Maraknya Aliran Sesat di Indonesia 4 Nopember 2007 oleh supono Entah mengapa, di Indonesia banyak berkembang aliran dan paham yang sesat lagi menyesatkan. Mungkin karena faktor historis, atau karena pernah dijajah Belanda sekian abad lamanya sehingga meninggalkan jejak kebodohan yang tak kunjung hilang, atau mungkin karena faktor lain yang belum terdeteksi. Yang jelas, hal tersebut membuat rakyat Indonesia banyak yang tidak mau menggunakan akal sehatnya dalam menghadapi berbagai masalah dan lebih suka jalan pintas. Dengan kondisi masyarakat seperti ini, tumbuh suburlah berbagai paham dan aliran sesat, dari yang berskala lokal hingga internasional. Dan satu hal yang hampir pasti, kebanyakan dari mereka —atau bahkan semuanya— memakai label yang berbau keislaman. Selain aliran-aliran adapula paham-paham seperti yang mendakwahkan sebagai Islam liberal yang menyamaratakan semua agama juga turut meramaikan bursa kelompok sesat di Tanah Air. Ambil contoh yang lagi santer Al-Qiyadah Al-Islamiyah yang terbentuk pada tahun 2000. Ahmad Moshaddeq membentuk aliran ini setelah mengaku mendapatkan wangsit di Gunung Bunder, Bogor, Jawa Barat, pada 23 Juli 2007. Menurut dia kurang lebih 1000 pengikut baru direkrut setiap bulan (tuh kan keliatan hasil jajahan Belanda). Yang begonya lagi dari ajaran ini mengubah kalimat syahadat, kata Nabi Muhammad diganti Ahmad Moshaddeq, aliran ini juga melarang pengikutnya untuk menjalankan shalat lima waktu diganti dengan shalat malam. Dan baru tanggal 5 Oktober 2007 lalu, aliran ini diputuskan sesat oleh MUI, dan beberapa hari kemudian polisi bertindak, itu pun karena desakan masyarakat. Itu adalah salah satu aliran sesat yang ada di Indonesia. Menurut hasil penelitian LITBANG Departemen Agama Republik Indonesia, lebih dari 300 aliran kepercayaan yang “mengaku” mempunyai hubungan dengan Islam ada di Indonesia dengan nama yang berbeda-beda, meskipun secara substansi sama (sesat). Yakni, aliran yang pemimpinnya mengaku mendapatkan wahyu dari Allah sehingga mengaku menjadi nabi (Ahmadiyah, Al-Qiyadah Al-Islamiyah), mengaku menjadi Isa al-Masih, mengaku mampu berkomunikasi dengan malaikat Jibril (Lia Eiden), sunnah Rasul tidak perlu, cukup dengan kitab suci Al-Qur’an (Al-Qur’an Suci) dan hal-hal lain yang bagi umat Islam tidak boleh diperdebatkan dan diikhtilafkan lagi, sudah final dan tetap, karena semuanya sudah dijelaskan secara gamblang, baik dalam Alquran maupun sunah Nabi serta kesepakatan mayoritas atau jumhur ulama (ijma ulama). Efek dari banyaknya aliran sesat ini merupakan tamparan keras bagi seluruh pendakwah (da`i) dari berbagai lembaga dakwah untuk lebih memantapkan metode dakwah yang diterapkannya, juga bagi mereka yang awan atau baru mengenal islam akan menjadi sebuah ketakutan atau mungkin fobia terhadap ajakan ke majelis ta’lim, membaca dan mengkaji Al-Qur’an, atau berdiskusi tentang islam. Bagi saya cukup pegang hal-hal dibawah ini: - Perkuat Tauhid QS. an-Nisaa’ (4): 136. “Wahai orang yang beriman; berimanlah kamu kepada Allah, Rasul-Nya (Muhammad SAW), kitab yang diturunkan kepada Rasul-Nya dan kitab yang telah diturunkan sebelumnya. Barangsiapa kafir (tidak beriman) kepada Allah, malaikat-Nya. kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan Hari Akhirat, maka sesungguhnya orang itu sangat jauh tersesat”. - Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam adalah Nabi dan Rasul yang terakhir QS Al-Ahzab: 40. “Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki diantara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan khaataman nabiyyiin (penutup para nabi-nabi)” - Berpegang kepada Al-Qur’an dan Assunah. Apa yang harus dilakukan Islam adalah agama rahmat, mendahulukan kasih sayang dan menjauhi kekerasan QS.Al-Fath: 29 “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesame mereka.” Selama tidak menghina islam atau mencapuradukan islam dengan kepercayaan lain. Tapi harus dinasehati, jika tidak maka diperingatkan, terakhir diperangi, sesuai dengan sejarah Rosululloh “Musailamah Al-Khazzab, sebelum ia diperangi oleh Rasulullah diutus terlebih dahulu diutus para sahabat untuk menasihatinya. Setelah dinasihati dan mereka tetap dengan sikapnya, maka Khalifah Abu Bakar memeranginya. Dari sini diketahui, yang berhak menentukan mereka boleh diperangi atau tidak ialah Rasulullah dan para Khalifah Rasyidah”. QS. Al-Kahfi: 29 “Barangsiapa yang mau percaya (beriman) silahkan, dan barangsiapa yang menolak (kafir) juga silahkan.” QS. Al-Baqarah: 159-162 “Yaitu orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Allah turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Allah menerangkan kepada manusia dalam al-Kitab, mereka itu di laknat Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati. Kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itu Allah menerima taubatnya” Sekolah Islam, madrasah, pesantren, majelis taklim perlu direvolusi pendiriannya, ditingkatkan kualitasnya, diperluas cakupannya, diperkaya modalnya, dipercanggih sistemnya, diakselerasikan secara serius, profesional dan bertanggung-jawab. Jangan ada lagi pelarangan dan rasa curiga dari kalangan tertentu bahwa pesantren itu sarang teroris. Kecurigaan seperti ini tidak punya tujuan lain kecuali ingin merobohkan agama. Diambil dari beberapa sumber : www.id.wikipedia.org www.kabarindonesia.coms www.bukurumahislam.com www.hidayatullah.com dan lupa lagi sumbernya. Get the name you always wanted with the new y7mail email address. www.yahoo7.com.au/mail [Non-text portions of this message have been removed]