Saya pada awalnya tertarik dengan artikel di bawah ini, yaitu soal 
reputasi. hal ini karena dosen saya sekitar 2 minggu yang lalu 
memberikan tugas mengenai "reputation management".

Jadi saya sudah mengumpulkan bahan2 mengenai topik ini sebelumnya. 
Makanya ketika saya membaca artikel yang ditulis Mas Erwin ini rada 
kaget juga. Kenapa? Tadinya saya akan menemui hal yang baru atau 
setidak-tidaknya pencerahan lainnya di luar bahan yang ada, walau 
topik ini memang sudah lama. Tapi nyatanya tidak.

saya berani pastikan bahwa tulisan Mas Erwin ini menjiplak mentah-
mentah dari beberapa tulisan yang ada. Cuma copy paste saja. Karena 
saya dapat tugas ini dan juga mengumpulkan bahan2nya, maka saya bisa 
sebutkan bahwa artikel mas erwin ini menjiplak dari artikel-artikel 
di bawah ini:

STRATEGI BISNIS: Return on reputation
Love Your Work Mon, 04 Jul 2005  
oleh A. B. Susanto
http://cyberjob.cbn.net.id/cbprtl/common/ptofriend.aspx?
x=Love+Your+Work&y=Cyberjob%7C0%7C0%7C2%7C326

Renungan Harian Spirit: Reputasi
http://www.renungan-spirit.com/ilustrasi-rohani/reputasi.html

Mengelola Reputasi 
oleh A. B. Susanto
http://www.jakartaconsulting.com/art-11-18.htm

Mengelola Reputasi
http://diary-rila.blogspot.com/2008/05/mengelola-reputasi.html

Saya tidak tahu, apakah memang diperbolehkan bila kita menulis 
sesuatu tapi dari gabungan tulisan orang lain.

Setahu saya, suatu tulisan kalau isinya lebih dari 70% kutipan atau 
mengambil dari sumber lain (baik izin ataupun tidak izin) dikatakan 
sebagai plagiat. alias menjiplak mentah2.

Karena tulisan ini "gabungan tulisan sana sini", maka saya malah 
tidak dapat menangkap esensinya. Karena diawal Mas Erwin bicara soal 
reputasi pemimpin. Tapi lantas meloncat ke 'reputasi perusahaan'. 
Kemudian terakhir menyinggung soal reputasi individu.

lagi kejar setoran atau lagi tidak ada ide mas erwin?

Moga2 mas erwin gak kapok ya untuk menulis, karena saya kritik. tapi 
kalau bisa, jangan asal comot lagi ya hehehe. 

salam hangat,
Rina


--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Erwin Arianto" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Banyak saat ini pemimpin atau pun kita sendiri sibuk membenahi 
reputasi, apa
> sih reputasi itu
> Reputasi ialah reputasi merujuk pada semua pendapat orang lain 
tentang
> prestasi, mencakup pencitraan dan pengenalan konsepnya atau secara 
singkat
> dapat di definisikan pandangan orang atau khalayak tentang 
karakter atau
> kualitas kepribadian kita. saat ini tehnik pencitraan reputasi 
menjadi
> seuatu komoditas yang dengan lahap di konsumsi oleh oleh kita, 
pebisnis,
> pekerja, pemimpin atau siapa pun, untuk memperoleh dan melindungi
> kepentingan tertentu.
> 
> Saat ini banyak kita lihat iklan calon presiden di televisi, ini 
adalah
> salah satu contoh cara untuk meningkat kan citra sosial yang lebih 
baik,
> untuk tujuan tertentu. agar citra sosial yang ditampilkan lewat 
serangkaian
> aktivitas public relations dapat membentuk opini publik 
tentang "seseorang"
> atau "sesuatu". Soal apakah reputasi ciptaan itu sesuai atau tidak 
dengan
> realitas dan kebenaran, menjadi urusan nomor dua.
> 
> Mengapa harus memperbaiki reputasi melalui berbagai macam teknik 
publik
> relation atau cara manipulasi lainya. Keharuman reputasi  
diperlukan selama
> apa yang ingin kita realisasikan membutuhkan keterlibatan orang 
lain.
> Keharuman reputasi merupakan bagian dari sumber daya yang kita 
miliki untuk
> bisa menciptakan kredibilitas dari orang lain kepada kita. sumber 
daya itu
> bisa digunakan atau akan berguna sebagai bagian dari solusi hidup 
yang
> dibutuhkan sekarang atau nanti.
> 
> Apa sih keuntungan kalau kita memiliki reputasi ? Reputasi yang 
bagus tidak
> hanya akan meningkatkan nilai diri kita, namun juga nilai dari apa-
apa yang
> kita hasilkan. Sehingga untuk melengkapinya, maka perlulah kita 
berkemampuan
> untuk secara konsisten menciptakan hasil tepat seperti yang 
diharapkan atas
> diri kita.
> 
> Ada semacam paradoks yang berkembang dalam pengelolaan reputasi, 
bahwa
> semakin dibutuhkan, reputasi cenderung semakin sulit untuk 
dikelola. Yang
> jelas, kehilangan reputasi yang baik jauh lebih gampang dibanding 
usaha
> untuk membangunnya. Sebagian orang menyatakannya dalam metafora, 
dibutuhkan
> sepuluh tahun untuk membangun reputasi yang baik, tetapi cukup 
satu menit
> saja untuk meruntuhkannya. Mempertahankan reputasi seseorang 
tidaklah mudah,
> apalagi mempertahankan reputasi yang baik dari perusahaan.
> 
> Oleh karena itu kita perlu memelihara Reputasi kita Tentu yang 
dimaksud
> reputasi di sini adalah reputasi yang baik, harum, dan positif. 
Kalau yang
> buruk, jangan dipelihara, mendingan dihapus lalu diganti dengan 
yang baik.
> Nah, untuk itu juga tidak mudah, bahkan lebih berat. Sangat 
mungkin,
> dibutuhkan tenaga,waktu, pikiran, dan Biaya yang tidak sedikit. 
Harus diakui
> mengelola reputasi bukanlah pekerjaan yang mudah.
> 
> Bila ingin mengelola reputasi, segera ingat- ingatlah reputasi 
yang melekat
> pada diri Anda. Hitung untung dan ruginya, pilih dan pilah 
semuanya.
> Pertahankan reputasi baik yang melekat pada diri kita dan segera 
perbaiki
> atau tinggalkan reputasi buruk yang melekat padakita, memang agak 
susah tapi
> kalau kita konsisten merubah reputasi buruk kita, bukan kah tidak 
mungkin
> untuk menghilangkan atau mengubahnya. Reputasi bukanlah sekedar 
masalah
> kepercayaan diri tetapi menyangkut jalinan yang didasarkan atas 
kepercayaan
> (trust) dan integritas.
> 
> Setiap orang memiliki track record atau yang lebih dikenal dengan 
reputasi.
> Reputasi merupakan pendapat umum atau pendapat orang lain tentang 
karakter
> atau kualitas kita. Ada yang memiliki reputasi baik, namun ada 
juga yang
> memiliki reputasi buruk. Semuanya kembali kepada diri kita 
sendiri. Kita
> harus menyadari bahwa kita tidak bisa mengontrol pendapat orang 
lain tentang
> kita tetapi kita bisa mengontrol apa yang kita lakukan, yaitu 
segala sesuatu
> yang akan menjadi bahan kesimpulan pendapat orang lain tentang 
kita.
> 
> Reputasi yang kuat dibangun dari tindakan kita sehari-hari yang 
konsisten
> dengan tata nilai yang ada tidak cukup satu gebrakan saja. 
Diperlukan
> segmentasi dan penentuan skala prioritas. membangun reputasi 
dibutuhkan
> komunikasi yang proaktif dan terencana dengan baik. Oleh karena 
itu, baiklah
> kita hati-hati dengan hidup kita ini. Dalam melakukan segala 
sesuatu, jangan
> hanya berpikir untuk kepentingan jangka pendek saja. Berpikirlah 
untuk
> jangka panjang, selaraskan apa yang kita lakukan saat ini dengan 
reputasi
> baik kita. Lalu bagaimana dengan reputasi anda?
> 
> "Diperlukan waktu puluhan tahun untuk membangun reputasi dan 5 
menit untuk
> menghancurkannya."
> 
> "Reputasi yang baik susah didapatkan, reputasi yang buruk susah 
dihilangkan"
> 
> "Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang 
lebih
> baik dari pada perak dan emas"
> Depok 19 Juni 2008
> 
> -- 
> Best Regard
> Erwin Arianto,SE
> ¥¨¥ë¥¤¥ó ¥¢¥ê¥¢¥ó¥È ¡ÊÆâÉô´Æºº»ö̳¶É¡Ë
> -------------------------------------
> SINCERITY, SPEED,  INOVATION & INDEPENDENCY
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke