas (US$63,8 
juta), ban kendaraan (US$61,1 juta), besi baja termasuk pipa (US$48,7 juta), 
alas kaki (US$10,6 juta) dan kakao (US$9,2 juta).

Kendati begitu, Husin menuturkan dari 10 produk utama dan 10 produk potensial 
yang diekspor Indonesia ke Dubai secara umum meningkat nilai ekspornya. Hanya 
saja, beberapa produk tren ekspornya menurun seperti furnitur, kakao, alat 
tulis kantor bukan kertas, minyak atsiri, alat kesehatan, obat tradisional dan 
barang kerajinan. Khusus kakao, total ekspornya US$ 9,2 juta dengan pangsa 
5,7%, tumbuh negatif sekitar 10,6%. Begitu juga dengan furniture dengan total 
ekspor US$ 9,3 juta pangsa 0,75% juga tumbuh negatif -0,62% atau kalah 
dibanding Malaysia dengan pangsa pasar 5,98% da tumbuh 29,57%. (Toh/OL-2)


      
____________________________________________________________________________________
Looking for last minute shopping deals?  
Find them fast with Yahoo! Search.  
http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping

[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to