sabar bang..sabar...guntur cuma akting koq :p



----- Original Message ----
From: masdimas62 <[EMAIL PROTECTED]>
To: ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, September 23, 2008 7:15:11 PM
Subject: Re:[ppiindia] Fwd: Siaran Pers: Pemukulan terhadap Mohamad Guntur Romli


Nyantai otak lu didengkul!! Boss lu masuk pengadilan aja lu
njerit-njrit, orang lain digaplokin orang disuruh nyantai.

Hei, FPI!! Jadilah manusia yang beradab. Nggak usah beragama,
ketinggian buat otak cupet kayak lu. 
Beradab aja. 
Jangan kayak monyet yang njerit-njerit di pengadilan. 
Jangan bawa-bawa kebudayaan imam lu, Si Arab Bahlul ke sini. 

Ini Indonesia bukan Arab.
Jangan munafik, kalau mau jadi preman ya jadi preman aja
Nggak usah bawa-bawa agama. 
Rusak Islam di Indonesia karena orang-orang kayak lu.

Nggak usah ngomongan Ketuhanan Yang Maha Esa. 
Lu nggak ngerti. Bedain Arab waras sama Arab bahlul aja lu nggak ngeri

Mau jadi Elus-elus jenggot lu, jual parfum ama kopiah. 
Jangan ngrusak-ngrusak.

Lu kan antek Arab. Jangan sok ngaku-ngaku Indonesia
Jijaiii..

Dimas. 

--- In [EMAIL PROTECTED] s.com, cepy alhakim <[EMAIL PROTECTED] .> wrote:
>
> Sy anggota FPI nyantai aja, kalo berhadapan dg laskar kita itu
resiko ente, baru FPI gimana kalo yg ngamuk sekelas amrozi...!!!
Jangan bikin keruh masalah memaksakan kehendak agar kita menerima
ahmadiyah atas dasar pancasila teu nyambung...Sila pertama Ketuhanan
Yang Maha Esa, keberagaman seperti apa yg anda harapkan, selama baik2
kita tdk masalah dl waktu msh ada PKI yg di akui oleh hukum kita oke,
tp setelah dilarang Kita Hancurkan... Musnahkan dr muka Bumi Nusantara
tercinta duri2 dan para antek2 nya, termasuk sekarang banyak para
penjual negra atas nama ham, demokrasi, kebebasan semuanya mengacaukan
saja....
> 
> Salam hangat,
> Alhakimc 
> 
> ____________ _________ ________
> Sent from my phone using flurry - Get free mobile email and news at:
http://www.flurry. com
> 
> --- Original Message ---
> Date: Mon Sep 22 21:04:46 PDT 2008
> From: frans suranto <[EMAIL PROTECTED] .>
> To: undisclosured_ recipient@ ...
> Subject: [ppiindia] Fwd: Siaran Pers: Pemukulan terhadap Mohamad
Guntur Romli
> ---
> 
> ---------- Forwarded message ----------
> From: Ibu Bambang <ibu.bambang@ ...>
> Date: 2008/9/23
> Subject: [ppiindia] Siaran Pers: Pemukulan terhadap Mohamad Guntur
Romli To: bhinneka_tunggal_ [EMAIL PROTECTED] com,
ekonomi-nasional@ yahoogroups. com, [EMAIL PROTECTED] ps.com,
[EMAIL PROTECTED] ps.com, [EMAIL PROTECTED] s.com,
[EMAIL PROTECTED] .com
> 
> Siaran Pers: Pemukulan terhadap Mohamad Guntur Romli
> Posted by: "-MGR-" [EMAIL PROTECTED] indunisi
> Mon Sep 22, 2008 4:36 am (PDT)
> http://www.liputan6 .com/actual/ ?id=15619
> 
> 22/09/2008 17:07
> 
> Saksi Dipukul Terdakwa Laskar Pembela Islam
> 
> Liputan6.com, Jakarta:
> Seorang saksi dipukul dalam lanjutan sidang atas tujuh anggota
Laskar Pembela Islam di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Guntur Romli,
saksi dari Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan
Berkeyakinan (AKKBB) dipukul usai memberikan kesaksian. Semua itu
terjadi di
> hadapan majelis hakim dan polisi yang menjaga jalannya persidangan.
Juru bicara Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menyebut peristiwa ini
sebagai penghinaan terhadap pengadilan.
> 
> polisi terpaksa mengamankan Guntur dan sejumlah aktivis AKKBB
> lainnya ke dalam mobil polisi. Ini adalah peristiwa kekerasan ketiga
yang terjadi di lingkungan pengadilan terkait kasus penyerbuan massa
Front Pembela Islam atas peringatan Hari Pancasila, 1 Juni
silam.(ANS/Tim Liputan 6 SCTV)
> 
> ============ ========= ========= ========
> Kronologi Pemukulan terhadap Mohamad Guntur Romli
> 
> Kesaksian Mohamad Guntur Romli, saksi korban dari AKKBB yang dipukul
> di dalam ruang sidang, dalam Persidangan Kasus Tragedi Monas
Berdarah, Senin 22 September 2008.
> 
> Senin 22 September 2008 pukul 14.00, saya menjadi saksi kasus
Tragedi Monas Berdarah 1 Juni 2008 di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
lantai
> 3. Ini kali kedua saya menjadi saksi, setelah sebelumnya saya
menjadi saksi atas terdakwa Munarman. Saya memberikan kesaksian
setelah saksi yang pertama yaitu Sugiono, pemilik truk yang membawa
soundsystem yang dirusak oleh massa FPI.
> 
> Kesaksian saya kali ini untuk 7 orang Laskar Pembela Islam (LPI).
Ruangan sidang yang sempit dipenuhi massa dari FPI. Dalam proses
kesaksian saya, terdengar celetukan, hingga hujatan dari arah belakang
saya, misalnya, "kesaksiannya palsu", "keluar dari Islam dia", "ntar
tungguin di luar setelah selesai", dll. Suara-suara itu bercampur baur
dengan teriakan "huuuuu..." dan teriakan-teriakan yang lain.
> 
> Ketua Majelis Hakim Bapak Makasau berkali-kali mengetok palu untuk
memperingatkan massa FPI, dan mengancam mereka kalau tidak bisa tertib
akan menghentikan sidang, dan memberikan sanksi pada mereka.
> 
> Setelah saya memberikan kesaksian, Majelis Hakim memberikan
kesempatan pada 7 orang terdakwa untuk memberikan komentar/sanggapan
terhadap kesaksian saya. Mayoritas dari mereka mengecam kesaksian
saya, bahwa saya melihat ibu, orang tua, dan anak-anak dipukul di
Tragedi Monas Berdarah itu. Salah seorang terdakwa malah
menuding-nuding saya dengan kata-kata "elo..,elo.. gue.. gue". Hakim
Ketua langsung memperingatkan dia, agar tidak bersikap seperti preman.
> 
> Setelah selesai memberikan kesaksian saya dipersilahkan oleh Hakim
untuk keluar. Posisi 7 orang terdakwa itu berada di dekat pintu keluar
yang biasa dipakai oleh Majelis Hakim, Jaksa, Pengacara, Terdakwa dan
Saksi. Nah, ketika saya melewati mereka, seorang dari terdakwa bernama
Sunarto menendang kaki saya. Langsung balik badan dan menghadap ke
hakim, saya protes "Pak Hakim, kaki saya ditentang". Tiba-tiba,
> Subhan yang berada di dekat Sunarto, memukul kepala belakang saya.
Kepala saya benjol dan pusing-pusing. Saya terus protes ke Hakim, "Pak
saya dipukul".
> 
> 7 terdakwa dari FPI langsung mengepung saya, dan massa FPI yang
berada di kursi pengunjung sidang juga mendekat ke arah saya. Keadaan
semakin kacau, aparat polisi mulai masuk ruang sidang, dan
mengelilingi saya. Subhan dan Sunarto masih berusaha memukul saya
lagi. Ketika saya
> dibawa keluar dari ruang sidang, massa FPI terus mendekat, berusaha
menembus pertahanan aparat kepolisian.
> 
> Selanjutnya aparat kepolisian mengevakuasi saya turun ke lantai 2
dan masuk ruangan saksi. Massa FPI digiring keluar arena Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat, namun mereka masih berkerumun, menunggu saya keluar
> dari PN Jakarta Pusat. Kami, dari AKKBB, para saksi, pengacara, dan
simpatisan berkumpul di lobi lantai dasar PN Jakarta Pusat. Ternyata
seorang teman kami bernama Soleh juga dipukul kepalanya karena
> berusaha melindungi kawan-kawan dari AKKBB yang berada di kursi
pengunjung.
> 
> Karena suasana kacau, sidang pengadilan ditunda, termasuk sidang
> dengan terdakwa Machsuni Kaloko, Komandan Laskar Pembela Islam.
> Menurut aparat keamanan, massa FPI masih menunggu di jalan, di depan
> PN Jakarta Pusat.
> 
> Akhirnya kami dievakuasi dengan bis dan truk polisi yang membawa
kami ke Polda Metro Jaya.
> 
> Tujuh terdakwa dari FPI itu tampaknya marah pada saya karena saya
menyatakan bahwa saya melihat ibu, anak-anak, dan orang tua dipukuli
> di Monas. Dan memang benar, ada perempuan-perempuan yang menjadi
korban, namanya Oming, Suci, lina, dll. Dan mereka telah memberikan
kesaksian pada sidang sebelumnya baik Rizieq maupun Munarman.
> 
> Mohamad Guntur Romli, Jakarta, 22 September 2008
> 
> 
> 
> 
> 
____________ _________ _________ _________ _________ _________ _
> Dapatkan alamat Email baru Anda!
> Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
> http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/
>

    


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke