zionis bertindak layaknya setan, jd siapapun yg membela & mendukung zionis, 
pastinya pengikut setan :)


Pertanyaan dan Jawaban tentang Pembantaian di Gaza oleh Israel 



Hidayatullah.com--Banyak orang tak sering teracuni propaganda Israel yang 
mengatakan,
bahwa Hamas lah sumber masalah karena telah memancing persoalan.
Propaganda lain mengatakan Hamas dan Fatah tak bersatu dan saling
mengangkat senjata. Bagaimana dan apa yang terjadi di bumi Palestina,
khususnya Jalur Gaza?Khalid Amayreh, seorang wartawan di pendudukan, menulis 
"Questions & Answers Concerning the Israeli Holocaust in Gaza (Pertanyaan dan 
Jawaban tentang Pembantaian di Gaza oleh Israel) tulisan asli berbahasa Arab 
dan di muat si situswww.aljazeera.net dan Palestine Information Centre (PIC). 
Artikel ini untuk menjelaskan kepada masyarakat tentang hal-hal yang tak banyak 
diketahui tentang Palestina dan Jalur Gaza.
00O00
Pertanyaan:
Israel menyatakan bahwa kejadian ini hanya mempertahankan diri dari
serangan Hamas dan organisasi 'teroris' Palestina lainnya?

Jawaban:
Semua pihak penyerang selalu menyatakan demikian yaitu mereka menyerang
dalam rangka mempertahankan diri. Nazi Jerman pun juga menyatakan
demikian, bahwa mereka hanya mempertahankan diri. Melihat apa yang
dilakukannya, Israel ini memenuhi semua persyaratan untuk disebut
sebagai Negara teroris. Itu karena Israel mewakili dan melakukan
terror-teror dalam bentuk yang bermacam-macam dan sangat menjijikkan.
Sejak
awal mula kelahirannya, Israel adalah sebuah Negara yang gemar
melakukan pembunuhan masal, pembunuh anak-anak kecil, perampok tanah
milik Negara lain, dan penipu yang tidak tandingannya.
Pemusnahan
terencana yang dilakukan Israel di Gaza lebih mewakili nilai-nilai yang
dianut oleh Negara tersebut daripada dianggap sebuah pengecualian
dengan alasan membela diri. Pada analisis akhir, seseorang bisa
menyimpulkan dengan mudah bahwa secara keseluruhan sejarah Negara
Israel bisa berdiri dengan mengorbankan banyak nyawa manusia dengan
membunuh dan menyebarkan terror. Yang membuat pembantaian masal secara
terencana di Gaza ini terlihat lebih mengerikan adalah karena adanya
liputan media secara langsung dari tempat kejadian. Di tahun 1948 dan
tahun-tahun setelahnya, liputan langsung seperti ini belum ada yaitu
ketika Nazi dalam bentuk orang-orang Yahudi yang kejam dan bengis itu
melakukan pembantaian yang jauh lebih kejam lagi terhadap orang-orang
asli Palestina.
Bagi
mereka yang menghargai kebenaran, peristiwa pembantaian kejam yang
dilakukan oleh Israel akhir-akhir ini cukup membuktikan bahwa Negara
inilah yang bertanggung jawab penuh akan terjadinya kejahatan terhadap
kemanusiaan. Sejak Hamas memenangkan Pemilu Palestina tahun 2006,
Israel melakukan blockade dan pengepungan terhadap Jalur Gaza, dan
membuat sekitar 1,5 juta penduduk Palestina mati secara pelan-pelan.
Intinya, Israel memaksakan dua alternative pilihan bagi rakyat
Palestina yaitu hidup diperlakukan seperti anjing dan kemudian mati
secara pelan-pelan karena kelaparan akibat isolasi ala Nazi, atau
dimusnahkan dengan mesin perang milik Israel.

Pertanyaan:
Israel menyatakan bahwa mereka tidak membidik rakyat Palestina secara
langsung. Bagaimana pendapat anda terhadap pernyataan seperti itu?

Jawaban: Sebagai
Negara kriminal yang membunuh banyak anak-anak dan mengebom banyak
bangunan apartemen, selain membunuh anak-anak tak berdosa mereka juga
menjadikan cacat dan lumpuh ribuan dari anak-anak tersebut, Israel
merasa bahwa dia harus berbohong demi menutupi kejahatannya.
Kriminalitas dan kebohongan adalah dua sisi dari sebuah koin yang sama.
Sederhananya
begini, apa yang dikatakan Israel adalah kebohongan yang memuakkan dan
sayangnya hal demikian malah dikutip oleh banyak media barat secara
terus menerus. Dan memang ada banyak sinisme disini karena pernyataan
bohong ini dikutip sementara angkatan darat, angkatan udara dan
angkatan laut Israel terus menghujani tembakan dan bom-bom ke arah
bangunan apartemen, masjid-masjid, took-toko obat, pemukiman penduduk,
bangunan kampus termasuk asrama mahasiswa, pusat pertokoan, pom bensin,
sekolah-sekolah, dan kantor polisi. Lihatlah, apa yang dilakukan Israel
benar-benar membabi-buta, sangat mirip dengan apa yang pernah dilakukan
oleh Nazi setelah Perang Dunia II.

Pertanyaan:
Israel menyatakan bahwa mereka tidak membunuh rakyat Palestina dengan
sengaja, tidak seperti apa yang dilakukan oleh Palestina terhadap
rakyat Israel.

Jawaban: Baiklah. Pertama yang harus diingat, alat pertahanan Palestina itu 
sangat sederhana dan primitive,
tidak sebanding dengan ancaman nuklir dan angkatan bersenjata yang
dipunyai oleh Israel. Proyektil-proyektil yang ditembakkan dari Gaza
seharusnya dilihat sebagai upaya teriakan minta tolong (karena sudah
tak ada cara lain yang bisa dilakukan-pent) rakyat Palestina yang
sedang mengalami pemusnahan oleh mesin perang Israel. Tentu saja,
proyektil-proyektil buatan local ini tidaklah sebanding dengan
teknologi Amerika yang menciptakan mesin pembunuh semisal jet tempur
F-16, pemberangus bunker (tempat persembunyian bawah tanah-pent),
tank-tank Abrams yang digunakan oleh Israel untuk membunuh dan
menimbulkan malapetaka terhadap Gaza yang tidak mempunyai apa pun untuk
melindungi diri beserta seluruh rakyatnya.
Kedua,
Israel tidak mengatakan yang sebenarnya ketika mereka bilang bahwa
rakyat sipil bukan target penyerangan. Kesalahan terjadi sekali, dua
kali, bahkan hingga sepuluh kali.
Bagaimanapun,
ketika ribuan warga sipil yang tak berdosa termasuk seluruh anggota
keluarga terbunuh di suatu area pengeboman tanpa pandang bulu, itu
artinya pembunuhan terhadap warga sipil memang disengaja oleh Israel.
Lagipula, menyerang dengan target yang sudah direncanakan itu artinya
membunuh dengan sengaja. Tidak menjadi masalah istilah apapun yang
digunakan entah itu yang disebut kerusakan sampingan atau pun istilah
halus lainnya tapi semuanya bermakna sama yaitu pembunuhan.
Disamping
itu, ketika jumlah orang tak berdosa yang mati sudah begitu banyak dan
sangat tidak berimbang, maka apapun niatnya sudah tak ada hubungannya
lagi.

Pertanyaan: Israel mengatakan bahwa Hamas menyembunyikan senjata di dalam masjid

Jawaban: Israel
mengatakan banyak hal untuk membenarkan perang yang dilakukannya dalam
upaya pembantaian rakyat Palestina. Beberapa saat lalu, angkatan udara
Israel mengebom sebuah truk kecil yang katanya mengangkut roket. Tetapi
pernyataan itu benar-benar tidak terbukti. Kelompok hak asasi manusia
dari Israel B'tselem menguatkan bahwa truk itu mengangkut kaleng minyak gas 
untuk memasak.
Lagipula,
apakah masuk akal senjata itu disiapkan di dalam masjid? Tadi malam,
angkatan udara Israel mengebom sebuah masjid di Gaza selatan yang penuh
dengan orang yang sedang beribadah di dalamnya. Serangan itu membunuh
18 orang dan puluhan lainnya terluka. Ini adalah kejahatan perang yang
sangat dan siapa pun yang membawa bom itu atau pun yang memberi
perintah, mereka adalah penjahat perang yang harus dituntut dan
dihukum. Jika itu tidak dilakukan, maka sungguh sama saja kita ini
hidup dalam sebuah hukum rimba.

Pertanyaan: Bagaimana fungsi reporter dan wartawan Palestina dengan kondisi 
seperti ini?

Jawaban: Mereka
sudah berusaha sebaik-baiknya dan mereka tidak asal mengambil berita
begitu saja. Minggu lalu, pesawat tempur Israel mengebom sebuah stasiun
Televisi dan dua hari lalu kantor surat kabar harian berbahasa Arab
yang bertempat di Gaza, Al-Risala, dibom dan dihancurkan. Semua dijadikan 
target oleh Israel, semuanya.

Pertanyaan: Apakah Israel akan berhasil dalam menghancurkan perlawanan 
Palestina di tengah-tengah pendudukan Israel?

Jawaban: Mungkin
saja Israel berhasil dalam melemahkan perlawanan tersebut tapi Israel
tidak mungkin bisa menghancurkannya. Dan itu sederhana saja alasannya.
Perlawanan ini bukanlah 'sebab' tapi 'akibat'. 'Sebab' utama dari
perlawanan ini adalah perlawanan ala Nazi terhadap penduduk Palestina
sejak tahun 1948 yang terus dilakukan oleh Israel untuk semakin
memperluas wilayahnya, termasuk dengan mencabut akar dan pembersihan
etnis orang-orang Palestina yang masih hidup untuk kemudian diganti
dengan orang-orang Yahudi imigran yang didatangkan dari seluruh penjuru
dunia. Keadaan ini mirip dengan yang dilakukan oleh Nazi dengan nama 
"lebensraum."
Tetapi di sini Israel menyebutnya dengan 'keamanan'. Intinya, Israel
tidak akan pernah bisa menghilangkan 'akibat' selama 'sebab' itu tetap
ada.

Pertanyaan: Mengapa Negara-negara Arab gagal membantu Palestina secara militer?

Jawaban: Mayoritas Negara-negara Arab, kecuali Libanon, adalah rezim yang lalim 
dan kejam serta merupakan kaki tangan Amerika. Rezim
dictator seperti ini tidak akan peduli dengan nasib rakyatnya sendiri.
Dan yang lebih penting adalah, para pemimpin rezim seperti ini lebih
takut terhadap apa kata Amerika dan Israel daripada mempedulikan suara
rakyatnya sendiri.
Dengan
kata lain, rezim seperti ini tidak mewakili atau mencerminkan sikap
rakyat secara keseluruhan. Oleh karena itulah, perubahan rezim hamper
bisa dikatakan mustahil saat ini karena Pemilu yang bebas dan adil
tidak diperbolehkan.
Dan
yang tidak kalah penting adalah situasi ini memang sengaja dipelihara
dan dipertahankan sebagai wujud terima kasih atas dukungan dan bantuan
dari Amerika sebagai majikan satu-satunya dari kebijakan Negara-negara
ini yang bertindak sebagai budak.

Pertanyaan: Apakah rakyat Palestina merasa dikhianati?

Jawaban:
Tentu saja. Apalagi kami sengaja ditinggal sendirian dalam menghadapi
mesin perang Nazi yang bertujuan menghabisi orang-orang Palestina tanpa
alasan yang jelas kecuali sebuah keinginan yang tak pernah padam untuk
bisa meraih kebebasan dan keadilan.

Pertanyaan: Menurut anda, apakah tujuan utama dari serangan Israel di Gaza?

Jawaban: Banyak tujuan sebenarnya.  Pertama,
mereka berusaha untuk mematahkan semangat rakyat Palestina dalam
perlawanan terhadap pendudukan Israel yang hal ini sama saja dengan
tindakan memperkosa hak manusia. Dengan kata lain, mereka ingin
melanjutkan kekejaman dan penindasan terhadap kami dengan cara-cara
yang tak terbayangkan. Dan ketika kami melawan atau bahkan Cuma
mengeluh, mereka mengancam nyawa kami. Ini sama saja dengan seorang
pemerkosa berantai yang mengancam akan membunuh korban-korbannya
apabila sampai ada yang berani melawan atau mengeluh. Tetapi Israel
lebih kejam daripada pemerkosa berantai tersebut. Israel adalah juga
pembunuh, penipu dan pencuri.
Tujuan
yang lain adalah sebuah keinginan untuk menciptakan kondisi otoritas
Palestina di Ramallah yang didukung oleh Amerika benar-benar sebagai
pihak yang tak berdaya. Israel dan juga pemerintahan Bush berpikir,
saya kira pemikiran mereka salah yaitu jika Hamas dinetralkan, PA dapat
dipaksa untuk menerima penyelesaian 'perdamaian' dimana Israel akan
mengambil semua asset dan pihak Palestina yang akan mengambil tanggung
jawabnya (pasiva).
Saya
sedang berbicara tentang pengkhianatan terhadap 'perjanjian perdamaian'
yang nantinya akan memberi kesempatan kepada Israel untuk memegang erat
isi pernyelesaian itu, yaitu sebagian besar Jerusalem Timur dan
mengabaikan hak untuk kembali bagi jutaan pengungsi Palestina yang
diusir dari rumahnya ketika Israel diciptakan lebih dari enam puluh
tahun yang lalu.
Tujuan
yang lain adalah untuk pamer kekuatan dari pasangan menteri angkatan
perang Israel Ehud Barak dan Menteri Luar Negeri Tzipi Livni demi
memenangkan Pemilu Israel yang akan datang. Semua sudah mafhum di
Israel yaitu semakin banyak darah rakyat Palestina yang tertumpah oleh
seorang kandidat politik maka akan semakin popular ia di mata public
Yahudi di Israel. Saya tidak mengatakan bahwa 100% semua pola pikir
rakyat Israel seperti ini. Tetapi saya kira jumlahnya tidak kurang dari
80%. Intinya, kita sedang berbicara tentang sebuah masyarakat yang
kanibal dan sakit jiwa yang bersedia membunuh jutaan orang tapi ia
sendiri selalu mengaku sebagai korbannya.

Pertanyaan: Apakah rakyat Palestina menyalahkan Hamas atas semua bencana dan 
kematian sebagai akibat dari serangan Israel?

Jawaban:
Beberapa mungkin bersikap demikian, tetapi mayoritas tidak menyalahkan.
Lagipula, bukan Hamas yang melanggar gencatan senjata melainkan Israel.
Selama gencatan senjata yang terakhir itu, yang berlangsung selama enam
bulan, Hamas dengan sangat hati-hati mematuhi perjanjian gencatan
senjata tersebut. Tetapi Israel malah membunuh 49 rakyat Palestina.
Lebih jauh lagi, Israel makin mengetatkan kepungan terhadap Gaza,
merubah territorial pantai menjadi perkampungan Yahudi Warsawa yang
modern.
Bahkan
PA di Ramallah mengatakan bahwa saat ini Israel sendiri yang
bertanggung jawab terhadap kejahatan secara besar-besaran terhadap
kemanusiaan.

Pertanyaan: Mengapa Hamas tidak mau mengakui Israel?

Jawaban:
Mengapa bukan Israel yang mengakui Palestina? Lagipula, Israel yang
mana yang anda ingin agar diakui oleh Hamas? Apakah Israel mempunyai
batas Negara yang jelas? Terlebih lagi, bagaimana kami akan mengakui
sebuah Negara yang tidak pernah mau mengakui keberadaan kami?

Pertanyaan: maksud saya perbatasan tahun 1967?

Jawaban: Apakah Israel sendiri mau mengakui perbatasan tahun 1967?

Pertanyaan: Apakah anda mau mengakui Israel sebagai Negara Yahudi?

Jawaban:
Apakah Yahudi di Amerika, sebagai contoh, mau mengakui bahwa Negara
Amerika adalah Negara khusus bagi orang Protestan atau Baptis saja?

Pertanyaan: Kapan perang ini akan berakhir? Dan bagaimana kondisi Hamas 
sekarang?

Jawaban: Hamas akan sangat kelelahan dan itu cukup wajar karena lawan yang 
dihadapi sangat tidak sebanding dari segi apapun juga.
Tapi
segera setelah itu kepercayaan diri dan kekuatan Hamas akan pulih
kembali. Namun gerakan ini sudah cukup mendapat simpati, solidaritas
dan kekaguman dari puluhan juta orang Arab dan muslim seluruh dunia.
Ya,
hubungan Hamas dengan rezim di Timur Tengah bisa dibilang tidak bagus,
karena mereka memberikan sikap mengabdi dan tunduk kepada Amerika.
Tetapi Hamas cukup puas dengan jutaan orang Arab dan Muslim yang
akhirnya mengetahui keberadaan gerakan ini. Inilah yang dicari oleh
Hamas dan sekarang mereka telah mendapatkannya. Pada analisis akhir,
Israel menyerang Gaza dengan membabi buta layaknya perbuatan criminal
dan mirip setan, namun kemudian terbukti semua pasti ada hikmahnya bagi
Hamas dan dunia Islam secara keseluruhan.
Hal
yang sama menimpa "rezim moderat" pro Amerika yang segera akan
kehilangan penghormatan, itu juga bila mereka masih punya sifat itu
dalam dirinya. [www.hidayatullah.com]



      

[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to