-- 
Eddy Satriya 

Jl. Lapangan Banteng Timur 2-4 
Jakarta, Indonesia 
Tel.62.21.3456714 
Fax. 62.21.3456817; 3511644 
Email: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED]  
Website: Eddy Satriya's weblog
kolom.pacific.net.id/ind/eddy_satriya  
*(english) 

--- On Thu, 9/18/08, Eddy Satriya <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Eddy Satriya <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Selamat Idul Fitri atau Meminta T H R? « Eddy Satriya’s Weblog - Sent 
Using Google Toolbar
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Thursday, September 18, 2008, 12:46 PM

Dear all,

Do you feel the same, or am I dreaming?

Have a nice weekend?

Eddy


Selamat Idul Fitri atau Meminta T H R? « Eddy Satriya's Weblog







 







 








        

        











        Eddy  Satriya's  Weblog
        Where ideas, critiques, and thoughts blend for a better life, and for a 
better Indonesia.


        
                                
        
                
                        « Burung Pak Kades
                        
                
        
                
                        Selamat Idul Fitri atau Meminta T H R?
        
                        
                                

Ucapan selamat lebaran, namun bermakna ganda meminta THR
Tunjangan Hari Raya (THR) dari dulu telah membudaya di Indonesia. Seiring 
dengan kewajiban membayar zakat dan lebih khusus lagi zakat fitrah, maka THR 
pun menjadi "trend" di Indonesia. Wajar, sejauh itu memang diwujudkan sebagai 
bagian kerelaan berbagi dari yang berpunya kepada yang lebih membutuhkan.


Namun, kebiasaan memberi dan menerima THR ini bbrp tahun terakhir mengalami 
perubahan cara dan sekaligus tidak bisa dimungkiri adalah perubahan makna. 
Entah terpengaruh dari setan mana, sekitar 4-5 tahun lalu para pesuruh, satpam 
hingga penyapu halaman kantor memperoleh inisiatif "brilian" dengan memberikan 
ucapan selamat lebaran jauh-jauh hari. Maksud yang tertulis adalah memberikan 
ucapan selamat hari raya idul fitri dan sejenisnya, tetapi maksud terselubung 
dibalik itu semua adalah meminta THR. Caranya terkadang cukup vulgar, yaitu 
dengan menanyakan lewat bawahan kita atau pesuruh.


…selengkapnya.
        
                                        
                                
                                        
                                                This entry was posted on 
September 18, 2008 at 11:38 pm and is filed under reform with tags gaji-14, 
lebaran, pemerintah, THR.                                          You can 
follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed
                                                                                
                        You can leave a response, or trackback from your own 
site.                                              
                                                Edit this entry.                
                                
                                        
                                
        
                        
                
                
        
   
                
                
         


Leave a Reply





Logged in as eddysatriya. Log out?














        
                
        


        

                Blog at WordPress.com. Theme: Black Letterhead by Ulysses 
Ronquillo.
        

















      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke