tul .... imam samudera, habib rizig adalah produck dari islam, tetapi di arab sana banyak orang yang di pancung atas hasil product dari islam juga. . . .kalo si Al amien betul adalah product islam tetapi product dengan mutu yang rendah sekali nilai iman dan takqwa mereka berdasarkan product islam bisa dianggap sebagai sampah atau barang off spect, jadi perlu untuk di recover (in jail) atau daur ulang sehingga benar-benar mendalami islam dan menjadi mutu yang baik dilihat dari iman dan taqwa ... gitu loh . . .kalo si ryan, dalam hukum islam yang bener sih di pancung aje, bukan ditembak . . .hehehe paling-paling bang dimas ngebelain, karena hukuman mati katane nggak manusiawi, dan si ryan lebih manusiawi karena udah ngebunuh 11 orang. .
sayang sekali kok melihat islam dari product off spect, jadinya nggak nyambung terus, nah kalo baca tentang buku agama jangan berdasarkan prasangka negatif dulu . . . coba baca semua kitab agama dan mulailah melakukan perbandingan dan hargai perbedaannya .. . . kalo nggak gitu mana bisa kita mendapatkan makna kehidupan ini .. . kehidupan ini tidak panjang bung, paling-paling orang bisa hidup paling tua bisa 90 tahun ... tapi selama hidup dan tidak mendapatkan makna kehidupan, betapa ruginya hidup ini ... kayak nonton bioskop tapi nggak menemukan jalan ceritanya ... nah agama pake mata hati bukan mata di kepala, dan mata hati itu ternyata terdapat di otak kita untuk berpikir memisahkan mana yang benar dan mana yang salah .... kalo dimas, ingin mengetahui mereka meneriakkan Allahu Akbar, cobalah cari makna dari apa yang mereka teriakkan, bukan dari kebencian atau pandangan negatifitas yang lahir dari kebencian atau rasa permusuhan karena meyakini bahwa keyakinan andalah yang benar ... anda melihat hittler dan nazinya dari sisi negatifnya, karena anda tidak memahami mengapa hitller melakukan semua perbuatannya terhadap bangsa yahudi. ceritenya kan dari satu sisi, coba cari sisi yang lain, pasti anda akan menjadi lebih bijak memahami sesuatu . . . Salam --- In ppiindia@yahoogroups.com, "masdimas62" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Salam, > > Di milis yang anggotanya terdiri dari banyak latar belakang, > pendidikan dan usia, tidak pas menyarankan agar orang lain membaca > buku atau belajar lebih banyak, seolah-olah Anda sendirian yang sudah > banyak membaca buku. > > Anda nggak tahu persis pengetahuan orang lain yang Anda sarani itu. > Jangan-jangan buku yang dibaca lebih banyak dari yang Anda baca. > Jangan-jangan Anda lah yang sedang terpaku pada satu buku saja! > > Agama adalah ide, dan penganut adalah produknya. Tak bisa memisahkan > sebuah ide dari dari produknya. Tak bisa memisahkan Imam Samudra dan > Habib Riziek dari Islam, meski mereka bukan mewakili Islam secara > keseluruhan. Karena mereka sama-sama berteriak-teriak "ALlahu Akbar" > dan menjelaskan panjang lebar tindakan anarkis dan brutal yang mereka > lakukan demi Islam. > > Kita pun tak bisa memisahkan Nazi dari Hitler. Dan kalangan Islam > radikal yang menuduh bahwa aksi George Bush di Irak, Afganistan, tak > bisa dipisahkan dari ajaran Kristen Fundamentalis yang diduga menjadi > pendorong kebijakannya. > > > Dimas. > > > > > --- In ppiindia@yahoogroups.com, "yustamb" <yustamb@> wrote: > > > >>> Kalo om ... benar-benar memahami agama, pasti tidak akan berkata > > sembarangan, saya yakin itu ... karena dalam agama diajarkan bahwa > > manusia itu tidaklah sempurna seperti malaikat ... didikan yang > baik > > dari kecil pastilah akan menjadikan seseorang menjadi manusia yang > > bermoral ... tetapi semua ada ketentuannya, hanya Tuhanlah yang Maha > > mengetahui nasib kita di Bumi ini ... > > > > saran saya sih Om... banyak membaca buku-buku agama dan memahami > > pesan-pesan mendalam yang tertulis di dalamnya agar om bisa lebih > > arif dalam memberi komentar . . . dan kalo belajar agama jangan > > melihat pemeluknya tetapi baca ajaran dan pesan yang di sampaikan > oleh > > agama tersebut . . . pemeluknya sih banyak anomalinya .... > > > > salam > > > > >