Mahasiswa Jakarta, Kudus dan Yogya Menolak SKB 4 Menteri

Aksi menolak SKB 4 Menteri, tidak saja dilakukan oleh kaum buruh Indonesia, 
namun juga dilakukan oleh para mahasiswa di berbagai kota. Hari ini (10/11), 
para mahasiswa yang tergabung dalam Serikat Mahasiswa Indonesia, melakukan 
unjuk rasa di depan Istana Negara. Para mahasiswa ini mengatakan bahwa SKB 4 
Menteri, hanya untuk menyelamatkan para pengusaha, bukan untuk menyelamatkan 
kaum buruh dari krisis, oleh karena itu SKB 4 Menteri harus segera di cabut.

Sementara itu, di Kudus-Jawa Tengah, para mahasiswa yang tergabung dalam 
Aliansi Mahasiswa dan Rakyat Menggugat (AMAR Menggugat), juga melakukan aksi 
yang sama di depan Kantor Bupati Kudus. Sama seperti di Jakarta, para mahasiswa 
ini juga menuntut agar SKB 4 Menteri segera di cabut, sebab hanya akan menambah 
penderitaan kaum buruh.

Sebelumnya, pada kamis (6/10), di Yogyakarta, aksi mahasiswa untuk menolak SKB 
4 Menteri sebagai solusi mengatasi krisis, dilakukan oleh LMND-PRM. Dalam 
aksinya LMND-PRM menyatakan bahwa solusi untuk mengatasi krisis bukanlah dengan 
jalan neoliberalisme/kapitalisme, melaiankan dengan jalan diluar kapitalisme, 
seperti menasionalisasi perbankan, pertambangan dan pabrik-pabrik yang 
bangkrut, mengenakan pajak 5 % bagi setiap transaksi jual beli saham, menarik 
surat hutan negara dan obligasi rekapitalisasi perbankan. LMND-PRM juga 
menyerukan pembangunan konsolidasi-konsolidasi demokratik untuk mengantikan 
kekuasaan pemerintah yang hanya menjadi agen kapitalis.

lihat videonya di sini :

www.okezone.com


--

Posting oleh  APA ITU FNPBI-PRM?  ke  FNPBI-PRM  pada  11/11/2008 02:39:00 AM

PEMILU 2009 BUKAN JALAN KELUAR RAKYAT MISKIN!
PEMILU 2009 HANYA PEMILU BAGI PARTAI POLITIK KAUM MODAL/PARTAI PRO 
NEOLIBERALISME!
PEMILU 2009 AKAN MENGHASILKAN PEMERINTAHAN BARU PRO NEOLIBALISME!
AYO BERSATU, BANGUN KEKUATAN, LAWAN KAUM MODAL DAN ANTEK-ANTEKNYA!
BERSATU, GULINGKAN PEMERINTAHAN KAUM MODAL, GAGALKAN PEMILU, BENTUK 
PEMERINTAHAN RAKYAT MISKIN!



      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke