dari milis [EMAIL PROTECTED], http://tech.groups.yahoo.com/group/globalwarming_indonesia/ [EMAIL PROTECTED] --- On Sun, 7/13/08, Elly Wisanti Utama <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Elly Wisanti Utama <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: [Global Warming Indonesia ORG] Kertas daur ulang To: [EMAIL PROTECTED] Date: Sunday, July 13, 2008, 6:59 AM Saya juga menemui masalah yang sama ketika teman2/adik2 mhs mau membawa program ini utk materi KKN. masyarakat mengeluh tidak bisa memasarkan hasilnya.. Akhirnya kami melengkapi materi latihan dengan tambahan macam2 produk kerajinan dgn bahan baku kertas daur ulang misal : boxes, pigura, kartu ucapan dll. Di Yogya ada beberapa toko (yang bisa dititipi kertas atau produk jadi) misal toko kado dan toko buku. Masalah pemasaran saya rasa lebih pada tingginya harga per lembar (rp 3.000 - 5.000/lbr A3). Kalau bisa ditekan sampai di bawah rp 1.000, mungkin daya serap akan tinggi dan pemasarannya juga bisa lebih lancar. Cara menekannya adalah dengan pengerjaan yang lebih massal, menggunakan alat yang lebih besar. Sebagai perbandingan, kalau dikerjakan manual, paling sehari dapat 100 - 200 lbr kertas per hari atau 2.500 - 5.000 lbr per bulan. Tetapi kalau skala industri rt, produksi bisa ditingkatkan hingga 45.000 - 60.000 lbr per bulan, maka harga per lbr bisa di tekan. Pada skala industri kecil, akan muncul masalah pembuangan air limbah karena penggunaan bahan pewarna kimia dan tepung tapioka. Penggunaan bahan pewarna alami kurang cocok utk skala industri karena warnanya cenderung pudar. Hal tsb sudah saya cobakan ketika mengikuti pelatihan di Phillipina sekian tahun yang lalu. salam, elly.. ----- Original Message ---- From: Nanang E. S <nanang_kpmm@ yahoo.com> To: globalwarming_ indonesia@ yahoogroups. com Sent: Saturday, 12 July 2008 3:02:36 Subject: Re: Balasan: Re: [Global Warming Indonesia ORG] Mau nanya... Saya juga punya pdf file tentang cara pembuatan kertas daur ulang yang saya dapat di internet. Silakan baca, semoga menambah pengetahuan kita semua tentang cara pembuatan kertas ini. Tahun 2003 saya juga pernah dilatih oleh UNESCO Jakarta di Jogja perihal serupa tapi sampai sekarang belum pernah mempraktekkannya didaerah sendiri walaupun kertas bekas sangat banyak, maklum waktu saya sangat terbatas. Ketika saya coba mentransfer pengetahuan ini ke komunitas setempat, kami sama-sama bingung karena tidak tahu pemasaran kertas daur ulang ini sehingga pelatihan itu tinggal pelatihan saja, untuk itu kalau ada kawan-kawan yang tahu tentang pemasaran kertas ini mohon disampaikan juga melalui milis ini. Salam, Nanang ----- Original Message ---- From: abd. rahman Syaukani <syaukani_file@ yahoo.co. id> To: globalwarming_ indonesia@ yahoogroups. com Sent: Saturday, July 12, 2008 1:37:03 PM Subject: Balasan: Re: [Global Warming Indonesia ORG] Mau nanya... klo uda pernah mempraktekkan dan berhasil saya juga tertarik. Tapi talong call ke HP saya aza biar kita lebih akrap dan persahabatan semakin terjalin guna menunaikan misi besar no. gw 08568379950 ABDURAHMAN JAKARTA SALAM! Elly Wisanti Utama <[EMAIL PROTECTED] com.sg> wrote: dear Rahel, Pradhika, saya menambahkan beberapa tips pembuatan kertas daur ulang ya : 1. Sebaiknya jangan menggunakan kertas koran, karena kertas yang dihasilkan akan rapuh dan warnanya kelabu. Tapi kalau mau pakai juga, perlakuannya sbb : setelah di sobek2, rendam dengan air panas. Rendam selama 3 hari, setiap hari airnya diganti supaya warna tintanya berkurang, 2. Pada tahap persiapan bahan, sebaiknya kertasnya dipilah-pilah sesuai jenis kertas (karton, hvs, kertas majalah dsb) dan warna. Kualitas kertas lebih bagus dan warna lebih cerah. 3. Saat menyobek kertas menjadi potongan2 kecil, perhatikan jangan sampai ada staples yang lolos. Soalnya staples2 ini yang suka merusak blender. Begitu pula sampul2 majalah yang berlapis plastik jangan diblender, karena sering nyangkut. 4. Supaya permukaan kertas bisa halus, bubur kertasnya diblender 2 kali, trus ditambahkan sedikit lem fox. Caranya : larutkan 1 - 2 sendok makan lem fox pada 1 ltr air, lalu saring. Campurkan larutan tsb pada adonan bubur kertas, diamkan sebentar agar meresap.. 5. Bila menggunakan warna2 alami, hindari panas matahari langsung (atau setrika)karena warnanya akan pudar. Kertas cukup diangin-anginkan saja. khusus untuk pewarna kunyit, hati2 karena getahnya akan tinggal pada cetakan, kain, busa dsb. Sehingga pada pembuatan berikut, kertasnya akan bernoda kuning. 6. Kita dapat mengkombinasikan bubur kertas putih dengan bubur kertas warna warni (kertas kado/ majalah), motifnya jadi menarik. 7. Bila ingin menambahkan daun/ bunga utk hiasan maka campuran lem foxnya lebih banyak. Selamat mencoba, semoga berhasil. elly New Email addresses available on Yahoo! Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! [Non-text portions of this message have been removed]