Everybody loves Irene: "We released this album as DIY (Do It Yourself) not Indie"
1. Mengganggu jika nama kalian disingkat menjadi eli saja? yeah, image, music, and text are matters! Mengganggu jika dilihat dari segi image dan brand. Ntar orang malah nangkepnya eli itu nama orang. Seperti Eli Eboy, Elias Pical atau Elia Kadam. Tapi perlahan-lahan ELI telah menjadi brand sendiri. Yah mungkin orang akan capai kalau tanya Eh, kapan Everybody Loves Irene manggung lagi? Terakhir gue nonton Everybody Loves Irene itu bulan lalu, sebelum Everybody Loves Irene rilis album baru 2. Siapa tau aja ada yang belum tau, bisa diceritain sedikit aja gimana eli bisa ada, dan nama band yang satu kalimat itu bisa muncul? Berawal tahun 98, kala itu Dimas (bass), Yudhi (gitar), dan Mulyadi (drum) membentuk band sekolah bernama Gotoon yang kemudian menjadi band cover version band britpop di Poster Cafe. Kemudian merekrut Irene menjadi vokal di tahun 2001 dan mengganti nama menjadi Everybody Loves Irene karena terpengaruh sitkom Everybody Loves Raymond dan film Me, MySelf and Irene. 3. Bagaimana proses praproduksi, produksi, dan postproduksi album On the Second Though, I wanna Change Some Things? explorasi instrument baru? Orang-orang yang membantu di album kedua ini? Ini menarik. Sound engineer kami adalah J. Vanco, dia sangat jenius dan kami sangat menikmati bekerja dengannya. Sebelumnya Vanco telah merekam banyak band yang berkualitas seperti Efek Rumah Kaca dan Sore. Vanco dan Yudhi telah sepakat membuat konsep garage raw trip-hop di album kedua ini. Jadi, ketika mendengarkan di headphone banyak terdengar suara kresek-kresek dan banyak suara-suara yang kasar. Merekam album kedua ini dilakukan secara live, bukan overdub. Eksplorasi yang kami lakukan di segi vokal adalah memakai mic vocal terbalik dan di lagu Blood in a rush Irene menyanyi dengan tidur tertelungkup agar seolah-olah ia menyanyi setelah berhubungan badan. Beberapa instrumen yang kami pakaikan efek overdrive seperti bass di lagu Architect, dan di semua lagu, Rhodes Piano, Hammond Organ dan synth-synth yang lain pun kami kawinkan dengan overdrive. Kami juga mengajak beberapa teman seperti Wahyu (Marche La Void), Thera (Wonderbra), dan juga pacar-pacar kami untuk menyumbangkan suara sebagai Broken Choir di lagu Solitude Dialogue. Biasanya choir mempunyai suara yang indah, namun choir yang kami pakai adalah choir yang tidak mempunyai suara yang merdu oleh karena itu disebut Broken Choir. Beberapa instrumen tambahan seperti perkusi dan violin juga kami pakai di album ini. 4. Kenapa memilih lagu Planet Bumi-Rindu untuk di daur ulang? Tahun lalu, Planet Bumi merilis album Working Class Zero, dan mereka mengundang kami untuk mengisi pada launching album mereka. Untuk menghormati mereka, kami mencoba merusak satu lagu mereka menjadi trip hop. Karena kami menyukai lagu Rindu yang populer ketika mereka masih eksis di jaman Poster cafe, akhirnya kami meremake lagu tersebut. Setelah acara tersebut, vokalis Planet Bumi, Nyoman menyukai lagu itu dan akhirnya kami menggarap remake tersebut secara serius. 5. Meng-cover lagu orang lain, apakah adalah sesuatu yang sering dilakukan eli, baik di panggung atau rekaman/di studio? Kalau sewaktu manggung jarang. Mungkin kami hanya meng-cover 1 lagu untuk 1 album. Dan cenderung merusak. Kami merusak old school punk-nya The Misfits Hybrid Moment dan juga Britpop-nya Planet Bumi menjadi triphop. 6. Untuk Yudhi, sudah ada materi lirik Bahasa Indonesia atau bahasa daerah? Belum ada, bukannya kami sombong sok pakai Bahasa Inggris, kami merasa bahwa Bahasa Indonesia adalah salah satu bahasa yang paling rumit di dunia. Karena jenis musik kami diadaptasi dari musik luar, jadi sangat susah menerapkan bahasa Indonesia di lagu kami. Kami sedang terus belajar untuk mengembangkan kemampuan kami, yah doakan aja.. 7. Strategi pemasaran album kedua kalian sedikit berbeda, bagaimana hasilnya sejauh ini? Dan apa alasannya pake strategi tak lazim seperti itu? Kami merilis album ini secara DIY, bukan indie, karena kami total melakukannya sendiri. Dan kami mempunyai kekuatan untuk mempromosikan album untuk masuk ke media-media arus besar. Jadi kami berpikir keras bagaimana menyusun strategi pemasaran kami. Akhirnya kami memilih internet dan teknologi sebagai basis promosi kami. Alhamdulilah, karena internet kami bisa lebih dikenal di penjuru dunia dan dapat kesempatan untuk manggung di luar Indonesia. Oleh karena itu, kami membuat tagline Sharing is not Stealing, Love is Sharing, Everybody Loves Irene. Kami mempersilahkan orang-orang untuk mengunduh single Rindu di www.everybodylovesirene.com dan membuat launching via internet pada tanggal 08-08-08 dengan live streaming. Dan di tanggal yang sama kami mengitari Jakarta dengan membagikan single Rindu tersebut melalui Bluetooth. Pada September, bulannya puasa, kami agak kebingungan mau promo bagaimana. Karena di bulan ini biasanya musisi-musisi itu kan biasanya merilis single religi, sedangkan kalau melihat materi album kami, tidak ada lagu yang bertema religius. Setelah putar-putar otak, kami kebetulan menemukan kawan kami di jaringan maya yang rupanya sedang menulis cerpen berjudul Bunuh Diri Massal 2008. Agak sulit juga menghubungi orang ini karena saat itu beliau sedang berada di Bangkok. Usaha keras membuahkan hasil, kami akhirnya bisa berkontak dengan mas Fajar Nugros dan meminta ijin agar single kami The Big Bang Propechy bisa jadi soundtrack untuk cerpen Bunuh Diri Massal 2008. Akan tetapi karena waktu yang mepet dan dana yang kurang, kami kawinkan cerpen Bunuh Diri Massal 2008 dengan single The Big Bang Propechy menjadi sebuah cerpen klip yang disebarkan melalui lintas maya. Kami berkolaborasi dengan penulis cerpen Fajar Nugros dan Alanda Kariza. Dan situs Bunuh Diri Massal (http://bdm2008.everybodylovesirene.com) hingga kami menjawab interview ini telah diakses selama 126086 kali. 8. Tertarik dengan netlabel? Seperti yang kalian tulis, Sharing is not Stealing, Love is Sharing, Everybody loves Irene +p Btw, any comments for netlabel? Kami rasa, fondasi Everybody Loves Irene di dunia maya sudah sangat kuat. Jadi penawaran yang dilakukan oleh netlabel terkadang tidak lebih baik yang telah kami lakukan. Dan kami tidak ingin ada konflik dengan iTunes bila kami sign dengan net label. Kami ada kontrak eksklusif dengan mereka. Kami lebih memilih iTunes, karena iTunes adalah salah satu yang pernah mendukung kami. 9. Makna dunia maya bagi everybody loves irene? Sangat bermakna, beberapa dari kami telah mengunggah jiwanya ke dalam dunia maya. 10. MP3 sharing + internet, gimana eli melihat hal ini sebagai pembuat musik dan album? Sharing is not stealing remember, kami membagi segalanya dengan sesama, kami membagi perasaan hingga membagi single kami. Manusia cenderung berbagi hal-hal yang disukanya. Dan kalau kamu juga suka dengan musik kami, silahkan berbagi dengan yang lain! 11. Karena saya belum pernah melihat gig kalian, bagaimana konsep pertunjukan everybody loves irene? Kami bukan band fashion, jadi nggak fashionista. Kami membawa set panggung sederhana seperti meja yang berisi telepon, lampu tidur dan beberapa gelas minum dan botol wine. Hal ini adalah visualisasi dari artwork album. Lilin-lilin kecil dan televisi jika memungkinkan kami bawa keatas panggung sebagai pengganti lampu. Terkadang kami mengajak teman-teman visual jockey seperti Andri LMS untuk turut serta. 12. Ada pengalaman gig yang paling aneh dan berkesan gak? Kalo aneh: Kami manggung di salah satu pub di Jakarta. Tiba-tiba ada oom-oom yang mabuk dan merequest satu lagu sambil berteriak UNBREAK MY HEART!!! GUA MAU UNBREAK MY HEART!. Galau banget kayaknya si Oom... Paling berkesan: Baybeats 2007 Singapore dan Laundry Bar Malaysia. Kami nggak pernah menyangka kalau orang-orang di Singapura dan Malaysia selalu sing along ketika kami perform. Sungguh pemandangan yang nggak pernah kami dapat di Indonesia 13. Kalian menikmati sebagai performer? Siapa yang pemalu di panggung? Ya menikmati dong. Percaya atau enggak, Irene yang paling pemalu. Perhatikan ketika Irene bernyanyi, pasti ia sejajar dengan salah satu personil dari kami. 14. Setelah Baybeats, ada keinginan/tawaran lagi untuk main di festival di luar negeri? Ada sih. Katanya akhir tahun. Tapi belum confirm. Yah doakan saja. Kami sebenarnya lebih ingin main di dalam negeri saja. Bayangkan, kita udah ke Malaysia dan Singapura tapi masak belum pernah main ke Surabaya? 15. Mungkin masih banyak orang yang ingin tahu, gimana sih caranya kok bisa sampe main di festival luar negeri? Semua karena internet. Maintain terus! 16. Properti pesawat telepon era 70-an menjadi benda wajib kalian untuk cover album, any reason? Secara telpon rumah sekarang bicara 30 menit bayar 6 menit saja. Hahaha... Nggak ada. Benda itu telah kami sulap menjadi sebuah microphone. Ketika manggung, kami bisa memakai benda itu untuk berbicara atau menyanyi. 17. Jika everybody loves irene adalah sebuah judul film, apa genre dan setting nya? siapa yang menjadi sutradaranya? Kami buta masalah film. Maaf.. paling Quentin Terrantino yah cocoknya.. 18. Gimana sih foto band yang artsy menurut everybody loves irene? Yang menunjukkan jati diri si band itu sendiri. Nggak usah dilebih-lebihkan. 19. Masing-masing personil lagi gila sama apa nih? mungkin ada side project? Yudhi sedang sibuk menjadi composer, Aul sedang sibuk project Lego, Dimas sibuk mempersiapkan perkawinannya, Mulyadi sibuk pasca perkawinan, Irene bekerja demi masa depannya. 20. Make a sentence for the next ELI album title! The third impact is not the end of the world.. semacam itulah. 21. Make a paragraph, how people should listening to ELI's songs! Bekerjalah dengan giat dari pagi hingga malam, setelah itu mandi air hangat. Buatlah coklat panas dengan marshmellow di dalamnya, rileks di sofa favorit. Setelkan lagu Everybody Loves Irene hingga terlelap. 22. Make a statement about sinetron in Indonesia! ;P Semoga para pelaku sinetron disini lebih banyak menonton disney ketimbang bollywood 23. Menurut kalian kenapa krisis finansial global yang dipicu kolapsnya pasar uang di Amerika bisa terjadi? Serius mau nanya ini? Bush telah kehilanggan kepercayaan masyarakatnya karena perang irak. Oleh karena itu untuk mengembalikan kepercayaan masyarakatnya, ia melegalkan kredit perumahaan yang mudah. Kepercayaan masyarakat kembali dan para masyarakat AS ramai-ramai membeli rumah bak kita di Indonesia kredit motor: Hanya dengan 500 ribu, bawa pulang motor. Ternyata kredit ini macet. Terjadilah itu yang namanya subprime mortgage. Bersamaan dengan itu, kas pemerintah AS minus karena perang irak. Belum lagi keserakahan pelaku pasar yang mengakibatkan Lehman & Brothers bangkrut. Adooh.. lanjutannya mendingan ikut kuliah ekonomi aja. Kami nggak mau MellonZine jadi Warta Ekonomi! (hey, saya Sarjana Ekonomi! :p -Jay) 24. Berapa lama kalian bisa tetap hidup tanpa internet? ;P rata-rata hanya 5 jam 25. Dua puluh lima point pertanyaan adalah angka yang bagus untuk mengakhiri wawancara ini. Apa arti angka 25 buat eli? Hehehe, Ok, terima kasih eli, silahkan jika ada kata dan kalimat yang mau disampaikan pada pembaca, sukses terus! Umur 25 tahun berarti... harus menikah... ================================================================== In the title of their releases, everybody loves Irene (eli) always write down a sentence, and thats cool! On Second Thought, I Might Wanna Change Some Things, their 2nd album, released at 8 August 2008 (08-08-08) had been my soundtrack in memorizing my tragically wonderful journey at Bali, in the end of last August. After track 10, Ill switch on play button again, just like Roald Dahls novel that I read repeatedly. The message that I got is, even you have the most tragic life, theres always a hope and love from God, that bigger then your sorrow! Why I love eli and their 2nd album? First, I am the fans of local female vocalist that have such character like TIka, Dita Santamonica, Arina Mocca, Risa Homogenic, and absolutely Irene Yohanna! Second, J. Vanco is the music producer/engineer in this album. Third, I love Oxaliss photography in the cover art. Fourth, I got this album in my recovery time for the traumatic after a tragic moment just yet, and I love all the songs in the album! Below are some my descriptions and part of lyric of the whole ten songs of the album, by me. Track 1, No One Heres Alone, eli fly me away from the darkness night of my soul, a situation that questioning the existence of God. We all live and will die so dont you cry! Track 2, Rindu is a recycle from Planet Bumis original song. I havent heard the original song yet. The only Indonesian language song in the album, and the violin sound, made my soul darkened. Track 3, Magical Box, a circle of life that happen to me too. Now, Im 24, and my soul was sold! Track 4, Blood in a Rush, a song full of love and lust, and lets make out hahaha. Track 5, The Big Bang Prophecy, duet by Yudhi and Irene, anthem for marginal peoples, thats sick with capitalism, facism and racism! Lets build a new world of utopia! They made a short-story from The Big Bang Prophecy, also been used as their promo-kit though. Track 6, Architect, I love this song, but I couldnt describe it. You dont know me and what I do! I think I need to take a course about anthropology architecture. Track 7, Solitude Dialogue, I love the chorus with the choir in it, I say hey be in love be alive and when theres no hope tears wont help to survive! Track 8, Love Is So Strange, eli added percussion as the instrument, and made me fly again on the white sand beside the beach in the night, full of stars, and the wave sound so clear. No one explain, coz love is so strange! Track 9, Ecstasy, a song for working class, nine to five, what a life to survive, but I dont need weed and ecstasy! Track 10, Pit, the last song, but its not a happy ending song, because, life is to enjoy your sorrow. Its gloomy everywhere, I only sit and stare! I would recommend eli as a music for soundtrack to Quentin Tarantino movies. I will also recommend eli to my friends that love Portishead and Cocteau Twins! God bless Irene (vox), Yudhi (electric/acoustic guitar/vox), Dimas (bass), Aul (synth/hammonds/rhodes), and Adi (drums). Tracklist 01. No One Here's Alone 02. Rindu 03. Magical Box 04. Blood In A Rush 05. The Big Bang Prophecy 06. Architect 07. Solitude Dialogue 08. Love Is So Strange 09. Ecstacy 10. Pit *Review by: Tinta the Gig Travelers, thank you Tinta! *Translate by: Jay from: http://www.mellonzine.com/2008/11/interview-everybody-loves-irene-share.html Communicate with us for more information and networking: postal address: Jl. Cakrawijaya 2 blok U no.1 Diskum PWI Jakarta 13420, Indonesia. web: www.everybodylovesirene.com Booking Agent / Music Publicist: +62.813.876.555.40 [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://ppi-india.blogspot.com 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/