GAGASAN UNTUK JAWA POS

27 September 2008

 

Ganti Lempar Batu dengan Menulis

 

Sebuah perang terjadi karena
gagalnya diplomasi. Dan gagalnya diplomasi di antaranya karena pandangan yang
sempit tentang cara menyampaikan pendapat atau argumentasi.

Misalnya yang kita lihat
belakangan ini. Untuk mendengar dan menyaksikan mahasiswa atau aktivis bentrok 
fisik
bukan merupakan hal yang sulit. Betapa kondisi ini sangat memprihatinkan.
Seolah mereka masih hidup di zaman batu. Sehingga dalam menyelesaikan sebuah
persoalan harus dengan perang batu. Bukan dengan dialog, adu argumentasi yang
elegan atau berdiplomasi yang mencerminkan orang terdidik.

Tidak ada manfaat dari perang batu
itu sendiri. Kecuali memperbesar dendam dan diperbudak hawa nafsu untuk
membalas. Padahal, banyak cara-cara terhormat yang bisa ditempuh untuk
menyampaikan pendapat. Di antaranya dengan menulis. 

Efektivitas sebuah tulisan sudah
terbukti selama berabad-abad. Dengan tulisan, sumbangan pemikiran seseorang
tidak dibatasi waktu dan tempat. Sebuah tulisan juga bisa menjadi bahan kajian,
diskusi, bahkan bisa mengubah perilaku orang lain. Dan yang tak kalah lebih
penting lainnya, tidak perlu ada darah yang tumpah.

Untuk itu, sudah selayaknya kita
semua meninggalkan kekerasan. Saatnya gunakan cara beradab dalam menyampaikan
pendapat. Kecuali jika memang otak kita sudah membatu.

 

EDY SUPRATNO, Jalan Bakti 84 B,
Kudus Jateng, [EMAIL PROTECTED]




      ____________________________________________________________________
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! 
http://id.yahoo.com/

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke