Well informed Citizen
oleh: refanidea

Beberapa bulan yang lalu saya mengikuti seminar bertema, independensi
media di tengah pesta demokrasi pemilihan kepala daerah, di sebuah
perguruan tinggi negeri di Semarang.

Banyak hal menarik dari presentasi yang disampaikan para panelis.
Salah satunya yang masih terekam dengan baik oleh memori saya adalah
kalimat, well-informed citizen. Penjelasan dari salah seorang panelis,
jika masyarakat suatu negara mendapatkan informasi dengan baik, maka
ekonomi di negara itu juga akan baik.

Ketika hal ini saya sampaikan pada seorang kawan sambil kongkow
santai, ngopi, dan merokok di angkringan kemarin malam, dia langsung
menyatakan sepakat dengan kalimat panelis di seminar itu. Dia langsung
memberikan contoh sederhana betapa kalimat panelis itu memang masuk
akal. Suatu hari teman saya itu melihat tayangan di televisi mengenai
meningkatnya harga-harga kebutuhan pokok. Dan Faisal Basri dalam
tayangan di televisi itu mengatakan bahwa sebenarnya kita rakyat
Indonesia dapat memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri tanpa perlu
mengimpor dari negara lain. Hal ini memang sejak lama menjadi
pertanyaan kita semua, mengapa negeri kita yang katanya subur, gemah
ripah loh jinawi, hingga diibaratkan jika tongkat, kayu, dan batu
diletakkan begitu saja bisa jadi tanaman, ternyata memunculkan
kenyataan lain: belum dapat mencukupi kebutuhan pangan mandiri.

Tidak lama setelah teman saya tadi melihat tayangan tentang kenaikan
harga kebutuhan pokok, dia mengganti saluran televisi dan mendapati
tayangan lain tentang budidaya tanaman yang memanfaatkan pupuk buatan
sendiri, kompos. Dijelaskan di situ bagaimana memanfaatkan daun-daun
kering guguran dari pohon yang biasanya dibuang begitu saja, tapi
diolah dengan metode sederhana yang hampir bisa dilakukan setiap
anggota keluarga menjadi pupuk kompos untuk tanaman lain di sekitar
rumah. Efisiensi, karena tidak perlu membeli pupuk lagi, sekaligus
memunculkan kesadaran memelihara dan mengelola lingkungan yang sehat.

Sorenya, teman saya akses internet dan menemukan artikel tentang
aktifitas pakar manajemen bisnis Rhenald Kasali yang telah lama
membina suatu kelompok masyarakat untuk mengelola sampah organik yang
dicampur dengan sampah dapur menjadi kompos. Rhenald kemudian
menyatakan jika setiap orang mau melakukan kegiatan sederhana dan
menyenangkan ini di rumahnya masing-masing, begitu pula para pedagang
di pasar mau memanfaatkan sampah dapur atau sampah pasar untuk diolah
dengan sampah daun untuk kemudian diolah menjadi kompos, maka dapat
dibayangkan berapa rupiah penghematan untuk membeli pupuk kimia. Di
samping itu, masyarakat dalam kelompok terkecil RT misalnya, dapat
mengelola bersama kegiatan pembuatan pupuk organik ini untuk kemudian
dikemas dan dijual.

Saya rasa kegiatan yang menyenangkan ini dapat semakin mempererat rasa
persaudaraan antar tetangga, menjadi refreshing yang murah dan
menyenangkan, menanamkan budaya cinta lingkungan pada anak-anak sejak
dini melalui aktifitas nyata dan positif, sekaligus dapat dijadikan
unit bisnis yang dikelola bersama sebagai tambahan kas RT atau
dibagikan lagi pada ibu-ibu untuk tambahan dapur ngebul.

Perubahan besar tentu dimulai dari sesuatu yang kecil, sederhana,
bahkan tampaknya remeh. Karena memang begitulah perubahan, tidak ada
yang mendadak besar, tapi perlahan semakin maju. Dimulai dari
aktifitas sederhana di lingkungan RT, siapa tahu semangat hidup sehat
dan entrepreneurial-nya membudaya pada anak-anak untuk kemudian
menciptakan pengusaha-pengusaha muda lima atau sepuluh tahun mendatang.

Setelah selesai bercerita tentang dua tayangan televisi dan sebuah
artikel di internet tadi, teman saya melanjutkan analisisnya tentang
well-informed citizen yang saya sampaikan padanya. "Tiga informasi
yang aku dapetin dalam sehari itu semuanya nyambung banget. Kalo
masyarakat kita dapetin informasi bermanfaat seperti itu tiap hari dan
kontinyu, bukan nggak mungkin pendapat –jika masyarakat suatu negara
mendapatkan informasi dengan baik, maka ekonomi di negara itu juga
akan baik pula- oleh panelis di seminar itu adalah hal yang sangat
masuk akal!"

Saya kemudian bilang pada teman saya, pada era yang semakin sarat
teknologi ini sebenarnya telah memudahkan masyarakat untuk mendapatkan
informasi dengan cepat dan tepat. Tepat artinya sesuai dengan
kebutuhan yang mereka inginkan saat ini, sebab mereka bisa memilih
informasi apa saja yang dibutuhkan sesuai dengan prioritas, bahkan
menyingkirkan informasi yang sifatnya spam atau mengganggu.

Ditambah lagi dengan spirit citizen journalism yang sedang tumbuh
cepat dan meluas di tengah masyarakat, potensi terwujudnya well
informed citizen semakin hari akan semakin baik. Apalagi realisasi
pemasangan jaringan internet di desa dan sekolah-sekolah semakin
bertambah setiap harinya.

Semangat citizen journalism telah menjadi bagian keseharian kita
melalui aktifitas blogging, berbagi artikel melalui mailing list
(milis), berbagi foto melalui flicker, dan sebagainya. Inti dari
citizen journalism adalah berbagi informasi dan wacana melalui media
sehingga sebuah informasi dapat diakses oleh pihak lain yang
membutuhkan atau belum memperolehnya. Harapan dan semangat ini semoga
terus tumbuh dalam masyarakat kita menjadi budaya berbagi informasi
yang terus meningkat kualitasnya. Melalui semangat citizen journalism,
perlahan kita dapat mewujudkan well-informed citizen.

Jika kita mau, maka kalimat,

    "jika masyarakat suatu negara mendapatkan informasi dengan baik,
maka ekonomi di negara itu juga akan baik"

pasti bisa terealisasi.

Cepat atau lambat, kita yang menentukan..

salam,
refanidea

http://refanidea.wordpress.com/2008/06/06/well-informed-citizen/

Kirim email ke