wkaka.. setiap orang itu emang berubah, ada yg dulunya mantan maling, ada pula mantan copet atau mantan placur. Perubahan yg tentunya membawa kebaikan. Tp sayangnye klo ada orang yg disebut sbg mantan ulama, mantan orang soleh wkaka itu br musibah. Dulu mungkin aje profesor kondang tsb dihargai & dihormati pendapat2nya krn sesuai dg Alquran & asSunnah tp laen dlu, laen skrng dong. Manusia bs berubah ujug2 koq, jd jgn terlalu ngeliat masa lalu aje, liat donk skrng wkaka Tmn ane yg kebetulan 1 suku dan pengikut ormas tsb skrng ngelus2 dada ngeliat kelakuanye si profesor kondang, tulisannye dah ga berbobot, bahkan mulai 'hobi' meniru kelakuan orientalis bule yg suka menafsirkan sesuka hatinya. Contoh bahasan mengenai Hamka, dmana mnuru beliau, hamka termasuk orang pluralis, pdhl siy ga gt tuch wkaka! gelar profesor & seabgreg penghargaan ga akan menyilaukan ane, klo tulisanye bener, ane benerin, klo slh ya ane koreksi, ga peduli profesor lulusan luar negri keq, lulusan luar angkasa keq. Jurnalis senior mustinya jgn males ngecheck ke sumber aslinye, jgn cuma kopas pandangan Fouda yg jelas2 kaga mutu tanpa proses berpikir lg. Dah senior apa ga malu? :p Fouda tdk jujur menulis berdasarkan ilmu dan keilmiahan. fouda mempunyai mindset yg sama persis dimiliki guru2nya -kaum orientalis- yaitu kebencian & kedengkian. Pdhl Orientalis dan anak cucunya macam Fouda menulis berdasarkan bahan tulisan sarjana2 muslim tp mengapa kesimpulannya berbeda 360 derajat? Jelas skali, fouda menghina ustman dlm tulisannye, menurut penelitian kang asep sobari, tentang riwayat keterlambatan penguburan jenazah Usman bin Affan misalnya, Fouda hanya mengambil satu riwayat yang lemah dalam karya al-Thabari. Padahal, ada delapan versi lain yang juga disebutkan dalam kitab itu. Tapi, Fouda sama sekali tidak menyinggungnya. Aneh bukan? seharunya klo Fouda orang jujur baik scara personal maupun keilmuan, orang ini menuliskan pula riwayat2 lainnya. Bahkan, dalam al-Thabaqat al-Kubra, karya Ibn Sa'ad, disebutkan beberapa riwayat dari `Amr bin Abdullah dan al-Waqidi yang jelas-jelas menyatakan Usman dimakamkan langsung pada malam harinya di Baqi` (al-Thabaqat, 3/77-78).
Bahkan Fouda menambah2kan tulisan yg tdk ada pd artikel aslinya, Asep Sobari menampilkan naskah asli dari al-Thabari yang sama sekali tidak menyebutkan areal pemakaman Hasy Kaukab sebagai areal pemakaman Yahudi. Ah buku Fouda sangat ga bermutu, orang2 yg memuji fouda sedang memerankan diri sbg tukang obat, yah namanya tukang obat, racun jg dibilang obat manjur wkakaaka mas..mas..! ________________________________ From: masdimas62 <[EMAIL PROTECTED]> To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 21, 2008 3:24:03 PM Subject: [ppiindia] Re: Ulama Kecam Penghinaan Sahabat Nabi Profesor kondang 'kan udah jelas. Udah pernah mimpin ormas Muhamadiyah yang anggotanya 30 juta orang. Dapat Penghargaan Magsasay dari Filipina, yang di Indonesia sedikit tokoh yang terima. Kalau Pitung masih meragukan, dan lebih percaya si Asepp...ya.. .. siapa sih Asep... abang iparnya Pitung ya..ha..ha.. . Jurnalis senior? Siapa bilang GM bukan jurnalis senior? Wartawan bodrex aja nggak bakal ngeles, kecuali yang background-nya tukang tambal ban. Apalagi wartawan yang bener. Ya, emang sih, penjual kurma, parfum, sama peci di Petamburan, nggak tahu istilah jurnalis senior. Makanan apa, makhluk dari mana ya "jurnalis" ama "senior"??. Tahunya "Maksiat"..Haram" ..."Kafir" "Jambaakkkk. .." "Allau Akbar"....ha. .ha.. Nggak ada masalah dengan sumber sekunder asal kredibel. Karen Amstrong kan juga sumber sekunder, sebagian bahan yang dia tulis untuk buku-bukunya dapat dari sumber-sumber sekunder, tapi karena kredibel, nggak ada yang bisa dan brani bantah. Padahal dia "kafir" lho ha..ha.. So, asyik-asyik aja tuh walaupun bukan sumber aslinya. Gua dah beli bukunya Fauda di Gramedia. Belum sempat baca. Nunggu waktu yang asyik. Lagi demen jalan-jalan, lihat banyak pemandangan, ketemu banyak orang . Sopir truk jalan-jalan sih nggak dapat.. Tapi kan saya bukan supir truk.. --- In [EMAIL PROTECTED] s.com, si pitung <sipitung68@ ...> wrote: > > Profesor > kondangan & jurnalis senior lebih heubat dibanding ulama2 muslim > internasional wkakaka memang logika kaum liberal radikal dah bobrok dech prof > gampang bgt muja-muji buku fouda, dah baca sumber asli penulisan fouda lom, > prof? moso' prof kaya tukang obat, buku ga mutu digembar-gemborin wkaka pujian > diobral oiy > yg > lebih lucu lg, orang2 model bgitu dberi julukan eseis 'kondangan' wkaka igauan > koq disebut essay? > kaum > liberal radikal emang paling pinter ngasih julukan buat sesamanya, pdhl siy > kebanyakan 'tong kosong kaga ada isinye', untung orang2 kaya' ane kaga gampang > silau ma pangkat, gelar atau penghargaan, yg penting tuh `isi' bukan `attribut', > kayanya dimas lom paham dech, maklum beliau ini khan kebanyakan jln2 jd terlalu sering planga-plongo, kebanyakan heran & gumon wkakaka > > untung > fouda dah modar, kaya'na dia dah nyesel bgt tuch nulis buku yg menghujat & > menghina sahabat nabi :) > > makanye > mas, dengerin ape kate ulamee (internasional lg), jgn dengerin ape kate sastrawan,> eseis kondang dan jurnalis senior (Cuma lokal lg), ntu klo ente mo slamet dunia-akherat wkaka terserah siy kale2 ente emang berhasrat mo tetanggaan ma fouda, ane mah kaga sudi dah.. cuiih > > > > Ulama > Kecam Penghinaan Sahabat Nabi > > > Persatuan > Ulama Muslim Internasional (IUMS) mengritik berbagai penghinaan terhadap para > sahabat Nabi Muhammad SAW.. Di Indonesia, justru mendapat "legitimasi" tokoh > Islam. Aneh kan? > > Hidayatullah. com--PERSATUAN > Ulama Muslim Internasional (IUMS) mengritik berbagai penghinaan terhadap para > sahabat Nabi Muhammad SAW serta upaya untuk menyebarkan ajaran syiah di > masyarakat yang mayoritas Suni atau sebaliknya. IUMS juga menekankan pentingnya > persatuan umat Islam. > > Demikian > hasil pertemuan dua hari IUMS yang dihadiri Ketuanya, Syeikh Yusuf > Al-Qaradhawi, Wakil Ketua Ayatollah Mohammad Ali Taskhiri dan Sekjen Dr > Mohammad Salim Al-Awwa. Juga hadir sejumlah ulama muslim terkenal dari seluruh > dunia termasuk Syeikh Abdullah bin Bayyah, Dr Esam Al-Bashir, Dr Jamal Badawi, > Syeikh Salman Al-Auda, Dr Ali Al-Qura Daghi dan banyak lagi. > > "Kami > menegaskan kembali persatuan umat Islam de-ngan semua pemikirannya, " > demikian hasil kesimpulan IUMS usai pertemuan Dewan Pengawas IUMS selama dua > hari di Doha, ibukota Qatar. > > > Paraulama menekankan pentingnya menghormati > para sahabat Nabi Muhammad SAW, para istrinya dan kaum muslim lain. > > "Kita > tidak boleh menghina mereka," ungkap para ulama IUMS seraya menyebutkan > tentang dikeluarkannya sejumlah fatwa yang relevan dengan hal ini. > > > IUMS > juga mendesak penghentian segala upaya untuk menyebarkan pemikiran aliran Suni > dan Syiah di negara-negara dimana ajaran yang lain lebih menonjol. > > > IUMS > menekankan pentingnya saling menghormati di kalangan para ulama muslim dari > berbagai aliran. > > "Hak-hak > kaum minoritas untuk mengikuti ajaran atau aliran Suni atau Syiah mesti > dihargai," simpul IUMS. > > IUMS > juga menolak penghinaan terhadap Syeikh Al-Qaradhawi setelah peringatannya > baru-baru ini tentang upaya yang dilakukan beberapa kelompok dan organisasi > Syiah untuk menyebarkan ajaran mereka di negara yang mayoritas Sunni. > > > "Dewan > mengutuk keras penghinaan terhadap Syeikh Qaradhawi dan upaya untuk mencemarkan > legalitasnya dalam mempertahankan Islam dan persatuan bangsa," ujar > perwakilan IUMS. > > > IUMS > mendesak Teheran untuk mengambil tindakan keras terhadap Mehr News Agency > (MNA), sebuah kantor berita yang berafiliasi ke Iranian Islamic Propagation > Organization, atas kampanyenya menentang Qaradhawi. > > Sebelumnya, > MNA pernah menyebut Dr. Qaradhawi sebagai `agen zionisme'. IUMS meminta MNA > untuk minta maaf kepada Syeikh Yusuf Al-Qaradhawi atas berbagai tuduhan dan > dugaan yang tak berdasar terhadap ulama berkharismatik ini. > > > Legitimasi > > Sementara > di dunia para ulama menggalang kekuatan guna `melawan' para penghina Nabi dan > para sahabatnya, di Indonesia, beberapa kasus yang mengarah penghinaan sahabat > Nabi justru mendapat legitimasi kalangan tokoh Islam. > > Belum > lama ini, Yayasan Wakaf Paramadina bekerjasama dengan penerbit Dian Rakyat > menerbitkan edisi Indonesia sebuah buku berjudul "Kebenaran yang Hilang: Sisi Kelam Praktik Politik dan > Kekuasaan dalam Sejarah Kaum Muslimin" , karya Farag Fouda (Judul aslinya: > al-Haqiqah al-Ghaybah), selanjutnya judul buku ini disingkat KYH. > > Sebagaimana > diketahui, Farag Fouda adalah seorang doktor Ekonomi Pertanian di Mesir. Dia > dikenal sebagai juru bicara yang sangat vokal dari kaum liberal di Mesir. > Sejumlah ulama al-Azhar membuat pernyataan, bahwa Fouda telah murtad dari agama > Islam, karena pendapat-pendapatny a dinilai menghujat Islam. > > Dalam > buku Faraq Fouda, Fouda,"Usman diposisikan sebagai orang paling hina dan paling > sial di antara umat Islam." (hal.27). > > Meski > buku ini sangat `menghina' sahabat Usman, Guru Besar Filsafat Sejarah, > Universitas Nasional Yogyakarta (UNY), Prof. Dr. Syafi`i Maarif terpesona karya ini. > > "Terlalu > banyak alasan mengapa saya menganjurkan Anda membaca buku ini. Satu hal yang > pasti: Fouda menawarkan "kacamata" lain untuk melihat sejarah Islam. Mungkin > Fouda akan mengguncang keyakinan Anda tentang sejarah Islam yang lazim > dipahami. Namun kita tidak punya pilihan lain kecuali meminjam "kacamata" Fouda > untuk memahami sejarah Islam secara lebih autentik, obyektif dan komprehensif, " > tulisannya. [iol/htb/hid/ cha/www.hidayatu llah.com] > > ____________ _________ _________ _________ _________ __ > Do You Yahoo!? > Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around > http://mail. yahoo.com > > [Non-text portions of this message have been removed] > [Non-text portions of this message have been removed]