Yang dimaksud pintar dalam konteks ini bukan pintar akademis yang punya ijazah 
dari universitas terkenal. Bukan pintar yang material. Bukan IQ. Tapi ESQ. Baca 
deh ESQnya Ary Ginanjar ato ikut pelatihannya. Bagus kok untuk selalu berfikir 
positif. Ato dengerin Mario Teguh...juga bagus.

Ya Nabi Muhammad (saw) gak pernah makan sekolahan.  Tapi secara materi dia 
telah diakui sebagai panglima perang terhebat, pemimpin agama terhebat, 
pemimpin kaum terhebat. Paling gak kata orang2 terkenal tsb atau kata bukunya 
Michael Heart. Adakah Nabi Isa as (Yesus) dikenal sebagai orang yang pintar, 
hafal ini hafal anu? Tidak! Namun saya percaya Isa (as) tetap mulia sebagai 
nabiullah dan kalamullah dan dapat menerima AlQur'an yang mengajarkan keesaan 
Allah, Tuhan yang Nabi Isa (as) sembah juga.

Ya Nabi Muhammad (saw) digambarkan sebagai buta huruf yang tidak bisa menulis 
dan membaca. Lalu bagaimana bisa dikatakan AlQur'an adalah hasil karyanya? 
Meniru dan mencontek Inil? Naudzubillah mindzaalik. Sorry ya, ngarab dikit.

Jadi bukan kontra argumen bhw AlQur'an hanya untuk orang2 pintar. Yang kontra 
adalah argumen soal 'pintar'...:-). Begitulah dunia maya: hanya bermain dengan 
kata. Tapi kita manusia harus bisa menangkap esensi dari setiap kata yang 
terangkai dengan pikiran positif.
 
Wassalam,
Lina Dahlan




________________________________
From: Sunny <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]; ppiindia@yahoogroups.com; Budi P <[EMAIL PROTECTED]>; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]
Cc: great pretender <[EMAIL PROTECTED]>; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, November 25, 2008 8:22:09 PM
Subject: Re: seorang Kristenn Dungu, keliru MENAFSIRKAN AQ.

 
Kalau mau nakal ini kontra argumen bahwa Al Quran hanya untuk orang-orang 
pintar, ialah Nabi Muhammad selama hidupnya tidak bisa menghafal 24 huruf Arab 
untuk bisa menulis dan membaca. Orang tidak bisa menghafal 24 huruf adalah  
orang yang pintar? 
 
----- Original Message ----- 
From: riri cute 
To: ppiindia@yahoogroups.com ; Budi P ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; 
[EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; 
[EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; 
[EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; 
[EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; 
[EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; 
[EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; 
[EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; 
[EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; 
[EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ;
 [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] 
; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] 
; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] 
; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] 
; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] 
; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] 
; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] 
Cc: great pretender ; [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, November 24, 2008 1:26 PM
Subject: seorang Kristenn Dungu, keliru MENAFSIRKAN AQ.

(Al Qur'an memang cuma untuk orang2 pintar dan menggunakan akal pikirannya)!
 
Tanggapan dari buku " Kebenaran Yang Terungkap dari Al-Quran"
tanggal : 01/11/2008



 Robert P. Walean (seorang Kristen) dalam bukunya, Kebenaran Yang Terungkap 
dari Al-Quran, halaman 18, menulis: 
....... 
Sesungguhnya hanya si Nama Allah yang Rahmaanir Rahiim, yaitu Isa Putera Maryam 
yang rela menebus/rela mati/yang telah memikul beban akibat dosa yang kita 
seharusnya tanggung. Isa Putera Maryam adalah Allah Kalimatuhu Rohulloh yang 
menjelma menjadi manusia. Apakah ada tulisan/ayat di Al-Quran yang menyatakan 
Allah menjadi manusia? Ada! Itu terdapat dalam surat Al-Quran yang terakhir An 
Naas (114). 

An Naas (114):1 "Qul a'uudzu bi Robbinnaas" yang artinya "Katakanlah: "Saya 
berlindung kepada Tuhan manusia". Robbin=Tuhan, Naas=manusia. Jadi 
Robbinnaas=Tuhan manusia. 
.......

TANGGAPAN :

Robbinnaas memang berarti Tuhan manusia, namun yang dimaksud Tuhan manusia 
adalah "Tuhannya manusia", bukan "Allah menjadi manusia", bukan "Tuhan dalam 
wujud manusia", bukan pula "Tuhan yang berwujud manusia". Jika Robbinnaas 
tersebut bermaksud "Tuhan yang menjadi manusia", maka konsekwensinya kata-kata 
Robbil falaq akan berarti "Tuhan yang berwujud waktu subuh", Robbis sama' wal 
ardh akan berarti "Tuhan yang berwujud langit dan bumi".

Adapun karena Robbinnaas maksudnya adalah Tuhannya manusia, maka Robbil falaq 
akan berarti Tuhan(nya) waktu subuh, Robbis sama' wal ardh akan berarti 
Tuhan(nya) langit dan bumi. Itu argumen yang pertama.

Kemudian argumen yang kedua, kata naas adalah jamak dari insan, artinya 
manusia. Jadi Robbinnaas=Tuhan manusia-manusia, Tuhan para manusia, Tuhan 
seluruh manusia.

Jika dipaksakan makna kata-kata tersebut sebagai "Allah menjadi", maka Robert 
dalam bukunya seharusnya menulis pertanyaan di atas sebagai berikut:

Apakah ada tulisan/ayat di Al-Quran yang menyatakan Allah menjadi 
manusia-manusia? 

atau

Apakah ada tulisan/ayat di Al-Quran yang menyatakan Allah menjadi para manusia? 

atau

Apakah ada tulisan/ayat di Al-Quran yang menyatakan Allah menjadi seluruh 
manusia? 

Dalam hal ini tentu saja pertanyaan tersebut wagu.

Yang benar adalah Robbinnaas = Tuhan manusia, dalam artian Tuhannya manusia 
(bahasa Inggrisnya = The Lord of mankind), bukan berarti Allah menjadi manusia. 

Jadi, apakah ada tulisan/ayat di Al-Qur'an yang menyatakan Allah menjadi 
manusia? Jawabnya adalah tidak ada. 

Kesimpulannya, Robert P. Walean keliru dalam memahami Al-Qur'an yang berbahasa 
Arab. Kepadanya dianjurkan untuk mendalami lagi bahasa Arab sebelum membahas 
Al-Qur'an. (dialog-antar-agama.tk)

 
 


________________________________

Start your day with Yahoo!7 and win a Sony Bravia TV. Enter Now 


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to