Tegakah Kita?

Sumber, http://agussyafii.blogspot.com


Setiap kali Hana sakit, istri saya suka takut. saya bilang padanya, 
kenapa mesti takut? Sakit atau sehat, sedih atau bahagia, suka atau 
duka, kesuksesan atau kegagalan, semua itu adalah kesatuan yang utuh 
dalam hidup kita senantiasa patut kita syukuri. Namun seringkali kita 
menghindari yang disebut dengan kegagalan, kesedihan, dan sakit.

Bahkan saya pernah berbincang dengan seorang kepala sekolah yang 
selalu sukses meluluskan para siswanya pada ujian nasional hampir 
mencapai angka sembilan puluh sembilan koma sembilan persen siswanya 
lulus. Ketika saya tanya apa resepnya. Sang kepala sekolah dengan 
bangga bercerita bahwa dirinya menganjurkan semua siswa jika tidak 
bisa mengisi soal ujiannya dikosongi aja lembar jawabannya dan nanti 
para gurulah yang mengisi jawaban soal-soalnya.

Saya katakan kepada kepala sekolah tersebut bahwa esensi pendidikan 
adalah membangun karakter anak didik. Bagaimana mungkin membangun 
anak didik jika para guru dan kepala sekolahnya tidak memiliki 
karakter. Sang kepala sekolah menjawab, jika hal itu tidak dilakukan 
maka lima puluh persen siswa  mungkin bisa tidak lulus.

kenapa mesti takut? Jika siswa tidak lulus karena dia sudah belajar 
dengan sungguh-sungguh berarti menanamkan pada siswa tanggung jawab 
dan kelulusan itu hanya tolok ukur. Namun jika anak didik sudah dari 
sejak dini mereka mengerti bahwa kelulusan berarti menghalalkan 
segala cara maka akan berapa banyak anak kita yang akan menjadi 
srigala?

hidup ini sungguh indah, jika kita menggunakan cara-cara yang indah 
sekalipun cara-cara yang indah ini menghasilkan yang pahit. hanya 
orang-orang yang kuatlah yang akan mengunakan cara-cara yang indah 
untuk bisa mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Dan bagi 
orang-orang yang lemah imannya maka apapun caranya dihalalkan 
sehingga langitpun semakin kelam karena banyak orang tidak peduli lagi
dengan cara yang halal. 

Dalam kesedirian saya tertegun menatap wajah sang kepala sekolah 
sambil berbisik, "Tegakah kita menjadikan anak-anak kita menjadi 
srigala? ataukah kita sudah menjadi srigala?"


Sumber, http://agussyafii.blogspot.com


Salam cinta,
agussyafii

=======
Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye "Andalah Sang Cahaya, sudah
saatnya menerangi kehidupan" silahkan kirimkan dukungan dan komentar
anda di http://agussyafii.blogspot.com atau sms 0888 176 48 72


Kirim email ke