Oleh : Alihozi
Http://alihozi77.blogspot.com

Pada tulisan-tulisan terdahulu penulis sering mengatakan bahwa pada 
masa sekarang ini manusia kurang sadar atau tidak mau sadar sekarang 
manusia pada umumnya sudah terjebak dalam perekonomian kapitalis, dan 
kalau hendak melepaskan diri adalah sukar dan payah sekali Banyak 
sekali yang membenci dan menentang imperialisme dan kapitalisme 
tetapi dalam soal ekonomi ini tidak menolak atau pura – pura tidak 
menolak. 

Bukti dari pernyataan penulis tsb selain karena masih dipakainya 
system bunga pada perekonomian, adalah pada kehidupan saat ini banyak 
manusia dihargai dan dihormati dengan apa yang mereka makan , apa 
yang mereka tempati (rumah tinggal), apa yang mereka kenakan, dan apa 
yang mereka kendarai yang mana hal tsb adalah merupakan kharakter 
dari kehidupan masyarakat ekonomi kapitalis. 

Padahal mestinya manusia itu dihargai dan dihormati karena akhlak/
moralnya yang bagus dan perbuatan baiknya kepada sesama ummat 
manusia. Oleh karena manusia dihargai dan dihormati dari harta dan 
jabatannya bukan dari akhlaknya/moralnya maka yang terjadi adalah 
banyak manusia di muka bumi sekarang ini menjadikan tujuan hidupnya 
hanya mengejar kepentingan pribadinya (ketamakan) tanpa memperdulikan 
orang lain.

Kini kepentingan pribadi (ketamakan) dipandang sebagai ciri individu 
abad ke-21 sehingga menimbulkan banyak krisis kehidupan manusia dari 
krisi moral sampai dengan krisis financial global. Kita akan melihat 
setiap hari di negara kita sendiri Indonesia, ada saja kasus korupsi 
yang berhasil diungkap oleh pihak KPK atau pihak kejaksaan. 

Ketamakan juga yang memotivasi lembaga-lembaga keuangan di Amerika 
mengucurkan kredit perumahan kepada orang-orang yang tidak memiliki 
kemampuan bayar sehingga menimbulkan kredit macet perumahan (subprime 
mortgage), karena ketamakan juga dalam upaya untuk mengatasi 
kegagalan pasar financial mendorong para spekulan untuk mengalihkan 
uang mereka ke berbagai jenis komoditas sehingga menimbulkan krisis 
pangan global, karena ketamakan juga para pemegang saham melakukan 
kapitalisasi harga saham yang jatuh, walaupun semua hal tsb dapat 
menimbulkan masalah bagi jutaan manusia di muka bumi. 

Berdasarkan uraian di atas , maka pada kesempatan kali ini penulis 
mengajak seluruh ummat manusia khususnya ummat muslim untuk 
meninggalkan system ekonomi kapitalis yang memiliki kharakter 
menghormati manusia hanya dari materi yang dimilikinya yang hanya 
akan berujung pada penciptaan manusia-manusia yang tamak atau 
mengutamakan kepentingan pribadi dan mengabaikan kehidupan orang 
lain. Kita harus kembali kepada system ekonomi syariah yang 
mengutamakan terciptanya manusia – manusia yang berakhlak/bermoral 
baik yang tidak individualis, yang tidak mengabaikan kehidupan orang 
lain.

Maju terus system ekonomi syariah, tinggalkan segera system ekonomi 
kapitalis.

Wallahu'alam

Al-Faqir


© Alihozi 12 November 2008 

Komentar dan saran atas artikel ini bisa disampaikan ke http://
alihozi77.blogspot.com 

Kirim email ke