Aparat kepolisian kembali bentrok dengan Mahasiswa
Universitas Hasanuddin Makassar

Jakarta - rabu, 27 Mei 2008 / Ulfa Ilyas

Kebijakan yang diambil oleh Pemerintahan SBY-JK untuk menaikkan harga
bahan bakar minyak sebesar 28,7 persen mendapat banyak  penolakan oleh
masyarakat dan mahasiswa di hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Aksi-aksi menolak kenaikan bahan bakar minyak tersebut sampai sekarang
terus berlanjut. Di makassar, sekitar 50-an orang dari Liga Mahasiswa
Nasional untuk Demokrasi  melakukan aksi mogok makan  di depan pintu I
Universitas Hasanuddin (UNHAS) (27/05). LMND memabawa program tuntutan
Menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak, Nasionalisasi Industri
pertambangan Asing, Hapuskan Hutang Luar Negri,  dan Industrialisasi
nasional. Para peserta mogok makan menutup mulutnya dengan menggunakan
plester sebagai bentuk protes SBY-JK yang tidak mau mendengar protes
mahasiswa dan rakyat. Aksi ini rencananya dilakukan hingga bulan Juni
dan dilakukan secara bergantian kalaupun ada peserta yang tumbang.

Memasuki hari kedua, Aksi mogok makan yang dilakukan tersebut terpaksa
di bubarkan, karena telah terjadi aksi bentrok oleh pihak aparat
kepolisian dengan Aliansi Mahasiswa Universitas Hasanuddin Tolak
Kenaikan BBM (AMUK). Pada saat kami mengkonfirmasikan berita ini,
Babra Kamal, Ketua Eksekutif  Kota Liga Mahasiswa Nasional untuk
demokrasi (LMND) Makassar, mengatakan, bahwa awalnya aksi AMUK yang
berjumlah sekitar 30-an orang tersebut mencoba untuk memblokir  jalan
di depan pintu I Unhas, jl. Perintis kemerdekaan,Tamalanrea, Makassar.
Pemblokiran ini sendiri merupakan respon mahasiswa karena SBY-JK tetap
ngotot menaikkan harga BBM. Selain itu juga massa aksi melakukan
orasi-orasi politik selama 30 menit secara berganti-gantian. 

Aksi mulai memanas, ketika aparat kepolisian datang kelokasi dan
meminta mahasiswa membubarkan aksinya. Mahasiswa menolak upaya polisi
tersebut dan tetap melanjutkan aksinya. Setelah beberapa lama kemudian
situasi mulai memanas di depan pintu I unhas, terjadi aksi
dorong-dorongan antara massa aksi dengan aparat kepolisian, tapi belum
sempat terjadi bentrok karena massa AMUK kembali mundur beberapa menit
untuk mengkonsolidasikan gerakan. Massa kembali melakukan aksinya,
kini jumlah mereka sudah bertambah banyak. Mahasiswa ini kembali
memblokir jalan di depan I Unhas dan melakukan orasi-orasi politiknya.
Situasi kembali memanas ketika polisi mencoba menghentikan aksi
mahasiswa itu. Mahasiswa tidak menerima aksinya dihengtikan dan
terjadi aksi dorong-dorongan. Polisi mencoba menangkap beberapa orang
mahasiswa namun dipertahankan oleh kawan-kawannya. Aksi
dorong-dorongan antara polisi dan mahasiswa berubah menjadi bentrokan
dan aksi lempar batu. Beberapa pimpinan polisi yang seharusnya
menggunakan cara persuasif menangani aksi mahasiswa, malah mengambil
batu dan melempari mahasiswa. Aksi polisi ini dibalas oleh mahasiswa
yang jumlahnya semakin bertambah banyak. Aksi ini berlansung lama
hingga akhirnya polisi membatalkan niatnya menyerbu masuk kampus
UNHAS. Akibat bentrokan tersebut, 5 orang Massa aksi dari Aliansi
mahasiswa Unhas tolak kenaikan BBM mengalami luka-luka ringan.

Sampai berita ini diturunkan, aktifis LMND tetap melanjutkan aksi
mogok makan namun dilakukan ditempat lain karena poskonya turut rusak
akibat bentrokan itu. (end)


Laporan: Ulfa Ilyas, anggota Liga Mahasiswa Nasional
untuk Demokrasi (LMND)



Reply via email to