Wuaaannnneeeh ...  negara sedang menjaga moral bangsa ne kok di anggap
arabisasi  ...  zaman sukarno dulu di indonesia ada westernisasi,
sampe-sampe koes plues di penjare .. ...

cuma kalo di indonesia sih goyang ngebor kayaknya udah nggak laku,
jadi ne di ekspor ke negare tetangga.   Si inul sekarang kan udah
nggak kepake di indonesia, bagus nya sih dia jadi penari di bar-bar,
soale udah nggak laku . . . anehnya kok negara kita suka mengekspor
tarian berbau mesum tersebut  ....

pertanyaannya adalah apakah menjaga moral itu sama dengan virus ...  ini adalah 
anomali ....



--- In ppiindia@yahoogroups.com, "masdimas62" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Salam,
>
> Di bawah ini contoh virus Arabisasi yang merebak di Malaysia dan
> sedang merembet di sebagian wilayah Indonesia.
> Waspadai berkembangnya virus dan bahaya laten Arabisasi
>
>
> Dimas.
>
> Jum'at, 29 Agustus 2008 17:35
> Malaysia Utara Larang Musik Dangdut
>
> Kapanlagi.com - Negara Bagian Kedah, Malaysia Utara, yang diperintah
> partai oposisi, telah melarang konser yang menampilkan musik dangdut
> dari Indonesia, rock, reggae dan pop, dengan menyatakan pertunjukan
> semacam itu akan berdampak negatif pada kaum muda.
>
> "Kami tidak memperkenankan 'goyang ngebor' di pentas," kata Menteri
> Besar Kedah Ismail Salleh, seperti dikutip DPA dari harian Star,
> Jumat (29/8).
> "Kami kini sedang merumuskan pedoman yang menyeluruh bagi berbagai
> konser. Sampai kini, konser-konser seperti ini dilarang," katanya.
> Dangdut, yang populer sekali di kalangan masyarakat setempat,
> merupakan sebuah genre musik dari Indonesia yang memadukan musik
> Arab, India dan Melayu dengan gerak nyanyi yang seronok.
>
> Menurut Ismail, konser yang bernafaskan Islam, seperti nasyid, dan
> menampilkan lagu yang patriotik masih diperkenankan, sambil
> menyatakan pemerintah negara bagian tidak menentang acara hiburan.
>
> "Kami cuma tak ingin mengijinkan jenis hiburan yang berdampak
> merusak," tegasnya. (kpl/boo)
>
>
> sumber:
> http://www.kapanlagi.com/h/0000247758.html
>
>
> Jumat, 29/08/2008 18:44 WIB
> HMI Minta Polda Tidak Tegas Pengusaha Hiburan Malam
> E Mei Amelia R - detikNews
>
> Jakarta - Sebanyak dua puluh aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
> berunjuk rasa didepan markas Kepolisian Metro Jaya, Jumat (29/08/08).
> Mereka menuntut agar polisi menindak tegas pengusaha tempat hiburan
> malam menjelang bulan suci Ramadhan.
>
> Sebagai organisasi massa yang berbasis Islam, HMI mendesak agar
> Kapolda DKI Jakarta mengusut aparat-aparat yang terindikasi membantu
> kelancaran kegiatan narkoba dan maksiat di tempat hiburan malam.
>
> "Kami tidak akan bertindak anarkis apabila pihak kepolisian bertindak
> tegas," ujar koordinator aksi, Sulaiman kepada wartawan, Jumat
> (29/08/08).
>
> Selain itu, anggota HMI yang tergabung dari perwakilan Jakarta
> Selatan, Jakarta Barat dan Jakarta Timur menuntut agar Kapolda DKI
> Jakarta segera melakukan sweeping narkoba dan prostitusi sebelum
> bulan Ramdhan.
>
> "Walaupun pemerintah provinsi DKI Jakarta telah mengeluarkan surat
> edaran No.40/SE/2008, namun pihak kepolisian kami minta agar segera
> membersihkan tempat-tempat yang sering digunakan untuk maksiat,"
> pungkasnya.
>
> Aksi demo yang berlangsung selama kurang lebih satu jam ini berakhir
> damai.
>
> (mei/rdf)
>
> Sumber:
> http://www.detiknews.com/read/2008/08/29/184439/997109/10/hmi-minta-
> polda-tidak-tegas-pengusaha-hiburan-malam
>


Kirim email ke