http://www.tniad.mil.id/1berita.php?pil=9&dn=20081110071822




*PANGDAM IV/DIPONEGORO : BINTARA ADALAH PIMPINAN SATUAN TERDEPAN ATAU
TERKECIL*
Oleh : Genaria Pandjaitan

10-Nov-2008, 07:18:22WIB


Bintara adalah merupakan pimpinan satuan terdepan atau terkecil setingkat
Komandan Regu yang memikul tugas dan tanggung jawab yang strategis dan
sebagai tulang punggung satuan. Sesuai dengan kedudukannya sebagai seorang
pemimpin satuan terkecil sekaligus sebagai penghubung garis Komando para
Perwira atasannya dengan prajurit pelaksana, yaitu Tamtama, seorang Bintara
memiliki kedudukan yang sangat penting dan strategis sehingga dituntut
memiliki kemampuan yang lebih baik di bidang pengetahuan umum maupun teknis
militer. Demikian amanat yang disampaikan *Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI
Haryadi Soetanto* pada upacara pembukaan Pendidikan Secaba Prajurit Karier
Tahap I TA.2008 di Rindam IV/Diponegoro, Kamis (6/11).

Disamping itu, seorang Bintara sebagai salah satu tulang punggung satuan
harus mampu mencerminkan dirinya sebagai sosok prajurit profesional serta
mencerminkan perilaku keteladanan yang ditopang oleh keimanan dan ketaqwaan
yang mampu merefleksikan integritas pribadi yang utuh dan bulat. Hanya
dengan bekal seperti itulah, kalian akan berperan sebagai Bintara yang dapat
diandalkan untuk melaksanakan tugas dengan baik, sekaligus mampu mengarahkan
anak buah menjadi prajurit yang profesional, handal dan tangguh, ujar
Pangdam.

Oleh karena itu, pendidikan dasar sebagaimana yang akan diikuti ini sangat
penting, karena ini akan menjadi jalan untuk membentuk calon prajurit
menjadi seorang Bintara yang profesional melalui tempaan intelektual, fisik
dan mental.

Pangdam mengharapkan, segala hal yang diajarkan dalam pendidikan tahap I
hendaknya harus diikuti dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati. Serta
sebagai calon prajurit yang terpilih, kalian telah mempersiapkan diri
seoptimal mungkin, baik fisik maupun mental, sehingga akan mampu mengikuti
semua program pendidikan dan latihan secara keseluruhan. Patuhilah segala
ketentuan yang berlaku, hindari pelanggaran sekecil apapun, agar terhindar
dari sanksi yang merugikan calon prajurit sendiri. Perhatikan faktor
keamanan dalam setiap kegiatan dengan mematuhi petunjuk pelatih dan
instruktur. Jaga kondisi fisik dan kesehatan selama mengikuti pendidikan.

Kemudian mulai saat ini pola pikir dan sikap tingkah laku sebagai calon
prajurit harus disesuaikan dengan dunia kehidupan baru sebagai prajurit TNI
AD yang terikat dengan tradisi, tata tertib dan peraturan yang
diimplementasikan dengan penuh kedisiplinan, kebersamaan dan kesiapan
menghadapi tantangan tugas. Sebagai calon prajurit TNI AD, nantinya harus
senantiasa mempedomani Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, yang penjabarannya
adalah senantiasa patuh dan taat kepada atasan, bersikap tegar, tabah dan
berani untuk menghadapi tantangan dengan resiko apapun, tegas Panglima.

Seorang prajurit dituntut harus memiliki loyalitas dan kesetiaan kepada
bangsa dan negara, serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara diatas
kepentingan yang lain termasuk kepentingan pribadi maupun golongan.

Diakhir amanatnya Pangdam menitipkan para prajurit siswa ini kepada
Danrindam IV/Diponegoro, untuk dibina, dilatih dan digembleng sehingga
menjadi prajurit profesional, berdisiplin, memiliki jiwa kejuangan dan
semangat pengabdian yang tinggi serta berperilaku sesuai dengan jati diri
prajurit TNI AD. Tempalah mereka sesuai aturan dan norma yang berlaku, agar
tujuan pendidikan tercapai yaitu membentuk prajurit yang profesional,
tangguh dan handal. (Pendam 4/Dispenad)


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke