ya itulah bedanya, antara kaum rasis-sara dgn yg bukan, kalo yg bukan : siapa 
saja yg menyerukan kebajikan akan didukung. beda dgn kaum rasis-sara yg 
melihat2 siapa yg berbuat kebajikan, bila lawan ideologis biarpun benar tdk 
akan didukung.

mgkn bung pitung tau sendiri, termasuk kategori manakah dirinya?



----- Original Message ----
From: si pitung <[EMAIL PROTECTED]>
To: ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Thursday, August 14, 2008 8:32:07
Subject: [ppiindia] Fatwa Haram Rokok Mesti Didukung


wah...jika FATWA MUI banyak mendukung, kaya'na ada yg kebakaran kumis nih, 
terutama barisan orang-orang yg membenci MUI
memang, orang pembenci lebih sering sakit hati hihi

Fatwa Haram Rokok Mesti Didukung
Kamis, 14 Agu 08 08:12 WIB

Keinginan Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Seto
Mulyadi, agar Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa haram
merokok dalam rangka memberikan perlindungan bagi anak akan bahaya
rokok mendapat disambut baik dari Anggota DPR.
"Saya mengapresiasi kalau MUI mau mengeluarkan fatwa haram merokok
yang berdampak terhadap perlindungan anak-anak di Indonesia. Karena
selama batas makruh, berarti jika dikerjakan mendapat cela, jika tidak
dikerjakan tidak apa-apa. Padahal dari segi kesehatan, lebih banyak
negatifnya, " kata anggota Komisi VIII DPR DH Al-Yusni, di Jakarta,
Rabu (13/8).
Ia mengungkapkan keprihatinannya bahwa, saat ini jumlah perokok
pemula makin meningkat, dikhawatirkan akan membawa dampak negatif
dimasa datang.
Al-Yusni menyakinkan apabila fatwa ini benar-benar dikeluarkan, akan
ada terjadi penurunan jumlah anak yang merokok, meski mungkin jumlahnya
tak terlalu signifikan.
"Sebagai isu massal akan menunjukkan kepada masyarakat, oo ternyata
MUI memiliki sudut pandang yang cukup menarik dan bagus. Apalagi
kerangkanya meminimilisir perokok, " jelas politisi PKS ini.
Dia mengakui, fatwa MUI memang belum sampai mengarah jauh ke ranah
hukum positif. Apalagi untuk sampai pada undang-undang khusus yang
melarang rokok.
"Tetapi paling tidak, ada masukan berupa pandangan ulama bahwa ini sangat 
membahayakan, " katanya.
Sedangkan kalau konsekuensi pada undang-undang, lanjutnya akan
dilihat dari berbagai sudut pandang. Nantinya akan berbeda sisi,
misalnya dari soal produksi, tenaga kerja, akan ada pro kontra. "Tetapi
kali ini, kita harus memberi dukungan besar bagi MUI, " pungkasnya.
Pendapat lain datang dari PP Pemuda Muhammadiyah, Ketua Umum PP
Pemuda Muhammadiyah Izzul Muslimin menilai, fatwa tersebut boleh-boleh
saja dibuat asalkan dengan didorong oleh pemerintah dengan memotong
mata rantai industri rokok tersebut.
"Ya Presiden dan Departemen Perindustrian dan Perdagangan harus
tegas untuk memotong lingkaran setan industri rokok, " ujarnya. (novel)

[Non-text portions of this message have been removed]

    

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke