Lantunan Ayat Al-Quran Menggema di Brisbane
Brisbane, CyberNews. Lantunan ayat-ayat suci Al-Quran, Minggu (22/6) siang,
menggema di ruang utama aula kota (city hall) Brisbane yang dipenuhi ratusan
orang
Kristen dan Muslim yang datang dari berbagai daerah di sekitar ibukota negara
bagian Queensland, Australia, itu untuk mendengarkan ceramah Yusuf Estes.
Beberapa ayat suci umat Islam, termasuk sebuah ayat yang mengingatkan manusia
bahwa "tidak ada paksaan dalam beragama" itu, dibacakan seorang pria Muslim
beberapa saat sebelum mantan pendeta asal Amerika Serikat yang memeluk Islam
sejak
1991 itu muncul di podium.
Ratusan orang berusia tua dan muda, termasuk ibu-ibu yang datang bersama anak
mereka, duduk rapi di ratusan tempat duduk yang tersusun rapi di dalam aula
kota
berarsitektur khas Eropa abad pertengahan itu.
Di atas kursi hadirin tersedia sebuah paket berisi CD bertajuk "Why do Priests
and
Preachers Enter Islam" (Kenapa Para Pendeta Masuk Islam?) dan dua buku
masing-masing berjudul "The Key to Understanding Islam" (Kunci Memahami Islam)
serta "Muhammad the Messanger of Allah" (Muhammad Utusan Allah).
Paket itu disediakan Organisasi Keislaman "Discover Islam Australia" yang
mendukung dakwah Yusuf Estes untuk memperkenalkan Islam yang damai kepada
komunitas Australia di Brisbane.
Dalam ceramahnya yang berlangsung sekitar satu setengah jam itu, mantan
pendeta
asal Texas yang lahir dan besar dalam sebuah keluarga Kristiani yang taat ini
menjelaskan berbagai aspek tentang Islam.
Dengan bahasa Inggris Amerika yang sesekali diselingi dengan gurauan segar,
imam
di sebuah instalasi militer AS di Texas dan pendakwah Islam di Biro Penjara
Federal AS sejak 1994 itu menjelaskan konsep ketuhanan, kenabian, kitab suci,
kedudukan Mariam (Bunda Maria) dan Nabi Isa AS (Jesus), hingga kedudukan para
nabi, kaum wanita dan anak-anak, serta jihad menurut Islam.
Yusuf Estes juga membandingkan konsepsi Islam tentang ketuhanan, kenabian dan
kedudukannya, serta kedudukan kaum wanita dan anak-anak dengan konsepsi
Kristiani
yang bersumber dari Perjanjian Baru (Injil).
Mantan delegasi Konferensi Tingkat Tinggi Perdamaian PBB untuk Para Pemimpin
Agama
itu mengatakan, Islam tidak menyalahkan kaum wanita atas apa yang dilakukan
oleh
Hawa yang bersama Nabi Adam memakan buah kuldi yang dilarang Allah SWT,
sehingga
mereka diturunkan ke bumi dan diampuni Allah kekhilafan mereka. "Dalam Islam,
kita
(setiap manusia) bertanggung jawab terhadap apa yang kita lakukan," katanya.
Tentang anak-anak yang dilahirkan, Islam berpandangan bahwa setiap anak
mendapatkan rahmat dan dirahmati. Karena itu, menurut Islam, setiap anak yang
meninggal dunia akan masuk surga terlepas dari agama apa pun yang dianut oleh
orang tua mereka, kata Yusuf Estes.
Makna Islam
Dengan lugas, pendakwah AS yang lahir di Ohio tahun 1944 ini juga memaparkan
makna
kata "Islam" di depan ratusan orang yang tampak mendengarkan ceramahnya dengan
seksama itu. "Islam berarti berserah diri (surrender) kepada perintah Allah
dan
senantiasa damai atas apa pun yang menimpa diri kita," katanya.
Yusuf Estes mengatakan, orang-orang yang mengikuti ajaran Islam dengan
sebenar-benarnya akan senantiasa siap sedia terhadap apa pun yang menimpa diri
mereka. Di dalam Islam, kejujuran merupakan nilai baik yang bersifat wajib
bagi
setiap diri Muslim.
Umat Islam tidak boleh berbohong walaupun itu dilakukan hanya untuk tujuan
bergurau. "Jangan pernah berbohong walaupun itu hanya sekadar untuk bergurau.
Karena itu, Muslim tidak melakukan gurauan terhadap Muslim lainnya,
kitab-kitab
suci, dan seluruh nabi dan rasul yang diyakini Islam, termasuk Isa AS
(Jesus),"
katanya.
Bagi mereka yang ingin mengetahui lebih banyak tentang Islam dan alasan
mengapa
dia memeluk Islam, Yusuf Estes merekomendasikan beberapa situs internet yang
bisa
dirujuk, seperti http://www.yusufestes.com/, http://shareislam.com/,
http://www.hearislam.com/, dan http://chatislam.com/.
Ceramahnya di City Hall Brisbane itu merupakan puncak kegiatan dakwahnya guna
membangun pemahaman yang benar dan lebih proporsional tentang Islam dan Muslim
kepada komunitas non-Muslim Australia di beberapa kota di negara bagian
Queensland.
Salah faham dan ketakutan (fobia) terhadap Islam masih terus terjadi di
masyarakat
Australia sebagai akibat dari rendahnya pemahaman mereka terhadap Islam serta
pemberitaan media setempat yang keliru dan tidak proporsional tentang Islam
dan
umat Islam.
Hasil penelitian pakar studi-studi keislaman dari Universitas Griffith, Halim
Rane, bertajuk "Knowing One Another: An Antidote for Mass Media Islam"
menegaskan
besarnya sumbangan media Australia terhadap penciptaan kesalahpahaman publik
ini.
Yusuf Estes mengawali misi dakwahnya pada 9 Juni lalu di Masjid Lutwyche. Di
masjid ini, dia mengupas masalah konflik dan koherensi. Seterusnya pada 10
Juni,
dia memberi ceramah di Universitas Griffith. Selama di Brisbane itu, Yusuf
Estes
pun mengupas kilas balik perjalanan spiritualitas dirinya, bagaimana kehidupan
Muslim di Dunia Barat, serta memberikan lokakarya tentang dakwah Islam di
Masjid
Kuraby, Holland Park, Darul Uloom dan Gold Coast.
Kehadirannya di Brisbane tidak terlepas dari peran "Discover Islam Australia"
(Temukan Islam Australia), salah satu organisasi keislaman di Brisbane yang
memiliki komitmen tinggi untuk mewujudkan perdamaian dan harmoni melalui
pengenalan Islam yang benar kepada masyarakat Australia.
(Ant /CN05)
23/06/2008 11:35 wib - Internasional Aktual
sumber : http://www.suaramerdeka.com/