http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2008/12/11/3814.html

*SBY: "Saya tidak Ingin Satu pun Proyek Infrastruktur tidak Jalan. Saya Akan
Cek."
*

Jakarta: Untuk mengatasi pengangguran di saat krisis global ini, resep yang
paling cespleng adalah pembangunan infrastruktur. Negara-negara lain juga
mengutamakan infarstruktur, misalnya China mengalokasikan hampir 600 miliar
dolar AS. *Presiden Susilo Bambang Yudhoyono* mengatakan hal ini dalam
bagian lain dari sambutan pembukaan Raker Gubernur se-Indonesia di Kantor
Depdagri, Jakarta, Kamis (11/12) sore.

"Kita juga harus. Kita punya uang yang lumayan, yang di APBN kita saja
kurang lebih sekitar Rp 32 triliun yang dikerjakan Departemen Pekerjaan Umum
(PU), kemudian Rp 12 triliun di Departemen Perhubungan. Belum yang
lain-lain. Itu bisa mencapai sekitar Rp 50 triliun. Belum lagi Dana Alokasi
Umum dan Dana Alokasi Khusus," kata Presiden SBY.

Presiden meminta proyek-proyek infrastruktur yang sudah mendapat persetujuan
dan pendanaan itu dijalankan dulu. "Pada saat pelaksanaannya nanti,
pelabuhan, dermaga, jalan, irigasi, semua itu jangan terhenti. Ajak bupati,
walikota, untuk mempercepat dan mempermudah, agar proyek itu jalan dan semua
bisa bekerja," Presiden SBY menegaskan.

Pemerintah terus mencari langkah-langkah menggerakkan perekonomian melalui
pembangunan infrastruktur yang telah dianggarkan dalam APBN. Selain itu,
juga dana-dana di luar APBN. Misalnya, kerjasama dengan negara-negara
sahabat, melalui financing. "Tentu tenaga kerjanya orang kita, infrastruktur
kita, untuk ikut menggerakkan perekonomian kita. Financing-nya bisa
kerjasama," ujar Presiden SBY.

"Ajak juga dunia usaha kita, mereka masih banyak punya uang, jangan
dipersulit. Diajak! Saya tidak ingin satu proyek pun tidak jalan karena saya
akan terus mengikuti. Saya akan cek, mengapa tidak jalan? Jangan-jangan ada
faktor X. Jangan! Harus kita jalankan," SBY menandaskan.

Presiden akan terus melakukan monitor perkembangan program-program
infrastuktur ini di setiap departemen. Presiden meminta minta
menteri-menteri juga terbuka, menteri juga berkomunikasi dengan para
gubernur. "Dengan demikian bisa dipikul bersama, dilancarkan bersama. Jangan
terjadi, wah ini urusan saya..! Apa begitu sebuah bangsa, sebuah negara,
sebuah pemerintahan mengatasi krisis. Buka bersama-sama, duduk bersama. Saya
tidak ingin ada sekat-sekat yang tidak sehat, karena itulah sumber
penyimpangan ," ujar Presiden. (win)


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke