ini kan gayanya orba jilid 2, yg sok kerepotan trus jadi kaku dan senewen 
nampaknya. padahal ini soal penerangan, kalo yg kerjanya di bagian nerang2in 
gak mau dikasih tau (informasi, opini), lha gimana itu bung? kan gak cocok sama 
skali dgn jabatannya yg keren: bidpen alias bidang penerangan (bagian 
propaganda).

klo respon dari kantor perwakilan resmi RI itu kayak gak mau repot, gimana soal 
komunikasinya dengan masyarakat indonesia yg kritis? apakah kbri den haag 
ngerasa gak perlu membaca kritikan dari masyarakat indonesia yg menetap di 
belanda, kerna yg gaji kan rakyat, jadi sombong gitu lho...

hehehe...

--- In [EMAIL PROTECTED], Halim Akbar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Tampaknya E.S.Yasin dari bidpen merasa risih menerima banyaknya email yang 
dikirimkan kepada bidpen, karena sudah banyak menerima email dari WN Indonesia 
dan Belanda. Sebenarnya tak perlu risih, anda bisa memblokir email yang masuk 
atau membuangnya ke Spam. Tapi persoalannya bukan demikian. Anda sebagai bidpen 
harus berani menerima semua email yang masuk, karena itu memang tugas anda 
sebagai bidpen. Anda harus dengan tekun mentelaah dan meneliti email yang 
masuk, mempertimbangkan dan mempelajarinya dengan kolega anda. Tentu saja perlu 
ditekankan sebagai bidpen anda bersama kolega termasuk orang yang digaji 
(dibayar) oleh rakyat Indonesia termasuk WNI yang ada di negeri Belanda dan 
seluruh dunia. Oleh karena itu adalah merupakan tugas anda untuk menerima semua 
aspirasi penulis email yang ditujukan kepada bidpen KBRI. Apalagi banyak email 
yang masuk itu mengandung hal-hal yang positif, terutama dari kalangan generasi 
muda yang memang sudah saatnya
 meneruskan perjuangan bangsa di Tanahair.

=//Halim Akbar


--- Pada Kam, 6/11/08, heri latief <[EMAIL PROTECTED]> menulis:

Dari: heri latief <[EMAIL PROTECTED]>
Topik: #sastra-pembebasan# Re: Indonesia Menggugat: Serahkan Indonesia kepada 
Kaum Muda (Oleh: Yohanes Widodo, Sekjen PPI Belanda)
Kepada: "SP" <[EMAIL PROTECTED]>
Tanggal: Kamis, 6 November, 2008, 2:07 PM


huahahaha... , kluar juga swaranya bidpen dari kbri den haag.

gmana menurut para anggota milis sp, apakah benar bidpen lagi kebanjiran surat 
model kayak gini?

hl

--- In PPI-Belanda@ yahoogroups. com, bidpen@ wrote:

Yth. PPI-Belanda

Kami yang memegang email bidpen@ mohon dengan hormat agar 
tidak lagi mengirimnya email dari yahoogroups kepada
bidpen@, dikarenakan kami telah terlalu banyak menerima
emails dari WN Indonesia & Belanda, sehingga jika ditambah lagi semua  
members yahoogroups mengirimkan emailnya kpd kami (dengan isi yang  
sama) maka kami sangat keberatan krn terlalu banyaknya emails yang  
kami terima, sekian mohon maaf dan maklumya.

wassalam

E.S. Yasin
bidpen, tel 070-3108149

Quoting heri latief <herilatief@ ...>:

> isilah spirit dari sumpah pemuda dan jangan lupa masa depan   
> indonesia ada di tangan anak muda!
>
> klo anak mudanya mencla-mencle kayak bebek yg doyannya cuma bleter   
> doang itu baru namanya "orba muda" yg tersesat di jaman pertarungan   
> politik jaman skrg ini.
>
> pengurus ppi belanda skrg ini tau diri dan brani mengkritik penguasa  
>  jakarta, beda bangets dgn pengurus ppi belanda periode yg lalu   
> (layu!).
>
> hl
>
>
> http://progind. net/
> kolektif info coup d'etat 65: kebenaran untuk keadilan
>
>   http://herilatief. wordpress. com/
>
> http://akarrumputli ar.wordpress. com/
>
>
>
>
> --- On Thu, 11/6/08, Yohanes Widodo <masboi@> wrote:
> From: Yohanes Widodo <masboi@>
> Subject: Re: #sastra-pembebasan# Re: Indonesia Menggugat: Serahkan   
> Indonesia kepada Kaum Muda (Oleh: Yohanes Widodo, Sekjen PPI Belanda)
> To: sastra-pembebasan@ yahoogroups. com, [EMAIL PROTECTED] com,   
> thungfanghung@ ...
> Cc: herilatief@ ..
> Date: Thursday, November 6, 2008, 7:16 PM
>
> Bung Tung yang baik, terima kasih komentarnya,
>
> Perkenalkan, nama saya yohanes widodo, biasa dipanggil dodo, widodo,  
>  atau masboi. orang jawa, lahir besar di desa mataram, kecamatan   
> tugumulyo, kabupaten musi rawas, 380 km dari palembang. setelah   
> lulus kuliah dari atmajaya jogja, saya bekerja mengelola radio   
> sonora di palembang. saya bersyukur mendapat kesempatan untuk   
> belajar di belanda.
>
> Kalau Bung menangkap isi orasi saya, di situ saya mengatakan:   
> Serahkan Indonesia kepada Kaum Muda. Yang kami minta bukan kue,   
> bukan kekuasaan, tapi Indonesia. Saya merasa bahwa orang muda punya   
> hak terhadap Indonesia, karena dari sejarahnya, Indonesia adalah   
> hasil pergulatan, pemikiran, dan perjuangan orang-orang muda. Karena  
>  itulah kami meminta. Kalau tidak diberi, kita harus menuntut,   
> merebut, dan memperjuangkan. Alasannya karena orang muda punya hak   
> dan punya
>  tanggung jawab untuk menjadikan Indonesia lebih baik.
>
> Di situ saya ingin agar kaum muda memiliki rasa percaya diri dan   
> sikap optimis. Sudah terlalu banyak orang pesimis, termasuk   
> kawan-kawan (termasuk Bung, yang 20 tahun cuma dikibulin). Tapi,   
> kalau semua orang pesimis, apa yang akan terjadi? Apa tidak makin   
> hopeless?
>
> Saya tahu, gerakan kaum muda kita tercerai berai. Para aktivisnya   
> kebanyakan jadi bajingan. Teman-teman saya yang menjadi politikus   
> akhirnya jadi tikus. Saya menyadari hal itu. Tapi saya menyadari   
> juga: masih ada teman-teman, kaum muda, sisa-sisa laskar pajang,   
> yang masih punya hati nurani. Jadi, saya masih optimis.
>
> Untuk menjadi optimis memang tidak gampang, karena di depan mata,   
> kondisi riil sama sekali berkebalikan dari apa yang kita pikirkan   
> dan mimpikan.
>
> Saya tahu, suara saya tidak ada artinya apa-apa. Siapa saya? Saya   
> bukan siapa-siapa, kok. Tapi saya sadar, ketika saya mengatakannya,   
> saya merasakan ada
>  spirit yang membakar, ada semangat yang memompa: bahwa kita tidak   
> boleh lelah, kita tidak boleh menyerah, Indonesia harus diperjuangkan.
>
> Saya mencoba dan berusaha untuk optimis karena saya yakin masih ada   
> kawan-kawan yang tabiatnya baik. Masih ada kawan-kawan yang punya   
> kegelisahan dan keprihatinan saya. Masih ada kawan-kawan yang bisa   
> bekerja sama.
>
> Yang dibutuhkan saat ini merunut saya adalah saling menyapa dan   
> menyemangati, di tengah sikap antipati dan melecehkan. Dalam   
> pertemuaan, perkawanan, persaudaraan, kita mampu merajut cita-cita   
> dan mimpi.
>
> Oh, ya. Kemarin selain saya, ada juga Bung Ono, putra Bapak   
> Sungkono, salah seorang yang terhalang pulang. Saya kirimkan   
> makalahnya untuk Bung.
>
> Saya merasa senang, karena kami bisa berjumpa dengan dia dan mereka.  
>  Saat ini kami mencoba membuat forum pertemuan untuk diskusi, dan   
> yang paling penting silaturahmi.
>
> Ketika berada di negeri lain, kami menemukan dan merasakan
>  Indonesia ketika bertemu, bersahabat, dan bersaudara dengan sesama   
> orang Indonesia.
>
> Hari ini kita bicara, tidak berarti besok semuanya bisa berubah   
> seperti kita harapkan. Butuh nafas panjang, butuh darah segar untuk   
> menambah darah yang lesu. Karena itu, mari kita saling menyemangati.  
>  Dan itu hanya didapat, kalau kita bersahabat, bersaudara.
>
> Terima kasih dan salam,
>
> Yohanes Widodo
>
>
>
>
> --- On Thu, 6/11/08, ThungFANG-HUNG DhaiYANG-SHEN   
> <thungfanghung@ ...> wrote:
> From: ThungFANG-HUNG DhaiYANG-SHEN <thungfanghung@ ...>
> Subject: Re: #sastra-pembebasan# Re: Indonesia Menggugat: Serahkan   
> Indonesia kepada Kaum Muda (Oleh: Yohanes Widodo, Sekjen PPI Belanda)
> To: sastra-pembebasan@ yahoogroups. com, [EMAIL PROTECTED] com
> Cc: "Y. Widodo" <masboi@>
> Date: Thursday, 6
>  November, 2008, 6:04 PM
>
>  
> mau dibilang linglung tak apa.
> yang pasti kami dah terlalu sering dibohongin oleh pihak-pihak yang   
> berpretensi punya cita-cita untuk keadilan sosial buat rakyat miskin  
>  di Indonesia. nah kali ini lagi-lagi coba dengan ndakik-ndakik dan   
> nukik-nukik akar sejarah gerakan muda segala, yang ujung-ujungnya   
> ya...itu lho: cari landasan buat ikut kebagian kue..... Beneran,   
> kami dah kapok lantaran terlalu sering dibohongin, dikibulin, dibuat  
>  terkecoh selama hampir 20 tahun terakhir ini, baik oleh yang muda,   
> tua maupun setengah tua......
> kini tiba saatnya WASPADA, HATI-HATI DAN KRITIS, dan berupaya untuk   
> tetap simpati tentunya.
>  
> kami tunggu respon dari ybs, yohannes widodo....
>  
> baru dari situ, kami dapat menelaah lebih lanjut lagi.
>  
> terlepas dari itu, makasih bang heri.
>  
> kami dikirimi doang materi lain selain pidato widodo itu.
>  
> kami dengar anak anak generasi 2 korban 65 yang baca puisi, dan   
> sambutan lain.
> materi itu perlu disebarkan juga khan......, biar khalayak dapat   
> menangkap aspirasi anak-anak yang sudah puluhan tahun dipariakan   
> oleh sebagian bangsanya sendiri. Kini, mereka harus bersuara, harus   
> diadakan fora lebih banyak lagi, harus diciptakan ruang bagi mereka   
> untuk secara merdeka berbicara. Dan kami, seluruh komponen bangsa   
> WAJIB mendengar dengan baik, suara mereka itu.
>  
> kutunggu kiriman dari bang heri.
>  
> salam juang demi pembebasan
>  
>  
>  
>
>
> --- On Thu, 11/6/08, heri latief <herilatief@ ...> wrote:
>
> From: heri latief <herilatief@ ...>
> Subject: #sastra-pembebasan# Re: Indonesia Menggugat: Serahkan   
> Indonesia kepada Kaum Muda (Oleh: Yohanes Widodo, Sekjen PPI Belanda)
> To: "SP" <sastra-pembebasan@ yahoogroups. com>, [EMAIL PROTECTED] com
> Cc: "ThungFANG-HUNG DhaiYANG-SHEN" <thungfanghung@ ...>, "Y.   
> Widodo" <masboi@>
> Date: Thursday, November 6, 2008, 11:14 AM
>
> huahaha..., bung thung kayak 'rang linglung ajah,
>
> anak muda yg progresif itu punya cita2 utk keadilan sosial buat rakyat miskin
> di indonesia, lalu bung thung sebagai "generasi setengah tua" mestinya
> bantu dong dgn pertanyaan kritis atas tulisannya bung widodo tsb.
>
> salam, heri latief
>
> --- In sastra-pembebasan@ yahoogroups. com, ThungFANG-HUNG DhaiYANG-SHEN
> <thungfanghung@ >
>  wrote:
>
>  
> he...he....he. ... anak muda yang mau minta jatah kue......
>
> model beginian mah ombyokan di mana-mana... ......... ....
>  
> salam juang anyhow,



      
http://progind.net/
kolektif info coup d'etat 65: kebenaran untuk keadilan

  http://herilatief.wordpress.com/

http://akarrumputliar.wordpress.com/





      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke