Bapak2,
Beliau sendiri ingin pengakuan konspirasi JIL dalam FPI Gate ini 
disebarluaskan. 
Untuk men-check kebenarannya, bisa re-check dengan Googling: Nong Darol Mahmada 
JIL <--- without string.

Atau juga: http://nongmahmada.blogspot.com/2007/03/kritik-atas-jilbab.html

************************
 Regards,
 C.A. Hidayat (Rico) - Pekanbaru

 ************************

--- On Mon, 6/23/08, Den Buaguse <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Den Buaguse <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [Sabili] Pengakuan salah satu JIL
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Monday, June 23, 2008, 12:47 AM

Alang Nemo <[EMAIL PROTECTED] com> wrote: 
 Berikut merupakan tulisan dari seseorang yang mengetahui tragedi Monas, 1 Juni 
2008. Saya forward, semoga dapat diambil pelajarannya.

 Kesaksian Tragedi Monas Untuk menyakinkan tulisan ini, saya perlu 
memperkenalkan diri dulu,
 nama Saya adalah Nong Darol Mahmada, saya salah seorang aktivis
 Jaringan Islam Liberal dan saya aktif di JIL sejak berdirinya JIL.
 Dalam kesempatan sekarang izinkan saya memberikan kesaksian kepada
 kawan-kawan sebangsa dan setanah air melalui milis ini kejadian
 sebenarnya dibalik kejadian yang terjadi di Monas pada tanggal 1 Juni
 yang lalu.

 Perlu kawan-kawan ketahui bersama bahwa aksi ini merupakan aksi yang
 telah di skenariokan oleh pihak pemerintah untuk mengalihkan isu BBM
 yang sedang marak ditengah masyarakat. Aliansi Kebangsaan untuk
 Kebebasan Beragama dan Beryakinan (AKK BB) hanya dijadikan kedok saja
 untuk mencegah agar ajaran Ahmadiyah tidak dibubarkan.

 Setelah presiden SBY menaikan harga BBM, kalangan kontributor JIL
 Goenawan Mohammad, Hamid Basyaib, Rizal Mallarangeng, Denny JA,
 Nasaruddin Umar melakukan pertemuan secara diam-diam di kediaman SBY
 di Cikeas, Bogor. Hal ini mereka bisa akses langsung kedalam berkat
 orang dalam yaitu Andi Malarangeng yang notabene kakak kandung dari
 Rizal Mallarangeng.

 Dalam pertemuan ini membahas isu yang berkembang di tengah masyarakat
 mengenai aksi demo-demo yang dilakukan adek-adek mahasiswa. Lalu SBY
 selaku presiden dan kepala pemerintah meminta kalangan JIL
 mengalihkan isu yang sedang berkembang di masyarakat dengan isu lain.
 Rizal M, yang merupakan pemuda JIL yang cerdas memberikan usul
 bagaimana isu kenaikan BBM yang sekarang ini diupayakan diganti
 dengan isu membubarkan Front Pembela Islam (FPI) dengan mengangkat
 isu pembubaran ajaran Ahmadiyah. Karena selama ini JIL selalu
 mendapatkan perlakuan keras dari FPI.

 Lalu setelah mendapatkan 'restu' dari presiden Goenawan Mohammad,
 Hamid Basyaib dan Rizal Mallarangeng datang ke markas JIL di Jl. Utan
 Kayu No. 68 H Utan Kayu. Di Kedai Tempo mereka membahas bagaimana
 membuat skenario agar anggota FPI bisa melakukan tindakan anarkis dan
 perusakan yang membuat masyarakat tidak simpati lagi dengan FPI. Lalu
 setelah melakukan diskusi selama 3 jam, ketiga kontributor JIL itu
 akhirnya berhasil membuat skenario yang bagus, dengan memanfaatkan
 momentum kelahiran Pancasila pada tanggal 1 Juni, mereka akan membuat
 semacam aksi simpatik (damai) dalam kebebasan beragama dan
 berkeyakinan. Aksi ini dilakukan di Monas, yang mana para peserta
 yang hadir sudah disetting sedemikian rupa agar anggota FPI turut
 datang dan membubarkan asyik tersebut. Mereka sangat paham betul,
 bahwa massa FPI sangat mudah sekali untuk dipancing agar melakukan
 kekerasan dan pengerusakan.

 Setelah membuat skenario tersebut lalu Goenawan Mohammad, menghubungi
 SBY melalui ponselnya, setelah mendengar penjelasan dari Goenawan
 Mohammad secara terperinci, akhirnya presiden menyetujui aksi
 tersebut dan akan mentrasferkan dananya sebesar 10 miliard rupiah
 untuk melancarkan aksi tersebut.
 Malam sebelum kejadian, beberapa pentolan JIL berkumpul di markas
 JIL, termasuk saya sendiri. Waktu itu yang hadir sangat ramai sekali
 dan sedang membahas persiapan untuk aksi besok pagi. Dari beberapa
 kawan-kawan yang diberikan tugas juga sudah selesai menjalankan
 tugasnya seperti mengundang kalangan pers media cetak dan media
 elektronik untuk hadir di acara tersebut. Orang-orang Ahmadiyah pun
 bersedia mengerahkan beberapa massanya untuk menghadiri aksi damai
 besok. Begitu juga dengan FPI, sudah dikontak melalui SMS membuat isu
 kalau besok jamaah Ahmadiyah, akan menggelar aksi damai di silang
 damai.

 Saya tidak tahu bagaimana persiapan dari FPI untuk merespon isue
 tersebut, tetapi nyatanya besok pagi ketika aksi damai itu sedang
 berlangsung dengan membawa nama AKKBB FPI datang dengan belasan truk
 dan ratusan anggotanya melakukan pemukulan kepada anggota aksi
 tersebut. Yang akhirnya terjadi aksi kekerasan tersebut. Hal ini yang
 diketahui dikalangan anggota FPI adalah aksi tersebut adalah aksi
 yang dilakukan umat Ahmadiyah sehingga secara kasar dan memaksa
 membubarkan aksi tersebut.

 Dari pemaparan dalam tulisan saya disini harus kawan-kawan milis
 ketahui bahwa,
 1. Bahwa aksi kekerasan yang terjadi di Monas itu merupakan suatu
 skenario yang dilakukan pemerintah dan pihak JIL untuk mengalihkan
 isu BBM.
 2. Aksi yang terjadi di Monas itu, JIL ingin FPI dibubarkan karena
 selama ini FPI merupakan yang menjadi sandungan kalau JIL melakukan
 aksi.
 3. Dari jamaah Ahmadiyah dengan aksi ini, diharapkan mendapatkan
 simpati dari masyarakat Indonesia agar organisasi ini tidak jadi
 dibubarkan.
 4. Kalangan petinggi JIL telah sekian kalinya, mendapatkan keuntungan
 untuk memanfaatkan situasi dan kondisi yang ada.

 Demikian tulisan ini saya buat dengan sebenarnya, karena hal ini yang
 membuat saya selalu merasa bersalah dan berdosa telah bersama-sama
 dengan kawan-kawan JIL melakukan pemutaran balikan fakta. Saya harap
 kawan-kawan setanah air dan sebangsa mau menyebarkan email kekawan-
 kawan sekalian. Terima kasih.

 Salam

 Nong Darol Mahmada 

 Get your preferred Email name!
 Now you can @ymail.com and @rocketmail. com
http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ sg/
              


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke