http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/08/16201121/menjadi.pribadi.yang.sehat.dan.menyenangkan


*Menjadi Pribadi yang Sehat dan Menyenangkan*


SAMA-sama di PHK, si A terus meratapi nasib, si B malah jadi petani sukses.
Sama-sama miskin, si A menjadi minder, si B aktif bermasyarakat. Sama-sama
disakiti, si A tak mau berteman lagi, si B malah jadi banyak teman.

Setiap hari orang berhadapan dengan aneka masalah baik masalah ekonomi
(kenaikan harga – harga, bbm, dll), keluarga (pertengkaran atau
perselisihan), sekolah (gagal ujian, dimarahi guru, dll), ataupun masalah
pekerjaan (tugas belum tuntas, gagal bekerja, dll).

Banyak juga yang  menghadapi masalah berat yang menimbulkan perubahan dalam
hidup, sebut saja penyakit yang parah (stroke, kanker, dll), bangkrut, atau
kematian orang yang dicintai.

Masalah dapat sama tetapi sikap dan tanggapan orang terhadap masalah dapat
berbeda...akibatnya pengaruhnya pada diri orang juga berbeda. Ada yang
menyenangkan (membawa manfaat positif untuk pengembangan pribadi maupun
orang lain) dan ada yang tidak menyenangkan (merugikan diri dan orang lain)

Sikap Positif
Seorang psikolog bernama Kobassa menemukan 3 sikap positif yang sangat
mendukung kesehatan pribadi, yaitu:

1. Kontrol, yaitu orang yang memiliki keyakinan bahwa dirinya dapat menjadi
penentu nasibnya sendiri. Cara pandang ini menyehatkan karena orang tidak
mudah menyalahkan orang lain, situasi atau Tuhan untuk kegagalan atau
masalah-masalah yang dialami.

Untuk setiap peristiwa baik itu yang menyenangkan ataupun yang menyusahkan
orang dengan keyakinan kontrol yang tinggi ini cenderung akan melakukan
refleksi atau introspeksi diri. Dengan refleksi, orang dapat belajar dari
pengalaman-pengalaman hidupnya sehingga pengertiannya akan terus bertambah
untuk menghadapi masalah-masalah kehidupan.

2. Komitmen, yaitu perasaan bertujuan dan keterlibatan dengan
kegiatan-kegiatan, maupun hubungan-hubungan dengan orang-orang lain. Dengan
komitmen ini, orang-orang tidak cepat menyerah dengan banyaknya tekanan
hidup, karena ia dapat meminta bantuan pada orang-orang lain di saat
mengalami banyak tekanan.

Orang dengan komitmen yang rendah seringkali memandang keterlibatan dalam
kegiatan dan hubungan dengan orang lain hanya akan menjeratnya pada
kewajiban-kewajiban yang melelahkan. Akibatnya, ia tidak memiliki
sumber-sumber bantuan sosial yang dapat membantunya bertahan ketika
menghadapi tekanan hidup.

3. Tantangan, yaitu : Cara memandang kesulitan sebagai sesuatu yang dapat
mengembangkan diri bukan mengancam rasa aman diri. Orang demikian adalah
orang yang mau mengerahkan segenap sumber dayanya untuk menghadapi persoalan
bukan menghindarinya, karena ia tahu manfaatnya untuk pengembangan kemampuan
atau ketrampilan diri.

Sebaliknya orang yang memandang persoalan hidup sebagai sesuatu yang
mengancam rasa amannya, cenderung akan menghindarinya sehingga ia kehilangan
kesempatan untuk lebih meningkatkan diri. Kalaupun orang ini terpaksa
menghadapinya biasanya ia akan menghadapi  dengan bersungut-sungut akibatnya
malah tambah tertekan dan dapat memunculkan persoalan-persoalan baru dalam
relasinya dengan orang lain.

Psikolog lain Victor Frankl menemukan bahwa ternyata sikap penerimaan dan
syukur  membuat orang lebih mampu menghadapi penderitaan. Penerimaan berarti
menerima penderitaan atau kesusahan sebagai suatu lakon kehidupan orang.

Hidup memiliki dua sisi, ada susah ada senang, ada baik dan ada buruk.
Bersikap jantan dan adil dalam menghadapi hidup menjadi senjata dan kekuatan
agar dapat berbesar hati menerima kesusahan. Dalam kepedihan hati, mencari
hal – hal baik yang masih dapat disyukuri juga akan membantu proses
penerimaan terhadap penderitaan atau kesusahan. Tetapi perlu diingat,
menerima tidak berarti menyerah secara pasif, menerima mengarah pada sikap
hati untuk berserah diri.

Jadi, pribadi sehat bukanlah  pribadi yang bebas dari masalah, pribadi sehat
tidak juga berarti senang terus-menerus. Pribadi yang sehat adalah pribadi
yang mampu menghadapi setiap persoalan hidup dengan "tersenyum" karena ia
memiliki sikap positif terhadap setiap persoalan untuk pengembangan pribadi,
membuatnya lebih mau terbuka pada setiap pengalaman manis ataupun getir,
menerima dan mensyukurinya.

Pribadi sehat adalah pribadi yang menyenangkan. Sikap tidak mudah
menyalahkan orang lain, kemauan untuk berkomitmen, penerimaan dan rasa
syukur membuat pribadi sehat lebih mampu menghargai orang lain dan
menjadikannya pribadi yang menyenangkan.

Lalu menjadi pribadi yang menyenangkan, perlukah? Tentu saja perlu! Karena
orang butuh kehadiran orang lain. Orang tak dapat hidup sendiri dan
melakukan segalanya sendiri.

Ketika seseorang menjadi pribadi yang menyenangkan, ia tidak hanya
membahagiakan orang lain, tetapi ia juga membahagiakan dirinya sendiri.
Hubungan yang baik dan menyenangkan tentu juga akan mengarah pada kesuksesan
dalam hidup (dalam sekolah, pekerjaan, pernikahan, keluarga, ataupun dalam
masyarakat).

Mari belajar menjadi pribadi yang sehat. Ketika masalah datang, kita boleh
bersedih dan merasa kecewa, tetapi kita juga harus memutuskan apakah akan
menyerah dan hidup dalam penderitaan selamanya? Atau belajar menerima,
memutuskan untuk bangkit dan mengubah hidup menjadi lebih baik? Kita sendiri
yang memutuskan... !

Para Penulis:  Tim Siaran Radio, Program Psikososial DRR Merapi, Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta


[Non-text portions of this message have been removed]


------------------------------------

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://ppi-india.blogspot.com 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke