http://www.antara.co.id/arc/2008/10/19/indonesia-belanda-mantapkan-kerjasama-industri-kapal-perang/

Indonesia-Belanda Mantapkan Kerjasama Industri Kapal Perang


Jakarta, 19/10 (ANTARA) - Kerja sama industri pertahanan khususnya
menyangkut kapal perang jenis Korvet akan makin dimantapkan antara Indonesia
dan Belanda.

"Kerjasama industri pertahanan, terutama kapal perang Korvet, terutama
difokuskan adanya alih teknologi kepada para teknisi Indonesia, khususnya
personel TNI Angkatan Laut," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut
Laksamana Pertama TNI Iskandar Sitompul kepada ANTARA di Jakarta, Minggu.

Iskandar mengemukakan komitmen kerja sama tersebut adalah salah satu hasil
kunjungan kerja Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso dan Kepala Staf
Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno ke Negeri Kincir
Angin pada 18-19 Oktober 2008.

Iskandar yang menyertai kunjungan itu mengemukakan, selama di Belanda
Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso dan Kasal Laksamana TNI Tedjo Edhy
Purdijatno mengadakan kunjungan kehormatan kepada Menteri Pertahanan
(Menhan) Belanda yang diterima wakilnya J.G. de Vries.

Selama pertemuan, kedua pihak membahas berbagai kerjasama pertahanan dan
militer yang telah terjalin baik antara kedua pihak, tidak saja dalam bidang
pendidikan perwira kedua angkatan bersenjata tetapi juga kerjasama industri
pertahanan, khususnya kapal perang Korvet.


Rangkaian kunjungan kerja juga diisi dengan pemberangkatan Kapal Perang
Korvet jenis Kelas Sigma ketiga TNI AL dari galangan kapal Royal Schelde
Naval Shipbuilding di Vlissingen , Belanda ke Indonesia.

"Diperkirakan, kapal korvet ketiga yang diberi nama KRI Iskandar Muda itu
akan tiba di Indonesia pada 2 Desember 2008 dan akan ditampilkan pada HUT
TNI AL pada 5 Desember 2008," katanya.

Sesuai Renstra TNI AL 2003-2013, TNI AL membeli empat kapal korvet jenis
Kelas Sigma dari negeri `Kincir Angin` itu. Pembelian keempat kapal
dilakukan dalam dua tahap.

Semula dua kapal pada tahap pertama dibuat di Belanda, sedangkan dua sisanya
dilakukan oleh PT PAL dengan sebelumnya mengirim para teknisi TNI AL untuk
mempelajari teknologi kapal korvet.

Penamaan dua korvet Sigma I dan II dilakukan saat kunjungan Menteri
Pertahanan Juwono Sudarsono dan Kasal Laksamana TNI Slamet Soebijanto ke
Belanda pada 14 -18 September 2006 di galangan kapal Vlissingen, Belanda.

Kapal korvet Sigma Class I dan II, yang masing-masing diberi nama KRI
Diponegoro dan KRI Hasanuddin, tiba di Indonesia pada 2007 dan awal 2008.
Kedua kapal itu kini ditempatkan di Armada RI Kawasan Timur (Armatim) TNI AL
Surabaya.

Sedangkan penamaan korvet Sigma III dilakukan oleh Panglima TNI Marsekal
Djoko Suyanto saat berkunjung ke Negeri Kincir Angin. Korvet Sigma III itu
diberi nama KRI Sultan Iskandar Muda dan juga akan ditempatkan di Armatim.

Selain membahas kelanjutan kerjasama industri kapal perang Korvet, dalam
pertemuan tersebut juga dibicarakan tentang peran TNI dalam misi perdamaian
PBB di beberapa daerah konflik seperti Kongo dan Lebanon Selatan.(*)
NNNN


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke