INSIDEN PINANG RANTI *Berawal dari tikus lewat ?*
Tawuran Pinang Ranti atau lebih tepatnya, Bentrokan Pinang Ranti adalah insiden yang terjadi antara warga masyarakat Kampung Pulo, Pinang Ranti, Jakarta Timur dengan siswa-siswi Sekolah Tinggi Theologi Injili Arastamar (SETIA). Ketegangan antara warga Pinang Ranti dengan keberadaan SETIA ini sebenarnya sudah cukup lama. SETIA didirikan pada 11 Mei 1987. "Dari tahun 1991-1992, SETIA telah memanipulasi data. Yang berawal dari perizinan pagar berubah menjadi bangunan", demikian yang disampaikan Ketua Forum Komunikasi Muslim Kampung Pulo Risman Hadi di Masjid Baiturrahman, Kampung Pulo, Pinang Ranti, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur. Komplain keberatan dari warga atas berdirinya sekolah kristen di tengah-tengah pemukiman padat yang muslim pun terkesan tidak digubris baik dari pihak SETIA yang memang sudah jelas mengacuhkan warga maupun perangkat-perangkat pelayan masyarakat disana. Tidak sekedar masalah administrasi pembangunan sekolah tersebut, namun sikap sopan-santun siswa SETIA juga dikeluhkan warga. Menurut Senny Manafe, HUMAS SETIA, penyerangan berawal dari kejadian Jumat malam (25/7/08), dimana Julius Coli dituduh warga mencuri dan kemudian mendapat amukkan massa. Seperti yang disampaikan Senny, Julius malam itu sekitar pk.21.00 berjalan usai membeli makan di warung. Kemudian melihat tikus lewat dan melemparnya dengan sandal. Sandal masuk ke rumah warga. Lalu Julius diteriaki maling. Kronologi yang disampaikan Senny diatas cukup menggelikan. Tikus lewat, dilempar dengan sandal, lalu diteriaki maling. Rupanya ada yang sengaja tidak disampaikan oleh Senny, mengapa warga meneriaki Julius sebagai maling? Jika ia masuk rumah orang dengan pemberitahuan akan mengambil barang miliknya, tentu tidak ada kejadian 'diteriaki'. Senny juga mengatakan bahwa asrama putra dan asrama putri SETIA keduanya rusak parah oleh bom molotov yang dilempar oleh warga. Walaupun rusak, tapi anehnya kedua gedung tersebut sama sekali tidak menunjukkan pernah terbakar. Lalu kemana cerita bom molotov tersebut? Pernyataan Ketua Forum Komunikasi Muslim Kampung Pulo, Risman Hadi, rupanya sangat jelas, "Kalau pun ada bom molotov itu harus ada bukti dan ada yang terbakar. Kalau pun di situ ada alat-alat bom molotov, itu yakin dari mereka. Tetapi kalau di situ kebakar, warga mungkin yang melakukan. Tetapi itu tidak ada yang terbakar." Pada Pk.19.51WIB sumber di tempat kejadian melaporkan bahwa kondisi Pinang Ranti masih mencekam, ratusan aparat kepolisian berjaga-jaga dan wargapun sudah siaga. Pada Pk.21.33 WIB sumber kami mengatakan : Kami diserang!!! Allahu Akbar! Pada Pk.22.25 WIB : " Mereka memakai busur panah saudara kita kena 1 orang." Pada Pk.22.35 WIB : "Ada yang kena lagi !" Senny HUMAS SETIA, kembali membuat tuduhan pada warga dengan mengatakan bahwa terjadi pengumpulan massa di Masjid untuk menyerang ke kampus SETIA. Padahal kenyataannya warga berkumpul disana itupun tidak dalam jumlah ratusan, adalah koordinasi penyelenggaraan perayaan Isra' Mi'raj. Berita terakhir jam 00:33 WIB (27/7/08), Truk polisi mendekati asrama siswa SETIA untuk mengangkut preman-preman keluar dari asrama putri SETIA. Maka semakin jelasnya biang provokator di pihak siapa. <<sally_sety>> [Non-text portions of this message have been removed]