Eyang Danar ini 'mengangkat untuk menjatuhkan'..
Muslim yang mendapat amanah jabatan dan menyalahgunakannya
tidak pantas disebut sholih (soleh) di hadapan Allah..
Meskipun bisa saja terlihat soleh di mata publik..

Tindakan umat belum tentu cerminan ajaran agama.. karena memang
begitu adanya.. Kebenaran/kebaikan ajaran agama, baru akan muncul
kalau diterapkan dalam hidup sehari" oleh penganutnya..

Itupun kalau tidak ada penutupan fakta oleh media tertentu..
karena kita musti paham bahwa media massa sendiri belum tentu netral..
ada kalanya hanya memberitakan & membesar"kan yang buruk (saja)..
dan tidak memberitakan yang benar/baiknya..

CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

Pada 18 Juli 2008 11:43, RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]>
menulis:

>   *** nah, bung Niz, ini ulah maksiat manusia yang - kebetulan -
> beragama Islam (tapi sholeh lhooo), jadi tak ada urusan dengan agama
> Islam kan? tolong ajarin si Pitung tuh, gak ada korelasi antara agama
> dan akhlak umat. Agama boleh boleh aja exist, tetapi tak berarti
> akhlak umat makin baik. Dia masih bingung. Artikel anda dibawah
> adalah buktinya...
>
> --- In ppiindia@yahoogroups.com <ppiindia%40yahoogroups.com>, A Nizami
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Baca artikel selengkapnya dan foto-foto pejabat dengan perempuan
> selingkuhannya di:
> > http://infoindonesia.wordpress.com
> >
> > Skandal Seks Pejabat - Memakai Uang Rakyat untuk Maksiat?
> >
> > Beberapa pejabat tertangkap basah selingkuh di antaranya dengan
> pelacur. Padahal upah pelacur kelas atas Rp 5-7 juta sekali main.
> Jadi jika pejabat tersebut main seminggu sekali akan habis Rp 28 juta
> lebih per bulan hanya untuk maksiat. Padahal gajinya hanya Rp 30 juta
> per bulan (belum dipotong buat partai).
> >
> > Oleh karena itu pejabat yang selingkuh bukannya memakai uangnya
> untuk memakmurkan rakyat justru memakainya untuk maksiat. Karena
> biaya zinah cukup besar, dia juga bisa melakukan korupsi untuk itu.
> Di antaranya ada yang dituduh korupsi menerima uang suap.
> >
> >
> > ===
>


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke