Assalamualaikum wr.wb. Saudara Pitung yang terhormat, kmaren ane nulis bgini: TAPI laen soal, misalnye ada orang yg ngaku muslim bilang, surga bukan monopoli muslim. Nah yg ini harus dimintain tanggungjawabnye, jgn cuma asal nyerocos kaya' petasan ceplik. tunjukkin dalil ALQURAN & AsSUNNAHnye! Jadi ane ngarepin bang eka jgn nyerocos aje, tp bs nunjukkin dalil ALQURAN & AsSUNNAHnye! ok? mudah2an paham ni.. ++++ Bang di dalam Al-Quran dan Hadist-Hadist shahih tidak ada perkataan satu kalimat pun yang menegaskan bahwa Surga itu untuk orang yang keyakinannya di luar agama Islam. Karena Al-Quran adalah kitab suci pemeluk agama Islam. Namun di kalangan kaum Ulama terdapat perdebatan yang mempertanyakan bagaimana dengan manusia-manusia yang lahir dan meninggal dunia sebelum kelahiran agama Islam yang dibawa oleh Muhammad SAW sebagai nabi, rasul dan utusan Allah SWT. Pasalnya ada ayat yang menyatakan bahwa surga hanyalah untuk orang-orang beriman! Nah orang-orang yang beriman ini apakah hanya untuk orang yang beragama Islam atau termasuk non-Islam yang telah lahir dan meninggal dunia sebelum Islam turun? Ada ulama yang mengatakan bahwa yang masuk surga itu adalah orang-orang yang beriman yang telah lahir dan meninggal dunia di era Nabi Ibrahim, Musa, dan Nabi Isa. Namun ada juga yang menyatakan bahwa surga itu hanya untuk orang-orang Islam dan orang-orang non-Islam yang masih hidup semasa agama Islam turun dan masuk Islam. == hehe...kalem bang, kerisauan abang, insya Allah ane jelasin. Maklum msh pagii, agak ngantuk, nguaaap dlu yee, uaaaaghh! ane stuju di awal kalimat bang eka nulis "Bang di dalam Al-Quran dan Hadist-Hadist shahih tidak ada perkataan satu kalimat pun yang menegaskan bahwa Surga itu untuk orang yang keyakinannya di luar agama Islam" berarti surga monopoli orang yg beriman & beramal soleh donk ? mohon konfirmasinya bang. tp ane agak stuju klo alasannya HANYA krn Alquran merupakan kitab sucinya muslim, padahal Alquran diturunkan oleh Allah sbg peringatan utk semesta alam (QS38:87). Alquran tdk bicara hanya kpd muslim tp jg kpd orang yg kafir, dari bangsa manusia & jin. Tidak ada perdebatan di kalangan ulama mengenai 'nasib' manusia2 yg lahir & meninggal sebelum Muhammad saw diangkat menjadi Rasul Allah. Rasulullah saw pernah ditanya oleh salman al farisi (abang kenal khan?), bagaimana mengenai 'nasib' teman2nya apakah msk surga atau neraka, beliau ra menceritakan tata cara sholat & ibadahnya, maka turunlah ayat QS2:62 sebagai penegasan bahwa orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir dan berbuat shaleh akan mendapat pahala dari Allah SWT. Tafsir2 ulama besar pun tdk ada yg berbeda, Hamka dlm tafsir Al-Azhar mengatakan mengenai ayat ini (Qs2:62), Sesungguhnya orang-orang yang beriman(pangkal ayat 62). Yang dimaksud dengan orang beriman di sini ialah orang yang memeluk Agama Islam, yang telah menyatakan percaya kepada Nabi Muhammad s.a.w. dan akan tetaplah menjadi pengikutnya sampai Hari Kiamat: Dan orang-orang yang jadi Yahudi dan Nasrani dan Shabiin; yaitu tiga golongan beragama yang percaya juga kepada Tuhan 'tetapi' telah dikenal dengan nama-nama yang demikian.. Kata 'tetapi' menunjukkan kondisi spesial atau di luar standar. Artinya, tidaklah lazim jika seorang manusia yang beriman pada ajaran Tauhid yang lurus untuk disebut sebagai Yahudi, Nasrani atau Shabi'in. Akan tetapi, meski kasus ini tidak lazim, namun adakalanya terjadi juga. Maka simaklah penjelasan selanjutnya dari Hamka, Mengenai agama Yahudi, Hamka menjelaskan lebih jauh bahwa nama 'Yahudi' itu sendiri terambil dari nama Yehuda, yaitu salah seorang anak Nabi Ya'qub as. Oleh karena itu, Yahudi lebih merupakan sebuah agama keluarga daripada agama untuk manusia pada umumnya. Jika sebutan 'Yahudi' memang diperuntukkan bagi sebuah bangsa atau keluarga, maka memang dimungkinkan adanya 'Yahudi yang beriman' dan 'Yahudi yang tidak beriman', karena batasan antara istilah 'Yahudi' dan 'Bani Israil' memang sangat tipis sekali. Agama Nasrani, atau kaum Nashara, juga terambil dari suatu bangsa, yaitu yang berasal dari daerah kelahiran Nabi Isa as., yaitu Nazaret (dalam bahasa Ibrani) atau Nashirah (dalam bahasa Arab). Beberapa ulama berpendapat bahwa istilah Nasrani memang berasal dari nama desa Nashirah, antara lain menurut pendapat Ibnu Qatadah dan Ibnu Abbas. Adapun nama 'Shabi'in akar katanya bermakna 'keluar dari agama asalnya'. Oleh karena itu, Rasulullah saw. pun pernah disebut sebagai seorang shabia karena telah mencela-cela berhala yang disembah oleh kaumnya. Penjelasan ini menunjukkan bahwa bisa jadi ada orang yang dikenal sebagai seorang Nasrani atau Shabi'in, padahal ia sebenarnya beriman kepada Allah SWT. Demikianlah pendapat Hamka. Bang Eka pernah dengar nama pendeta Bahira, yaitu pendeta yang pertama kali memberitahukan kenabian Rasulullah saw. kepada Abu Thalib. Tokoh yang satu ini tak bisa dibilang Muslim, namun sulit juga untuk disebut kafir.. Oleh karena itu, ia tetap dikenal sebagai seorang pendeta Nasrani. Adapun urusan aqidah dalam hatinya adalah urusannya sendiri dengan Allah SWT. Yang jelas, sebagaimana kata Buya Hamka, jika mereka benar-benar memegang teguh ajaran para Nabi dan Rasul sebelum Nabi Muhammad saw., maka insya Allah mereka dikategorikan beriman di sisi Allah. Tentunya jgn bang eka bandingkan pendeta bahira dg umat nasrani & yahudi sekarang hehe.. Jadi bang Eka, barangsiapa yg beriman kpd nabi Musa as (sebelum Muhammad saw diutus), maka mereka adalah orang yg beriman, berang siapa yg beriman kpd Isa AlMasih maka merekapun disebut orang yg beriman (QS3:52), maka mereka tdk perlu resah & bersedih hati, krn mereka termasuk orang yg beriman & beramal soleh. Berbeda ketika Rasulullah saw diutus menjadi Rasul Allah, maka berlaku hukum spt yg disabdakan oleh beliau saw yaitu Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik ia Yahudi ataupun Nasrani yang mendengarku kemudian ia mati dan tidak beriman dengan apa yang aku diutus dengannya kecuali dia termasuk penghuni-penghuni neraka. (HR Muslim). Oh iye penjelasannya agak melebar krn bang eka meluaskan tema diskusi ini, ane minta bang eka fokus utk membahas tema 'surga bukan monopoli muslim' bagi umat non-muslim saat ini yaitu setelah Muhammad saw diutus, bukan sebelumnya. sebagai bahan perbandingan, bang eka bs baca tafsir al-mishbahnya Quraisy shihab atau al-manarnya Rasyid ridha. ++++Jawab: 1 Bang Pitung yang terhormat, sebagai seorang Muslim sekali lagi saya menegaskan bahwa saya meyakini adanya surga dan neraka sebagaimana yang telah ditegaskan di dalam Al-Quran. Terima kasih atas penjelasannya yang panjang lebar dan penjelasan itu mudah-mudahan bermanfaat bagi saya untuk menambah ilmu pengetahuan saya sebagai pemeluk Muslim dan bagian dari silaturahmi saya dengan sesama Muslim. Dan Alhamdulillah saya sudah pernah membaca tafsir Quraisy Shihab meskipun bukunya cuma warisan dari orang tua dan beberapa buku agama Islam lainnya. Tapi saya tidak mau mengomentari hal ini lebih jauh. Pasalnya kriteria siapa-siapa dan golongan siapa saja yang masuk surga itu adalah milik Allah SWT. Tiada seorang manusiapun yang bisa mendahului kuasaNya. == kebetulan tadarus-an Qur'an ane ampe surat al-araf, ane bacain ayatnya supaya bang eka ga usah malu2 & sungkan2 lg utk memberi peringatan, "Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu (kepada orang kafir), dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman". QS7:2 bang eka: TUNG, SALAH SATU ORANG MUSLIM YANG MENYATAKAN BAHWA SURGA BUKAN MONOPOLI MUSLIM ITU ANE.! +++ Tunjukkin dalil Alquran-asSunnah nye! ++++ Bang Pitung, hendaknya Anda membaca kalimat tersebut secara utuh. Anda sebaiknya membaca kelanjutan dari kalimat tersebut. Saya sudah menegaskan di atas bahwa tidak ada ayat Al-Quran maupun hadist-hadist sahih yang menyatakan secara tegas surga juga buat orang non-Islam. Sebagai manusia makhluk sosial saya menyatakan bahwa orang-orang yang tidak memeluk agama Islam (non-Muslim) juga menyatakan bahwa hanya orang-orang dari golongan merekalah yang masuk surga, di luar golongan itu tidak masuk surga. Misalnya, klaim ini juga dinyatakan oleh para pemeluk agama Kristiani. Pernyataan saya itu adalah bagian dari hubungan saya dengan manusia bukan dengan hubungan saya dengan Sang Khalik menurut keyakinan saya sebagai pemeluk agama Islam. Jadi kalau Anda menuntut bahwa tunjukkan dalil Al-Quran dan As-Sunnahnya, ya tidak ada. Pasalnya, saya sudah menegaskan bahwa tidak ada dalil Al-Quran dan Sunnah yang tegas-tegas menyatakan bahwa surga juga buat golongan non-Muslim. Saya ingin memberikan catatan kepada Bang Pitung yang terhormat bahwa tidak semua pernyataan tentang nilai-nilai agama itu harus didukung tegas-tegas di dalam sebuah tulisan melalui dalil-dalil Al-Quran dan hadist shahih. Kalau penulis/kita mengetahuinya dan mencantumkannya memang lebih bagus. Tapi jika kita memang memahami ajaran agama kita dan mengetahui isi ajaran tersebut, kita akan sependapat dengan pernyataan tersebut. Misalnya; ajaran agama Islam memerintahkan umatnya untuk hidup bersih, bertutur kata sopan dan santun, berbudi pekerti tinggi dan menghormati orang tua dan orang-orang yang lebih tua.. Dan Islam mengajarkan kepada kita agar kita jangan memfitnah karena fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan. Kalau Anda mempelajari agama Islam, Anda akan tahu bahwa semua itu diajarkan di dalamnya. Kalau Anda tidak mempelajari, Anda akan ngotot terus minta dalil Al-Quran dan Hadistnya. Nah, tidak perlu kan saya pertegas lagi lewat dalil Al-Quran dan hadistnya?. Soalnya saya pun tidak selalu membawa Al-Quran dan Hadist kemana-mana. Dan mengutip sebuah ayat Al-Quran dan Hadist pun tidak sembarangan bukan? == Muslim disebut demikian krn mereka adalah orang2 yg tunduk, patuh kpd dalil (Alquran & AsSunnah), mereka senantiasa sami'na wa atho'na, "Kami dengar dan kami taati." mereka adalah orang-orang yg mengikuti dalil bukan orang yg membuat2 dalil. Kita sepakat bahwa tidak ada 1 pun dalil dlm Alquran maupun AsSunnah yg menyatakan non-muslim akan msk surga, berarti seharusnya bagi seorang muslim yg sebenar2nya patuh & taat kpd dalil akan berkata, surga memang monopoli muslim. Persoalan apakah non-muslim mengklaim mengenai surga, biarlah itu menjadi urusan mereka, sbg muslim, kita TIDAK membenarkan klaim mereka, toh sdh jelas mana yg HAQ, mana yg BATIL, sesuatu yg tdk bisa disamakan & dicampuradukkan. Sampai di sini, ane sepakat dg bang eka, tp sayangnya bang eka malah membenarkan klaim mereka, shingga bang eka walau sadar tdk menemukan 1 dalilnya pun dlm Alquran & asSunnah (yg mendukung klaim mereka) akhirnya berkesimpulan "SALAH SATU ORANG MUSLIM YANG MENYATAKAN BAHWA SURGA BUKAN MONOPOLI MUSLIM ITU ANE!" mudah2an ucapan bang eka ini sanggup dipertanggungjawabkan di hadapan Allah swt, krn bang Eka berkata2 mengenai hal yg ghaib (surga-neraka) tdk berdasarkan kpd dalil Alquran & asSunnah. Bagaimana mungkin muslim yg paham thd ajaran agamanya bisa berkata bahwa non-muslim bs saja msk surga dg pertanyaan2 yg ambigu & penuh kebingungan, seolah-olah menyerahkan kpd Allah, pdhl Allah telah menegaskan hal tsb, sejelas2nya spt terangnya matahari di siang hari, "NAH, KALAU TERNYATA ORANG DI LUAR ISLAM MASUK SURGA ATAU NERAKA? ITU URUSAN ALLAH SWT". Allah swt tdk pernah mengatakan spt yg bang eka katakan, tdk ada sdikitpun kebimbangan di hati muslim, bahwa Alquran & asSunnah menegaskan bahwa surga hanya diwariskan kpd orang yg beriman & beramal soleh sedangkan orang kafir tdk akan masuk surga hingga unta msk ke lubang jarum QS7:40. Lalu darimanakah dalil yg menjadi sandaran bagi seorang muslim membuat ksimpulan bahwa non-muslim alias Kafir akan msk surga pdhl Alquran & asSunnah tidak mengatakan hal tsb? darimana, primbon? bible? weda? atau jgn2 datang dari bisikan syetan? darimana bang eka yg terhormat? apakah ini yg disebut logika? apakah logika bisa mengalahkan WAHYU? naudzubillah min dzalik! ++++Jawab: 1 Bang Pitung, hendaknya Bang Pitung membaca lagi kalimat dan pernyataan saya yang saya tulis untuk menjawab pernyataan Anda sebelumnya. Berikut ini akan saya kutipkan lagi: Sebagai manusia makhluk sosial saya menyatakan bahwa orang-orang yang tidak memeluk agama Islam (non-Muslim) juga menyatakan bahwa hanya orang-orang dari golongan merekalah yang masuk surga, di luar golongan itu tidak masuk surga. Misalnya, klaim ini juga dinyatakan oleh para pemeluk agama Kristiani. Pernyataan saya itu adalah bagian dari hubungan saya dengan manusia bukan dengan hubungan saya dengan Sang Khalik menurut keyakinan saya sebagai pemeluk agama Islam. 2 Bang Pitung, sebagai makhluk sosial kita dihadirkan pada banyak fakta dan kenyataan bahwa klaim tentang surga dan neraka oleh non-Muslim itu ada. Lalu apakah saya membenarkan fakta itu? Ya saya membenarkan fakta tentang klaim itu. Lantas apakah saya meyakini bahwa ORANG NON-MUSLIM ITU AKAN MASUK SURGA DAN NERAKA? menurut saya itu adalah konsumsi hubungan saya dengan Allah SWT. Tidak perlu saya beberkan menjadi konsumsi Anda. Saya kira, Anda terlalu gampang mengambil kesimpulan. 3 Terima kasih Bang Pitung telah menilai kadar akidah saya dengan Sang Khalik Allah SWT. Persoalan tanggung-jawab atau tidak? Biarlah itu rahasia Sang Khalik terhadap saya nanti karena apapun amal perbuatan saya di dunia ini pada saat nantinya akan dipertanggungjawabkan oleh hamba Tuhan itu sendiri dengan Sang Khalik bukan? Dia Maha Mengetahui dan Maha Mendengar. Bukan kepada manusia, betul kan? 5 Saya hanya ingin mengingatkan kepada rekan-rekan, ajaran agama apapun jika sudah masuk ke dalam ranah sosial pemeluk lain akan selalu bertabrakan. Hendaknya kita senantiasa hati-hati apakah pernyataan-pernyataan yang kita keluarkan itu tepat dimasukkan ke dalam sebuah lingkungan tertentu. Pasalnya terdapat ayat Alquran yang menyatakan Bagimu agamamu, bagiku agamaku. Ayat ini berkaitan dengan etika dan relasi sosial antarpemeluk keyakinan agama yang berbeda. Jangankan ke dalam ranah pemeluk lain, di kalangan seiman pun kerap terjadi benturan. Apalagi di lingkungan milis seperti [EMAIL PROTECTED] yang diikuti oleh berbagai lapisan sosial. Jadi hendaknya, ini saran saya saja, hendaknya setiap pernyataan tentang keimanan dan kepercayaan disampaikan dengan kata-kata yang santun, penuh budi pekerja luhur dan menjunjung etika sosial. Bukankah Allah SWT telah berfirman di dalam surat Al Qalam [68]: 10-11), "Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi menghina. Yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur fitnah". Larangan itu dipertegas lagi oleh dua hadis Nabi saw. yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Hadis pertama berbunyi, "Orang yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, hendaknya berkata baik. Atau, (jika tidak bisa) lebih baik diam". Dan hadis kedua, Orang yang disebut Muslim adalah orang yang bisa menjaga tangannya dan lisannya. 4 Terima kasih atas segala masukannya semoga kita semua dimuliakan oleh Allah SWT. Dan selamat menjalankan Ibadah Puasa dan selamat Bulan Ramadhan. Eka Zulkarnain --- On Sun, 9/7/08, si pitung <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: si pitung <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: [ppiindia] Surga bukan monopoli Islam - Jawaban utk Pitung To: ppiindia@yahoogroups.com Cc: "eka zulkarnain" <[EMAIL PROTECTED]> Date: Sunday, September 7, 2008, 10:46 PM Assalamualaikum wr.wb. Saudara Pitung yang terhormat, Maaf kalau saya sekarang tidak menggunakan logat Betawi. Karena apalah arti sebuah dialek bahasa yang penting isi komunikasi saya dimengerti. Jawaban saya ada di bawahnya ya Bang == waalaikumsalam, ga pa pe bang, nyang penting enjoy aje. kmaren ane nulis bgini: TAPI laen soal, misalnye ada orang yg ngaku muslim bilang, surga bukan monopoli muslim. Nah yg ini harus dimintain tanggungjawabnye, jgn cuma asal nyerocos kaya' petasan ceplik. tunjukkin dalil ALQURAN & AsSUNNAHnye! Jadi ane ngarepin bang eka jgn nyerocos aje, tp bs nunjukkin dalil ALQURAN & AsSUNNAHnye! ok? mudah2an paham ni.. ++++ Bang di dalam Al-Quran dan Hadist-Hadist shahih tidak ada perkataan satu kalimat pun yang menegaskan bahwa Surga itu untuk orang yang keyakinannya di luar agama Islam. Karena Al-Quran adalah kitab suci pemeluk agama Islam. Namun di kalangan kaum Ulama terdapat perdebatan yang mempertanyakan bagaimana dengan manusia-manusia yang lahir dan meninggal dunia sebelum kelahiran agama Islam yang dibawa oleh Muhammad SAW sebagai nabi, rasul dan utusan Allah SWT. Pasalnya ada ayat yang menyatakan bahwa surga hanyalah untuk orang-orang beriman! Nah orang-orang yang beriman ini apakah hanya untuk orang yang beragama Islam atau termasuk non-Islam yang telah lahir dan meninggal dunia sebelum Islam turun? Ada ulama yang mengatakan bahwa yang masuk surga itu adalah orang-orang yang beriman yang telah lahir dan meninggal dunia di era Nabi Ibrahim, Musa, dan Nabi Isa. Namun ada juga yang menyatakan bahwa surga itu hanya untuk orang-orang Islam dan orang-orang non-Islam yang masih hidup semasa agama Islam turun dan masuk Islam. == hehe...kalem bang, kerisauan abang, insya Allah ane jelasin. Maklum msh pagii, agak ngantuk, nguaaap dlu yee, uaaaaghh! ane stuju di awal kalimat bang eka nulis "Bang di dalam Al-Quran dan Hadist-Hadist shahih tidak ada perkataan satu kalimat pun yang menegaskan bahwa Surga itu untuk orang yang keyakinannya di luar agama Islam" berarti surga monopoli orang yg beriman & beramal soleh donk ? mohon konfirmasinya bang. tp ane agak stuju klo alasannya HANYA krn Alquran merupakan kitab sucinya muslim, padahal Alquran diturunkan oleh Allah sbg peringatan utk semesta alam (QS38:87). Alquran tdk bicara hanya kpd muslim tp jg kpd orang yg kafir, dari bangsa manusia & jin. Tidak ada perdebatan di kalangan ulama mengenai 'nasib' manusia2 yg lahir & meninggal sebelum Muhammad saw diangkat menjadi Rasul Allah. Rasulullah saw pernah ditanya oleh salman al farisi (abang kenal khan?), bagaimana mengenai 'nasib' teman2nya apakah msk surga atau neraka, beliau ra menceritakan tata cara sholat & ibadahnya, maka turunlah ayat QS2:62 sebagai penegasan bahwa orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir dan berbuat shaleh akan mendapat pahala dari Allah SWT. Tafsir2 ulama besar pun tdk ada yg berbeda, Hamka dlm tafsir Al-Azhar mengatakan mengenai ayat ini (Qs2:62), Sesungguhnya orang-orang yang beriman(pangkal ayat 62). Yang dimaksud dengan orang beriman di sini ialah orang yang memeluk Agama Islam, yang telah menyatakan percaya kepada Nabi Muhammad s.a.w. dan akan tetaplah menjadi pengikutnya sampai Hari Kiamat: Dan orang-orang yang jadi Yahudi dan Nasrani dan Shabiin; yaitu tiga golongan beragama yang percaya juga kepada Tuhan 'tetapi' telah dikenal dengan nama-nama yang demikian.. Kata 'tetapi' menunjukkan kondisi spesial atau di luar standar. Artinya, tidaklah lazim jika seorang manusia yang beriman pada ajaran Tauhid yang lurus untuk disebut sebagai Yahudi, Nasrani atau Shabi'in. Akan tetapi, meski kasus ini tidak lazim, namun adakalanya terjadi juga. Maka simaklah penjelasan selanjutnya dari Hamka, Mengenai agama Yahudi, Hamka menjelaskan lebih jauh bahwa nama 'Yahudi' itu sendiri terambil dari nama Yehuda, yaitu salah seorang anak Nabi Ya'qub as. Oleh karena itu, Yahudi lebih merupakan sebuah agama keluarga daripada agama untuk manusia pada umumnya. Jika sebutan 'Yahudi' memang diperuntukkan bagi sebuah bangsa atau keluarga, maka memang dimungkinkan adanya 'Yahudi yang beriman' dan 'Yahudi yang tidak beriman', karena batasan antara istilah 'Yahudi' dan 'Bani Israil' memang sangat tipis sekali. Agama Nasrani, atau kaum Nashara, juga terambil dari suatu bangsa, yaitu yang berasal dari daerah kelahiran Nabi Isa as., yaitu Nazaret (dalam bahasa Ibrani) atau Nashirah (dalam bahasa Arab). Beberapa ulama berpendapat bahwa istilah Nasrani memang berasal dari nama desa Nashirah, antara lain menurut pendapat Ibnu Qatadah dan Ibnu Abbas. Adapun nama 'Shabi'in akar katanya bermakna 'keluar dari agama asalnya'. Oleh karena itu, Rasulullah saw. pun pernah disebut sebagai seorang shabia karena telah mencela-cela berhala yang disembah oleh kaumnya. Penjelasan ini menunjukkan bahwa bisa jadi ada orang yang dikenal sebagai seorang Nasrani atau Shabi'in, padahal ia sebenarnya beriman kepada Allah SWT. Demikianlah pendapat Hamka. Bang Eka pernah dengar nama pendeta Bahira, yaitu pendeta yang pertama kali memberitahukan kenabian Rasulullah saw. kepada Abu Thalib. Tokoh yang satu ini tak bisa dibilang Muslim, namun sulit juga untuk disebut kafir.. Oleh karena itu, ia tetap dikenal sebagai seorang pendeta Nasrani. Adapun urusan aqidah dalam hatinya adalah urusannya sendiri dengan Allah SWT. Yang jelas, sebagaimana kata Buya Hamka, jika mereka benar-benar memegang teguh ajaran para Nabi dan Rasul sebelum Nabi Muhammad saw., maka insya Allah mereka dikategorikan beriman di sisi Allah. Tentunya jgn bang eka bandingkan pendeta bahira dg umat nasrani & yahudi sekarang hehe.. Jadi bang Eka, barangsiapa yg beriman kpd nabi Musa as (sebelum Muhammad saw diutus), maka mereka adalah orang yg beriman, berang siapa yg beriman kpd Isa AlMasih maka merekapun disebut orang yg beriman (QS3:52), maka mereka tdk perlu resah & bersedih hati, krn mereka termasuk orang yg beriman & beramal soleh. Berbeda ketika Rasulullah saw diutus menjadi Rasul Allah, maka berlaku hukum spt yg disabdakan oleh beliau saw yaitu Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik ia Yahudi ataupun Nasrani yang mendengarku kemudian ia mati dan tidak beriman dengan apa yang aku diutus dengannya kecuali dia termasuk penghuni-penghuni neraka. (HR Muslim). Oh iye penjelasannya agak melebar krn bang eka meluaskan tema diskusi ini, ane minta bang eka fokus utk membahas tema 'surga bukan monopoli muslim' bagi umat non-muslim saat ini yaitu setelah Muhammad saw diutus, bukan sebelumnya. sebagai bahan perbandingan, bang eka bs baca tafsir al-mishbahnya Quraisy shihab atau al-manarnya Rasyid ridha. Tapi saya tidak mau mengomentari hal ini lebih jauh. Pasalnya kriteria siapa-siapa dan golongan siapa saja yang masuk surga itu adalah milik Allah SWT. Tiada seorang manusiapun yang bisa mendahului kuasaNya. == kebetulan tadarus-an Qur'an ane ampe surat al-araf, ane bacain ayatnya supaya bang eka ga usah malu2 & sungkan2 lg utk memberi peringatan, "Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu (kepada orang kafir), dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman". QS7:2 bang eka: TUNG, SALAH SATU ORANG MUSLIM YANG MENYATAKAN BAHWA SURGA BUKAN MONOPOLI MUSLIM ITU ANE.! +++ Tunjukkin dalil Alquran-asSunnah nye! ++++ Bang Pitung, hendaknya Anda membaca kalimat tersebut secara utuh. Anda sebaiknya membaca kelanjutan dari kalimat tersebut. Saya sudah menegaskan di atas bahwa tidak ada ayat Al-Quran maupun hadist-hadist sahih yang menyatakan secara tegas surga juga buat orang non-Islam. Sebagai manusia makhluk sosial saya menyatakan bahwa orang-orang yang tidak memeluk agama Islam (non-Muslim) juga menyatakan bahwa hanya orang-orang dari golongan merekalah yang masuk surga, di luar golongan itu tidak masuk surga. Misalnya, klaim ini juga dinyatakan oleh para pemeluk agama Kristiani. Pernyataan saya itu adalah bagian dari hubungan saya dengan manusia bukan dengan hubungan saya dengan Sang Khalik menurut keyakinan saya sebagai pemeluk agama Islam. Jadi kalau Anda menuntut bahwa tunjukkan dalil Al-Quran dan As-Sunnahnya, ya tidak ada. Pasalnya, saya sudah menegaskan bahwa tidak ada dalil Al-Quran dan Sunnah yang tegas-tegas menyatakan bahwa surga juga buat golongan non-Muslim. Saya ingin memberikan catatan kepada Bang Pitung yang terhormat bahwa tidak semua pernyataan tentang nilai-nilai agama itu harus didukung tegas-tegas di dalam sebuah tulisan melalui dalil-dalil Al-Quran dan hadist shahih. Kalau penulis/kita mengetahuinya dan mencantumkannya memang lebih bagus. Tapi jika kita memang memahami ajaran agama kita dan mengetahui isi ajaran tersebut, kita akan sependapat dengan pernyataan tersebut. Misalnya; ajaran agama Islam memerintahkan umatnya untuk hidup bersih, bertutur kata sopan dan santun, berbudi pekerti tinggi dan menghormati orang tua dan orang-orang yang lebih tua.. Dan Islam mengajarkan kepada kita agar kita jangan memfitnah karena fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan. Kalau Anda mempelajari agama Islam, Anda akan tahu bahwa semua itu diajarkan di dalamnya. Kalau Anda tidak mempelajari, Anda akan ngotot terus minta dalil Al-Quran dan Hadistnya. Nah, tidak perlu kan saya pertegas lagi lewat dalil Al-Quran dan hadistnya?. Soalnya saya pun tidak selalu membawa Al-Quran dan Hadist kemana-mana. Dan mengutip sebuah ayat Al-Quran dan Hadist pun tidak sembarangan bukan? == Muslim disebut demikian krn mereka adalah orang2 yg tunduk, patuh kpd dalil (Alquran & AsSunnah), mereka senantiasa sami'na wa atho'na, "Kami dengar dan kami taati." mereka adalah orang-orang yg mengikuti dalil bukan orang yg membuat2 dalil. Kita sepakat bahwa tidak ada 1 pun dalil dlm Alquran maupun AsSunnah yg menyatakan non-muslim akan msk surga, berarti seharusnya bagi seorang muslim yg sebenar2nya patuh & taat kpd dalil akan berkata, surga memang monopoli muslim. Persoalan apakah non-muslim mengklaim mengenai surga, biarlah itu menjadi urusan mereka, sbg muslim, kita TIDAK membenarkan klaim mereka, toh sdh jelas mana yg HAQ, mana yg BATIL, sesuatu yg tdk bisa disamakan & dicampuradukkan. Sampai di sini, ane sepakat dg bang eka, tp sayangnya bang eka malah membenarkan klaim mereka, shingga bang eka walau sadar tdk menemukan 1 dalilnya pun dlm Alquran & asSunnah (yg mendukung klaim mereka) akhirnya berkesimpulan "SALAH SATU ORANG MUSLIM YANG MENYATAKAN BAHWA SURGA BUKAN MONOPOLI MUSLIM ITU ANE!" mudah2an ucapan bang eka ini sanggup dipertanggungjawabkan di hadapan Allah swt, krn bang Eka berkata2 mengenai hal yg ghaib (surga-neraka) tdk berdasarkan kpd dalil Alquran & asSunnah. Bagaimana mungkin muslim yg paham thd ajaran agamanya bisa berkata bahwa non-muslim bs saja msk surga dg pertanyaan2 yg ambigu & penuh kebingungan, seolah-olah menyerahkan kpd Allah, pdhl Allah telah menegaskan hal tsb, sejelas2nya spt terangnya matahari di siang hari, "NAH, KALAU TERNYATA ORANG DI LUAR ISLAM MASUK SURGA ATAU NERAKA? ITU URUSAN ALLAH SWT". Allah swt tdk pernah mengatakan spt yg bang eka katakan, tdk ada sdikitpun kebimbangan di hati muslim, bahwa Alquran & asSunnah menegaskan bahwa surga hanya diwariskan kpd orang yg beriman & beramal soleh sedangkan orang kafir tdk akan masuk surga hingga unta msk ke lubang jarum QS7:40. Lalu darimanakah dalil yg menjadi sandaran bagi seorang muslim membuat ksimpulan bahwa non-muslim alias Kafir akan msk surga pdhl Alquran & asSunnah tidak mengatakan hal tsb? darimana, primbon? bible? weda? atau jgn2 datang dari bisikan syetan? darimana bang eka yg terhormat? apakah ini yg disebut logika? apakah logika bisa mengalahkan WAHYU? naudzubillah min dzalik! ----- Original Message ---- From: eka zulkarnain <[EMAIL PROTECTED]> To: ppiindia@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, September 5, 2008 2:47:44 PM Subject: [ppiindia] Surga bukan monopoli Islam - Jawaban utk Pitung Assalamualaikum wr.wb. Saudara Pitung yang terhormat, Maaf kalau saya sekarang tidak menggunakan logat Betawi. Karena apalah arti sebuah dialek bahasa yang penting isi komunikasi saya dimengerti. Jawaban saya ada di bawahnya ya Bang kmaren ane nulis bgini: TAPI laen soal, misalnye ada orang yg ngaku muslim bilang, surga bukan monopoli muslim. Nah yg ini harus dimintain tanggungjawabnye, jgn cuma asal nyerocos kaya' petasan ceplik. tunjukkin dalil ALQURAN & AsSUNNAHnye! Jadi ane ngarepin bang eka jgn nyerocos aje, tp bs nunjukkin dalil ALQURAN & AsSUNNAHnye! ok? mudah2an paham ni.. ++++ Bang di dalam Al-Quran dan Hadist-Hadist shahih tidak ada perkataan satu kalimat pun yang menegaskan bahwa Surga itu untuk orang yang keyakinannya di luar agama Islam. Karena Al-Quran adalah kitab suci pemeluk agama Islam. Namun di kalangan kaum Ulama terdapat perdebatan yang mempertanyakan bagaimana dengan manusia-manusia yang lahir dan meninggal dunia sebelum kelahiran agama Islam yang dibawa oleh Muhammad SAW sebagai nabi, rasul dan utusan Allah SWT. Pasalnya ada ayat yang menyatakan bahwa surga hanyalah untuk orang-orang beriman! Nah orang-orang yang beriman ini apakah hanya untuk orang yang beragama Islam atau termasuk non-Islam yang telah lahir dan meninggal dunia sebelum Islam turun? Ada ulama yang mengatakan bahwa yang masuk surga itu adalah orang-orang yang beriman yang telah lahir dan meninggal dunia di era Nabi Ibrahim, Musa, dan Nabi Isa. Namun ada juga yang menyatakan bahwa surga itu hanya untuk orang-orang Islam dan orang-orang non-Islam yang masih hidup semasa agama Islam turun dan masuk Islam. Tapi saya tidak mau mengomentari hal ini lebih jauh. Pasalnya kriteria siapa-siapa dan golongan siapa saja yang masuk surga itu adalah milik Allah SWT. Tiada seorang manusiapun yang bisa mendahului kuasaNya. bang eka: TUNG, SALAH SATU ORANG MUSLIM YANG MENYATAKAN BAHWA SURGA BUKAN MONOPOLI MUSLIM ITU ANE.! +++ Tunjukkin dalil Alquran-asSunnah nye! ++++ Bang Pitung, hendaknya Anda membaca kalimat tersebut secara utuh. Anda sebaiknya membaca kelanjutan dari kalimat tersebut. Saya sudah menegaskan di atas bahwa tidak ada ayat Al-Quran maupun hadist-hadist sahih yang menyatakan secara tegas surga juga buat orang non-Islam. Sebagai manusia makhluk sosial saya menyatakan bahwa orang-orang yang tidak memeluk agama Islam (non-Muslim) juga menyatakan bahwa hanya orang-orang dari golongan merekalah yang masuk surga, di luar golongan itu tidak masuk surga. Misalnya, klaim ini juga dinyatakan oleh para pemeluk agama Kristiani. Pernyataan saya itu adalah bagian dari hubungan saya dengan manusia bukan dengan hubungan saya dengan Sang Khalik menurut keyakinan saya sebagai pemeluk agama Islam. Jadi kalau Anda menuntut bahwa tunjukkan dalil Al-Quran dan As-Sunnahnya, ya tidak ada. Pasalnya, saya sudah menegaskan bahwa tidak ada dalil Al-Quran dan Sunnah yang tegas-tegas menyatakan bahwa surga juga buat golongan non-Muslim. Saya ingin memberikan catatan kepada Bang Pitung yang terhormat bahwa tidak semua pernyataan tentang nilai-nilai agama itu harus didukung tegas-tegas di dalam sebuah tulisan melalui dalil-dalil Al-Quran dan hadist shahih. Kalau penulis/kita mengetahuinya dan mencantumkannya memang lebih bagus. Tapi jika kita memang memahami ajaran agama kita dan mengetahui isi ajaran tersebut, kita akan sependapat dengan pernyataan tersebut. Misalnya; ajaran agama Islam memerintahkan umatnya untuk hidup bersih, bertutur kata sopan dan santun, berbudi pekerti tinggi dan menghormati orang tua dan orang-orang yang lebih tua. Dan Islam mengajarkan kepada kita agar kita jangan memfitnah karena fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan. Kalau Anda mempelajari agama Islam, Anda akan tahu bahwa semua itu diajarkan di dalamnya. Kalau Anda tidak mempelajari, Anda akan ngotot terus minta dalil Al-Quran dan Hadistnya. Nah, tidak perlu kan saya pertegas lagi lewat dalil Al-Quran dan hadistnya?. Soalnya saya pun tidak selalu membawa Al-Quran dan Hadist kemana-mana. Dan mengutip sebuah ayat Al-Quran dan Hadist pun tidak sembarangan bukan? ANE SEBAGAI ORANG ISLAM MEYAKINI ADANYA SURGA DAN NERAKA DAN GANJARAN-GANJARAN YANG DIBERIKAN OLEH ALLAH SWT KEPADA UMAT MANUSIA BERDASARKAN KRITERIA YANG DITENTUKAN OLEH ALLAH SWT SEPERTI YANG ALLAH SWT SYARATKAN DI ALQURAN DAN SEPERTI YANG TERTULIS DI DALAM HADIST-HADIST SHAHIH. +++ akur bgt bang! berdasarkan KRITERIA Alquran & asSunnah. Mudah2an bang eka konsisten nih. TAPI TUNG, KEYAKINAN BAHWA ADANYA SURGA DAN NERAKA ITU BUKAN DIYAKINI OLEH ORANG ISLAM AJE. SEMUA ITU JUGA DIYAKINI OLEH ORANG-ORANG YANG BERAGAMA DI LUAR AGAMA ISLAM. NAH, KALAU TERNYATA ORANG DI LUAR ISLAM MASUK SURGA ATAU NERAKA? ITU URUSAN ALLAH SWT. DIA YANG MAHA MENGETAHUI, MAHA MENDENGAR, MAHA PERTIMBANGAN, MAHA PENGAMPUN DAN SEGALA MAHA LAINNYA. +++ wkaka..wkaka....kalimat pembukaan ente dah bener tu, lurus kaya jln tol, koq malah msk ke jln tikus lg nih? bang eka, kite lagi ngomongin 'surga-neraka menurut kriteria Alquran & asSunnah', baru bntr aje dah lupa ni. tulisan di atas ini, yg ane sebut cuap-cuap ala petasan ceplik wkaka...wka kakaka.. ane kaga pernah urusan, sbodo teuing ma keyakinan non-muslim thd surga-neraka. bhs gaulnye EGP! Jadi, klo bang eka meyakini bahwa non-muslim mnurut Alquran & asSunnah msk surga, silahken tunjukkin buktinye. Koq malah muter2 aje nih diskusi wka wka..kaka, lagian bang eka, klo bicara atas nama Islam WAJIB berdasarkan nash yg shahih, bukan berdasarkan asumsi, dugaan, hayalan atau lamunan aje, ente dah ngelamun tuh, laper ye nunggu bedug :p ++++ Bang Pitung yang budiman, saya sudah pertegas pernyataan abang ini di atas mengenai surga bagi non-Muslim di dalam Al-Quran dan Sunnah. MEMANG BENAR BAHWA ALQURAN MENEGASKAN BAHWA ORANG-ORANG ISLAM YANG BERIMAN MENDAPATKAN JAMINAN SURGA DAN YANG TIDAK BERIMAN DICEMPLUNGIN KE NERAKA. DAN DITEGASKAN BAHWA SURGA ADALAH UNTUK ORANG-ORANG ISLAM SAJA. BAHKAN ALQURAN MENEGASKAN SURGA BUKAN DIPERUNTUKKAN BAGI ORANG-ORANG ISLAM TIDAK BERIMAN. JADI, ORANG ISLAM YANG TIDAK BERIMAN AJE NGAK MASUK SORGE APELAGI ORANG DI LUAR AGAMA ISLAM. BEGITU LOGIKANYE.. +++ menurut bang eka, yang bener itu nash Alquran atau logike abang? abang koq malah ngikutin logike siy drpd nash Alquran, nih buktinye 'TUNG, SALAH SATU ORANG MUSLIM YANG MENYATAKAN BAHWA SURGA BUKAN MONOPOLI MUSLIM ITU ANE.!' ente cari nash Alqurannye ye, ane tungguin.. maaf bang, yg laen diabaian aje dlu, biar FOKUS ye ++++ Hahaha bang Pitung yang terhormat, Anda pasti tidak mengerti arti kalimat saya di atas ya? Bang berlogika itu sudah dipakai puluhan abad oleh manusia. Logika dan berpikir adalah bagian dari kehidupan manusia. Kalau manusia tidak berpikir dan berlogika kita tidak akan seperti sekarang ini, di mana manusia mengalami evolusi. Para ulama Islam pun di dalam menerjemahkan hadist-hadist dari para perawi menggunakan pikiran dan logika sehingga tercipta penggalian ajaran-ajaran agama. Sehingga mereka bisa membedakan mana Hadist yang Shahih, mana yang tidak. Seperti sudah saya bilang bang Pitung BERAGAMA TANPA MEMAKAI HATI DAN AKAL PIKIRAN AKAN MENCIPTAKAN KEKERDILAN RELIJI. Kalimat logikanye di dalam tulisan di atas adalah untuk mempertegas sebuah pernyataan yang saya tuangkan di atas setelah saya memberikan penjelasan panjang lebar. (Tidak perlu kan diajari bahasa Indonesia yang baik dan benar?) Muter-muter? Siapa yang muter-muter? Anda mungkin Bang Pitung yang masih bingung dengan ajaran agama Islam itu sendiri sehingga pernyataan saya yang sangat sederhana Anda bilang muter-muter. Wassalamulaikum, Eka Zulkarnain, Jakarta [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny.. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://ppi-india.blogspot.com 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://ppi-india.blogspot.com 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/