Alhamdulillah,

Nyaris sekali. Hanya 6 hakim dari total 11
yang mendukung dibubarkannya AKP, Partai
Islam yang sekarang memegang pemerintahan
Turki, yang telah mengangkat kondisi
Sosial-Ekonomi Turki dari keterpurukannya
di bawah rezim "fundamentalist-sekularist
-kemalist" yang selama ini membelenggu
Turki dari kemajuan dan "peradaban".

Majalah The Economist adalah majalah barat
yang kritis, jarang sekali "memuji" kebijakan
suatu pemerintahan, apalagi pemerintah
negara berkembang (apalagi negara Muslim).
Tetapi majalah ini secara jelas memuji
kebijakan pemerintahan AKP selama ini
mengangkat Turki dari keterpurukannya.

6 Tahun yang lalu sebelum partai AKP 
memerintah, ekonomi Turki masih terpuruk, 
dengan tingkat inflasi yang sangat tinggi,
dan nilai mata uang Turki (Lira) yang
sangat merosot. Bisa dilihat perubahan
nilai mata uang Lira sebelum dan sesudah
era pemerintahan AKP:

<http://www.mof.go.jp/jouhou/soken/kouryu/kou24a.pdf>

===============================================================

-> Tahun 1923 : 1 USD = 1 _______ Lira (awal era Kemal Attaturk)
-> Tahun 1980 : 1 USD = 90 ______ Lira
-> tahun 1988 : 1 USD = 1,300 ___ Lira
-> Tahun 1995 : 1 USD = 45,000 __ Lira
-> Tahun 2000 : 1 USD = 550,000 _ Lira
-> Tahun 2001 : 1 USD = 1,650,000 Lira 
-> Tahun 2002 : =================  <=== AKP memerintah
-> Tahun 2004 : 1 USD = 1,550,000 Lira
-> Tahun 2005 : 1 USD = 1 Lira (Devaluasi Lira)
=================================  <== 3 tahun kemudian
-> Tahun 2008 : 1 USD = 1.17 Lira (stabil!)
================================================================

Nilai Lira Turki hari ini:
--------------------------
30 Juli 2008

===============================================
Live rates at 2008.07.30 17:23:10 UTC  
1.00 USD = 1.16629 TRY 
-----------------------------------------------
United States Dollars  |  Turkey New Lira  
1 USD = 1.16629 TRY    |  1 TRY = 0.857420 USD 
=================================================

"Proyek" Sekularisme di Turki selama ini adalah
contoh gagal sebuah proyek sekularisme yang 
"salah kaprah", blunder dan lebih banyak gagalnya.
Ini karena nampaknya agenda yang dijalankan
Kemal terlalu "reaktif" bersemangat hendak
menghapuskan identitas kultural era Turki Utsmani,
sehingga "modernisme" yang dilakukan Kemal 
menjadi modernisasi yang sangat dangkal/superfisial,
sekedar mengganti "baju" Islam Turki menjadi "baju"
nya orang Bule.

Yang di "copy" dari Barat hanya simbol-simbol
kultural yang dangkal, seperti cara berpakaian,
huruf alphabet, dsb. Sedang apa yang menjadi inti 
dari semangat renaissanse Eropa dulu justeru
tidak terjamah ...

Adalah 2 hal yang berbeda antara

<A> Penerapan Sistem Sekuler
<B> paham/Kultur Sekulerisme

<A> Artinya sistem kenegaraan yang menggunakan
pemisahan atau decoupling antara the "State" dan 
the "Church". Sedang yang kedua <B> adalah paham
atau pandangan hidup/aliran. Nah, yang di anut
oleh Kemalisme ini adalah paham sekulerisme yang
"fundamentalis" sampai punya efek memusuhi agama.

Mengapa tidak meniru sistem Amerika yang menjunjung
tinggi kebebasan berfikir, dan pada saat yang sama
memberi ruang sangat cukup bagi kehidupan beragama.

wassalam,

---( ihsan hm )-----------------------------------

http://edition.cnn.com/2008/WORLD/europe/07/30/turkey.court/index.html


------------------------------------------
Turkish court rejects ban on ruling party
------------------------------------------


ISTANBUL, Turkey (CNN) -- Turkey's Constitutional 
Court has rejected a proposed ban on the country's 
Islamic-rooted ruling party -- the Justice and 
Development Party, or AKP -- for alleged anti-
secularist activities, the leader of the court 
said Wednesday.

Six justices voted in favor of banning the party,
four voted for financial penalties and one justice 
rejected the case, court leader Hasim Kilic said.

Seven of the 11 justices would have had to vote 
in favor of the ban for it to pass. Instead, the 
court ruled that the AKP will lose half of its 
government funding, he said.

President Abdullah Gul, Prime Minister Recep 
Tayyip Erdogan, and former parliament speaker 
Bulent Arinc were among the 71 party members 
the prosecutor wanted banned from public office 
for the next five years.



Reply via email to