Amerika memang negara yg penuh toleransi, menjunjung tinggi HAM, melindungi 
kebebasan warganegaranya dlm beragama, hebaaat...iniliah potret bangsa yg 
mengaku2 pejuang HAM!



McDonald’s Tolak Karyawan Berjilbab  
  
  
Monday, 04 August 2008


Hidayatullah.com--Quiana Pugh (25) dari Dearborn, negara bagian Michiganditolak 
bekerja setelah manajer resto memberi pilihan agar dirinya
membuka jilbab. Jika menolak, ia tidak akan direkrut sebagai karyawan.
Nasib serupa dialami Toi Whitfield (20) dari Kota Detroit.  
Ia
ditolak bekerja di cabang McDonald's di Dearborn pada November 2006.
Keduanya mengajukan gugatan diskriminasi terhadap resto terbesar itu di
Pengadilan Sirkuit Wilayah Wayne.
Banyak
Muslim Amerika mengeluh telah diperlakukan diskriminasi dengan alasan
agama. Bulan lalu, calon presiden dari Demokrat, Barack Obama, minta
maaf terhadap dua wanita Muslim karena mereka tak boleh duduk di
belakangnya dalam kampanye hanya karena alasan memakai jilbab.
Januari
lalu, seorang pelari terkenal SMA di AS dikeluarkan dari pertandingan
karena memakai baju yang memungkinkannya bertanding sambil tetap
mengikuti syariah Islam. Islam menganggap jilbab sebagai kewajiban
berpakaian untuk wanita, bukan simbol agama. Adasekitar tujuh juta orang Muslim 
yang tinggal di AS.
Kebijakan
McDonald's yang anti-jilbab memicu kecaman di kalangan pengacara dan
Muslim Amerika. Dewan Hubungan Islam Amerika CAIR juga mengutuk posisi
manajer itu yang dianggap 'rasis'.
Restoran Dearborn termasuk satu dari dua resto cabang McDonald's di AS yang 
menjual makanan halal.
Menurut Whitfield, gugatan terhadap McDonald's bertujuan untuk melindungi para 
gadis berjilbab lain dari perlakuan diskriminasi.Umat Islam di Amerika menjadi 
peka setelah hak-hak sipil mereka berkurang sejak serangan berdarah 11 
September 2001. [iol/htb/www.hidayatulah.com]
Share this article


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke