Pameran Dagang Internasional
Anggota DPR Protes Keras Kehadiran Israel

Jakarta, 5 Desember 2008 13:34
Tujuh anggota DPR RI mengajukan protes keras terhadap kehadiran Israel dalam 
pameran dagang "International Automation Technology And Materials Handling" di 
Kemayoran, Jakarta, pada 3 hingga 6 Desember 2008.

Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) Al 
Muzzammil Yusuf, dalam keterangan melalui SMS di Jakarta, Jumat, menyebutkan, 
ketujuh anggota DPR RI yang memprotes tersebut masing-masing Al Muzzammil Yusuf 
dan Suripto (FPKS), Abdillah Toha dan Azlaini Agus (Fraksi PAN), Joeslin 
Nasution (Fraksi Partai Golkar), Nursyahbani Katjasungkana (FKB), dan Ahmad 
Fauzi (Fraksi Partai Demokrat).

Dalam pernyataannya, mereka meminta pihak Departemen Luar Negeri, Departemen 
Perindustrian, dan Departemen Hukum dan HAM (yang membawahi imigrasi) perlu 
memberi penjelasan terbuka ke publik dan DPR mengenai mengapa perusahaan Israel 
bisa ikut serta dalam pameran dagang tersebut.

Pemerintah, menurut Al Muzzammil, tidak konsisten dengan amanat Pembukaan UUD 
1945 yang anti-penjajahan dan pada saat yang sama pemerintah juga tidak 
konsisten dengan dukungannya pada perjuangan kemerdekaan Palestina.

Padahal, katanya, Israel adalah simbol arogansi atas masyarakat dunia yang 
dibuktikan antara lain bahwa saat ini tak kurang dari 40 anggota parlemen, 
termasuk ketua Parlemen Palestina Abd. Aziz Dweik, dan menteri kabinet 
Palestina masih dipenjarakan oleh Israel, bantuan kemanusiaan tidak boleh masuk 
Israel, perampasan rumah warga masih berlangsung, terowongan di bawah Masjid Al 
Aqsha masih dibangun, dan Israel merupakan pelanggar terbesar resolusi PBB.

"Maka kami mengingatkan pemerintah Indonesia untuk tidak gegabah dalam membuka 
hubungan dengan Israel dalam bentuk apapun," kata Al Muzzammil yang juga 
anggota Kaukus Palestina DPR RI itu.

Sebab, lanjutnya, hal itu bisa menciderai perasaan umat Islam Indonesia dan 
bangsa Indonesia secara umum yang anti penjajahan dan anti pelanggaran HAM.

Karena itu, ketujuh anggota DPR RI itu meminta pemerintah untuk segera 
"mengusir" perusahaan Israel tersebut. [TMA, Ant] 
 http://gatra.com/artikel.php?id=120860


      

Kirim email ke