Eksekutif Nasional Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi E-mail: [EMAIL PROTECTED], website: http://www.lmnd-online.org Secretariat: Jln. Tebet Dalam II G nomor 21, telp. 085691122145
Nomor : 03/B/EN-LMND/Mei-2008 Hal : Pernyataan Sikap Lamp : - Tolak Kenaikan Harga BBM! Turunkan Harga Kebutuhan Pokok! Nasionalisasi Industri Pertambangan asing dan Penghapusan Utang Luar Negeri! Tinggalkan Pemerintahan Pro Asing/Imperialisme: Pemerintahan SBY-Kalla (Golkar Demokrat) Menjelang rencana pengumuman kenaikan harga BBM oleh pemerintah, gelombang aksi penolakan terjadi dihampir seluruh daerah. Eskalasi penolakan kenaikan harga BBM ini sudah meluas dan melibatkan hampir seluruh sektor rakyat (kaum buruh, mahasiswa, petani dan kaum miskin kota), juga beberapa elit politik nasional dan ekonom. Respon ini sangat wajar adanya, mengingat rencana pemerintah tersebut sungguh tidak masuk akal. Gelombang penolakan kenaikan BBM datang berhimpitan dengan beberapa momentum politik seperti kebangkitan nasional dan peringatan reformasi. Tentunya, keterlibatan massa dan tingkat kesadarannya akan bertambah beberapa kali lipat karena situasi-situasi tersebut. Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) sudah menggelar aksi sepanjang bulan mei di berbagai daerah baik sendirian maupun dengan front/ Aliansi, untuk menolak kenaikan BBM. Di Jakarta, LMND yang tergabung dalam Front Rakyat Menggugat (FRM) melakukan aksi sejak tanggal 12 Mei, 20 Mei, dan 21 Mei (hari ini). Dalam aksi bersama FRM hari ini (21/05/08), 18 aktivis FRM ditangkap kepolisian ketika menggelar aksi didepan istana merdeka. Dua diantaranya yakni kawan Bilal Muhammad (LMND komisariat UBK) dan Maximilian Renaldo (LMND komisariat Universitas Pancasila) ditangkap dalam aksi tersebut, disertai dengan pemukulan dan tendangan. Di Bima, Nusa Tenggara Barat, 11 orang anggota LMND ditangkap oleh pihak kepolisian ketika baru akan memulai aksinya menolak kenaikan harga BBM. Seluruh aktivis yang ditangkap tersebut masih ditahan dipolres Bima tanpa didampingi pengacara. Di Manado, Sulawesi Utara, tiga orang aktivis dari LMND dan Papernas ditangkap oleh pihak kepolisian setelah terjadi bentrokan dengan massa aksi. Ketiga kawan yang ditangkap adalah Ances (PRD), Irman Hayun dan Aman (LMND). Di Ternate, Maluku Utara, 14 anggota LMND ternate juga ditangkap kepolisian, setelah sebelumnya, polisi dengan brutal membubarkan aksi mahasiswa dan rakyat yang menolak kenaikan BBM. Ke 14 aktivis yang ditahan rata-rata mengalami babak belur dibagian wajah akibat pukulan dan kekerasan dari pihak kepolisian. Di Jawa Barat, 5 anggota LMND mengalami luka-luka serius akibat aksi brutal polisi membubarkan aksi unjuk rasa. Di Jakarta, didepan Gedung DPR-RI, seorang mahasiswa FISIP-UI Terkena peluru pada bagian perut. Aksi damai mahasiswa menuntut Tujuh Gugatan (TUGU) rakyat direspon pihak kepolisian dengan tindakan yang cukup brutal. Rentetan kejadian diatas memperlihatkan bahwa Rejim SBY-JK dan apparatus kekerasannya begitu kalap dalam menanggapi aksi-aksi mahasiswa dan rakyat. Tindakan ini pula semakin memperkuat keyakinan kami, bahwa agenda asing (baca;kepentingan imperialis) begitu kuat dibalik rencana SBY-JK menaikkan harga BBM. Karena begitu kuatnya, sehingga SBY-JK menanggapi aksi-aksi ini dengan cara-cara kekerasan dan menapikan imbas yang cukup luas akibat kenaikan harga BBM yang harus ditanggung oleh rakyat Indonesia. Kenaikan harga minyak dunia seharusnya tidak memberikan tekanan negative kepada APBN, seperti yang selalu dikemukakan pemerintah, akan tetapi, justru memberikan tambahan keuntungan berupa wind-fall profit dalam setiap 1 USD kenaikan harga minyak itu. Kami sudah menegaskan sejak awal bahwa kenaikan BBM adalah buah dari sistem ekonomi dan politik yang menghamba kepada kepentingan asing. Karena tidak adanya kemandirian ekonomi, pemerintah begitu senang menyerahkan kekayaan migas kita kepada korporasi-korporasi asing. Ini dapat dibuktikan dengan keluarnya UU nomor 21 tahun 2001 tentang Migas dan UU nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal. Maka tidak ada jalan lain untuk mengakhiri krisis energi dan problem dominasi asing dalam lapangan ekonomi, terutama pertambangan, pemerintah harus berani melakukan nasionalisasi terhadap seluruh perusahaan pertambangan asing. Kami menyampaikan kepada rakyat Indonesia bahwa cukup sudah kesempatan kepada imperialis dan kaki tangannya (SBY-JK dan parpol pendukung kenaikan BBM=Golkar dan Demokrat) untuk berkuasa. Sudah saatnya kita menggagas "gerakan banting setir" dengan membangun Haluan Ekonomi Baru, Presiden Baru dan Pemerintahan Baru dengan Tri Panji Persatuan Nasional. Oleh karena hal tersebut diatas, Eksekutif Nasional Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EN-LMND) menyatakan sikap sebagai berikut: 1. Bebaskan seluruh aktivis Mahasiswa dan rakyat sekarang juga (ada 44 aktivis LMND dan FRM yang ditahan saat ini, belum termasuk dari kelompok gerakan yang lain). Usut tuntas kasus penembakan mahasiswa UI didepan gedung DPR-RI. 2. Batalkan rencana kenaikan BBM; Nasionalisasi Industri pertambangan asing, Hapuskan utang luar negeri dan Industrialisasi Nasional. 3. Bangun Haluan ekonomi baru, presiden baru dan pemerintahan baru dengan Tri Panji Persatuan Nasional. Demikian statemen ini kami buat. Kibarkan terus panji-panji perjuangan rakyat! Jakarta, 21 Mei 2008 Bangun Dewan Mahasiswa Rebut Demokrasi Sejati Eksekutif Nasional Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi Lalu Hilman Afriandi Agus Priyanto Ketua Umum Pjs. Sekretaris Jenderal