Assalamu 'alaikum,
Prof. Quraish Shihab, salah satu pakar yang dipandang paling otoritatif dalam 
studi Qur'an di Indonesia dewasa ini, baru saja meluncurkan buku berjudul 
Ayat-Ayat Fitna. 

Buku ini adalah tanggapan yang ia buat terhadap film FITNA yang menggegerkan 
itu. Film itu secara keliru memberikan gambaran bahwa Islam adalah agama yang 
jahat karena menganjurkan pembunuhan orang-orang kafir. Prof. Qurasih mencoba 
mendudukkan pemahaman atas ayat-ayat yang sering dituduhkan oleh pihak 
non-Muslim sebagai justifikasi atas kekerasan. Dengan pengetahuannya yang 
mendalam mengenai tafsir Qur'an, Prof. Quraish berhasil menjelaskan dengan baik 
ayat-ayat yang disalah-pahami itu. 

Meskipun secara umum nada buku ini agak sedikit apologetik, tetapi kita harus 
angkat topi kepada Prof. Quraish yang telah menulis buku yang baik sekali untuk 
menangkis tuduhan yang keliru atas Islam. Yang patut kita acungi jempol adalah 
usaha Prof. Quraish untuk menyebarkan buku ini secara gratis via internet. 
Semakin banyak yang membaca buku ini, semakin baik, karena kekeliruan pemahaman 
terhadap ayat-ayat "kekerasan" dalam Qur'an dapat dieliminir.

Catatan kecil yang layak dikatakan tentang buku ini adalah sebagai berikut. 
Buku ini memang jawaban atas keleliruan pemahaman tentang ayat perang dalam 
Qur'an yang muncul di kalangan non-Muslim. Dengan demikian, buku ini layak 
dibaca oleh kalangan di luar Islam yang selama ini mungkin bertanya-tanya 
kenapa Islam selama ini diidentikkan (secara salah) dengan kekerasan.

Tetapi, buku ini, menurut saya, jauh lebih relevan dibaca oleh kalangan Islam 
sendiri, terutama kalangan Islam garis keras yang selama ini menyelewengkan 
ayat-ayat dalam Qur'an untuk membenarkan tindakan kekerasan. Kalangan Islam 
radial di banyak negara, termasuk di Indonesia pula, memakai justifikasi agama 
(berupa ayat dan hadis) untuk membenarkan tindakan mereka. Oleh karena itu, 
mereka menganggap tindakan mereka (misalnya melakukan bom bunuh diri) sebagai 
"'amaliyyah istisyhadiyyah", tindakah martir atau syahid. Mereka menganggap 
tindakan meledakkan diri yang menimbukan ratusan korban masyarakat sipil yang 
tak berdosa sebagai tindakan agama. Mereka pun menganggap mati dalam tindakan 
seperti itu sebagai mati syahid. Salah satu pengakuan anak buah Azahari "Si 
Otak Bom" dari Malaysia beberapa waktu lampau yang direkam dlam vedeo itu 
adalah bukti yang baik.

Orang-orang seperti inilah yang paling layak membaca bukunya Prof. Quraish 
Shihab. Mereka Inilah yang layak mendpat pencerahan dari bukunya Prof. Quraish. 
Semoga saja mereka mau membaca.

Sekali lagi, terima kasih Prof. Quraish!

AB



Ahmad Badrudduja 
 
Inna ikhtilaf al-mukhtalifin fi al-haqq la yujibu ikhtilaf al-haqq fi nafsihi 
Kebenaran tak menjadi banyak hanya karena orang-orang berbeda pendapat
-- Ibn al-Sid al-Batalyawsi (w. Valencia 1127 M)


       
---------------------------------
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to