DARI JENDELA TODDOPULI [9] PERTEMUAN BUGIS DI SEBUAH RESTORAN IBUKOTA di sebuah restoran jakarta siang itu bugis-bugis berdarah laut awak pinisi layar sembilan warna abu bertemu kerinduan anak rantau berbaur tentu dengan tantangan negeri anak pulau bagai ombak dicumbu angin laut mengasini pantai [galesong karaeng galesong kucari jejakmu sepanjang kembara pada laut kulayari pada gunung-gunung kudaki di barat dan di timur galesong karaeng galesong menarung mati bela martabat kutahu karaeng kau tak mati] daerah dan pulau memang masih saja masalah besar ketika kita tak setia pada sepakat tentang republik dan indonesia separatis disederhanakan sinonim suku republik dan indonesia pun disederhanakan jadi nkri sejarah berdarah larut di gelombang di dasar kapal lalu kita pun luka ditikam digertak diancam kemerdekaan tinggal angan di langit kelam [jangan katakan demikian abang-abang laut pun punya fajar bukan cuma malam] berapa yang terbunuh dengan kubur tanpa tanda karena setia republik dan negeri diituduh khianat padahal yang dibunuh itu anak-anak negeri setia hanya menolak jadi budak menolak indonesia jadi negeri budak bangsa sampiran globalisasi penindasan negeri ini pun kemudian menjelma tanahair tabu dikelola dengan larangan moncong senanpan kebudayaan diperosotkan identik kebodohan di sebuah restoran jakarta siang itu bugis-bugis berdarah laut awak pinisi layar sembilan warna abu bertemu [apakah kalian mencari jejak yang juga kucari jejak pahlawan karaeng galesong menarung mati demi negeri?] atau barangkali membicarakan nasib pulau makna republik dan indonesia dibilang patut direformulasi kembali apa di mana sulawesi dan bugis di peta negeri di bola bumi ken prita puteri toddopuli yang islam sebagai jamak-otomatisnya anak puulau ini di kursi makan siang memandang sloki aperitifnya di antara jari jauh tatap pandang ken prita menoreh hakekat esok hidup bernegeri berepublik berkeindonesiaan menanyai dirinya siapa selain sebagai ibu dan istri? ya, ya, namaku namaku masih nama dahulu masih ken prita bauran suku-suku tanahairku indonesia bugis dan indonesia barangkali sedang dipetakan oleh bugis-bigus di restoran siang itu kalian punyakah peta lain yang bisa dipajang di geladak pinisi dan kapal di belakang jentera? bertemu bugis-bugis di sebuah restoran ibukota siang itu aku menunggu kalian di mana pun di negeri ini sebagai anak bangsa dan negeri aku menunggu kalian dengan sabar sesuai nasehat patunru "menunggu bukan kekonyolan" ujar bugis arif satu ini turunan pemberontak karaeng galesong barangkali yang tak pernah mati menjaga mengawal pulau-pulau negeri menyulut bulan dan matahari demi cahaya selalu kemilau Winter Seine 2009- -------------------------- J. Kusni
New Email addresses available on Yahoo! Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/sg/ [Non-text portions of this message have been removed]