Dari sebuah blog punya ABG:

Buat para penggemar serial Harry Potter pasti tau tentang Dementor. 
Digambarkan oleh tokoh Lupin bahwa Dementor adalah... 

"Dementors are among the foulest creatures that walk this earth. They 
infest the darkest, filthiest places, they glory in decay and despair, 
they drain peace, hope, and happiness out of the air around them... Get 
too near a Dementor and every good feeling, every happy memory will be 
sucked out of you. If it can, the Dementor will feed on you long enough to 
reduce you to something like itself...soul- less and evil. You will be left 
with nothing but the worst experiences of your life." [harry potter wiki] 

Atau dengan kata lain, Dementor punya kemampuan menyedot semangat hidup manusia 
sampe bisa jadi putus asa. 

Belakangan ini, gue menemukan bahwa ternyata Dementor bukan cuma ada dalam 
fiksi. Repotnya, Dementor di dunia nyata lebih sulit dikenali. Kalo di cerita 
Harry Potter Dementor muncul dalam sosok yang mengerikan, berkulit kelabu 
dengan jari-jari kurus seperti kerangka, di dunia nyata mereka tampil seperti 
orang biasa. Mereka bisa aja duduk di sebelah lo di kantin, berdiri di belakang 
lo waktu ngantri karcis busway, atau yang lebih serem lagi: duduk di balik 
pintu bertuliskan "BOSS". 

Persis seperti dalam cerita Harry Potter, berdekatan dengan para Dementor bisa 
bikin lo tiba-tiba merasa suram, putus asa, hidup tiada guna, negara serasa mau 
bangkrut, kiamat seakan minggu depan, kerja kayak nggak ada gunanya, dsb dsb. 
Pada stadium lanjutan, infeksi Dementor bisa mengakibatkan timbulnya rasa 
curiga kalo orang lain berhasil, sirik kalo liat orang lain senang, bahkan 
terasa dorongan ingin nyabot sukses orang. Dengan kata lain, Dementor itu 
menular, dan dampak penularannya sangat merugikan. Hati-hati! 

Kenapa kita sebaiknya jangan sampe ketularan jadi Dementor? 

Karena nggak ada orang yang seneng denger keluhan, termasuk diri kita 
sendiri. Semakin banyak lo mengeluh, semakin lo benci sama diri sendiri. 
Semakin lo benci sama diri sendiri, lo semakin yakin bahwa diri lo nggak 
berguna. Semakin lo yakin diri lo nggak berguna, semakin tertutup jalan 
untuk hidup lebih baik. 

Kenali Dementor sejak dini 

Penampilan boleh nipu, tapi Dementor sejati nggak pernah bisa 
menyembunyikan sifat aslinya. Ciri-ciri yang paling gampang dikenali 
adalah: 

1. Frekuensi curhat yang sangat tinggi, dengan topik masalah pribadi yang 
seolah penting banget untuk diketahui semua orang, dan nggak ada 
solusinya. 

Yang paling mengganggu dari kebiasaan Dementor yang satu ini adalah, 
mereka bisa bikin sebuah acara ngumpul yang tadinya 'seru' dan 'hore' jadi 
ngedrop dengan curhatan-curhatannya. 

Contoh: 

"Eh si X baru beli HP lho!" kata seseorang 
"Oh ya, apa merknya?" sambut yang lain antusias 
"Sony Ericsson, kalo nggak salah" 
"SE?! Wah siap-siap aja tuh, kan batrenya cepet bocor. Nih gue pake SE 
baru sebentar udah rese gini batrenya... blablabla... mana harga jualnya 
cepet jatuh... blablabla... mau beli lagi nggak ada duit... blablabla... 
apa-apa sekarang mahal... blablabla... gaji nggak naik-naik... " 

Pokoknya begitu si Dementor angkat bicara, semua yang hadir tiba-tiba 
merasa suntuk, lesu, nggak bergairah. Atau dengan kata lain, ya itu tadi: 
ngedrop. 

2. Dementor selalu mampu melihat sisi jelek dari segala sesuatu, nggak 
peduli sebagus apapun keadaannya. 

Kalo mau dibilang sebagai 'bakat', memang kemampuan Dementor yang satu ini 
nggak dimiliki kebanyakan orang. Saat semua orang terkagum-kagum atas 
kehebatan sesuatu, para Dementor dengan kejelian yang luar biasa selalu 
mampu menemukan celanya. 

Contoh: 

"Gue kemarin ketemu sama suaminya Ibu X. Ya ampun, orangnya ganteng sekali 
ya... udah gitu keliatannya baik, lagi." 
"Iya, gue juga pernah ketemu. Dia juga setia, lho..." 
"Jangan lupa, pinter pulak. Kalo nggak salah dia lulusan terbaik waktu 
kuliah dulu." 
"Pantesan karirnya juga bagus, ya. Sekarang posisinya udah lumayan tinggi, 
kan?" 
"...kalo tidur pasti ngorok kaya babi," kata sang Dementor merusak 
suasana. 

3.Dementor senang membandingkan diri dengan lawan bicara, sedemikian rupa 
sehingga dirinya terdengar jauh lebih apes, dan akhirnya lawan bicara menjadi 
sungkan. 

Contoh: 

"Hai, gue denger abis pindah rumah ya?" 
"Iya nih, biasa... pinjeman dari kantor..." 
"Ih enak ya, kantornya ngasih pinjemen rumah.. gue dong masih ngontrak 
mulu..." 
"Oh..." 
"Mana gaji nggak naik-naik, buat bayar kontrakan aja udah ngepas, gimana 
mau nabung buat beli rumah?" 
"Ehm... tapi..." 
"Udah mana sekarang BBM naik, apa-apa ikut naik, makin cekak aja deh 
rasanya... Kalo elu kan enak, gaji gede, fasilitas banyak..." 
"Eh... permisi dulu ya, mau gantung diri dulu bentar boleh?" 

4. Dementor gemar mematikan semangat orang lain. 

Seperti pasukan pemadam kebakaran ngeliat api, semakin besar apinya, 
semakin giat upayanya untuk memadamkan. 

Contoh: 

"Gue mau coba bisnis baru nih!" 
"Bisnis apa?" 
"Jualan baju anak-anak" 
"Yahhh... hari gini jualan baju! Nggak liat tuh, di ITC yang jualan baju 
udah segambreng?" 
"...tapi koleksi gue unik-unik lho! Lain daripada yang lain deh!" 
"Alaaah... unik kaya apa sih, paling sebentar lagi juga pasaran. Liatin 
aja!" 
"Euh... gue juga berencana ngikutin perkembangan tren lho..." 
"Emangnya lu kira gampang? Gue pernah tuh, coba jualan baju kayak elu. 
Awalnya semangat, eh terakhirnya malah rugi. Mana barang dagangan dibawa 
kabur orang..." 

dst dst dst. 

Kiat menghadapi Dementor 

Cara paling aman adalah: jangan dideketin. Begitu seseorang yang ada di 
dekat lo menunjukkan ciri-ciri seorang Dementor, segeralah jauh-jauh. Cari 
alasan apa aja, bilang mau beli rokok ke Ujung Kulon kek, mau nguras sumur kek, 
terserah. Yang penting jangan deket-deket mereka. Ingat, Dementor itu sangat 
menular! 

Checklist Dementor 

Sedangkan bagi kalian yang selama ini telah menjadi Dementor tapi nggak 
menyadarinya, coba teliti daftar berikut. Kalo kalian merasa setuju dengan 
5 pernyataan atau lebih, hati-hati, kalian sedang menjelma menjadi 
Dementor. Segeralah minta pertolongan profesional, sebelum terlambat. 

- Sebagian besar orang lebih beruntung dari gue 
- Nggak ada orang yang bisa hidup layak dengan gaji sekecil gue 
- Semakin lama, kondisi perekonomian semakin buruk. Gue nggak tau bulan 
depan masih bisa hidup atau enggak 
- Gue nggak tau gue ingin jadi apa 
- Gue benci sama kantor gue, tapi kalo gue resign nanti nggak ada kantor 
lain yang mau nerima 
- Naik pangkat? Jangan ah. Ntar kalo gagal gimana? 
- Tentu aja dia naik pangkat. Rajin jilat pantat, pasti. 
- Dari dulu memang gue ditakdirkan apes 
- Gue nggak pinter, makanya nggak bisa sukses kayak orang lain 
- Orang tua gue asal-asalan nyekolahin gue, makanya gue jadi kaya gini 
sekarang 
- Gue nggak kebayang gimana caranya biar bisa hidup lebih baik 
- Orang emang gampang kasih nasehat. Mereka belum ngerasain susahnya hidup 
gue, sih. 
- Percuma gue kerja keras, toh tiap bulan gajinya cuma segitu-segitu aja 
- Orang lain enak punya duit buat refreshing. Gue boro-boro refreshing, 
makan aja susah. Makanya harap maklum kalo gue stress. 
- Gue udah ketuaan untuk nyoba hal baru 
- Kenapa sih nggak ada orang yang ngertiin gue 
- Orang lain enak, punya orang tua kaya buat minjem duit kalo butuh. 
Giliran gue, yang ada emak gue nodong mulu buat beli beras 
- Kalo ada orang baik sama gue, pasti ada maunya 
- Boss muji gue? Pasti dia salah orang. 
- "7 Habits"-nya Steven Covey? Itu kan buatan Amerika, mana bisa berlaku di 
sini 
- Luna Maya aja masih ngejomblo, apalagi gue yang jelek begini 
- Emang dunia makin parah. Kucing aja makin hari makin kurang ajar. 

Pesan bagi para Dementor 

Tema utama hidup kalian adalah: merasa diri sebagai orang paling apes 
sedunia. Padahal sekarang penduduk dunia ada 6.7 miliar orang. Jadi, lo harus 
mengalahkan keapesannya 6.699.999.999 orang. Itu nggak gampang, lho. Apa iya lo 
sehebat itu? 

dari sebuah blog



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke