Agenda PT7 (Politika Triple 7)
  

  Salah satu jembatan emas yang dapat diprakarsai bersama Presiden ke-7 
Republik Indonesia yang akan datang, disamping keberadaan 7 (tujuh) Lembaga 
Tinggi Negara Konstitusional adalah bentukan sebuah kelembagaan mimbar aspirasi 
demokrasi terstruktur yang bisa disingkat sebagai MASDEM dengan komponen 
penggerak dan penggiat adalah para pimpinan atau yang diberi mandat untuk itu 
terdiri dari unsur2 (1) eksekutif pemerintah, (2) legislatif, (3) yudikatif, 
(4) lembaga swadaya masyarakat / organisasi masyarakat termasuk petani, 
pekebun, nelayan dan profesi (5) lembaga pendidikan, (6) organisasi pers, dan 
(7) organisasi usahawan dan koperasi. Bentukan MASDEM ini pasti unggul dan 
mampu menggulirkan keberlanjutan pengelolaan aspirasi2 komponen bangsa yang 
potensial berkontribusi sebagai pembentuk bagi kegiatan pembinaan, penggalangan 
dan pengerahan Strategi 7 Ketahanan Bangsa meliputi (1) Kehidupan Keagamaan 
tidak Rawan, (2) Kehidupan Ideologis tidak Retak, (3) Kehidupan Politis
 tidak Resah, (4) Kehidupan Ekonomis tidak Ganas, (5) Kehidupan Sosial Budaya 
tidak Pudar, (6) Kehidupan HanKamNas tidak Lengah, (7) Kehidupan Ekologis tidak 
Gersang. Kesungguhan, kecermatan dan ketelatenan kepengurusan bermasyarakat, 
berbangsa dan bernegara bersama dalam mengatasi ragam problematika kebangsaan 
yang multi dimensional kini dan esok memang perlu didasari pada 7 (tujuh) kata 
Semangat sebagaimana amanat Penjelasan UUD 1945 dan senantiasa berpayung 
untaian kata2 kunci 7 (tujuh) Firman Allah Yang Maha Kuasa yakni Musyawarah 
Masyarakat Unggul Bersatu. Kata2 kunci itu dapat ditemui pada ayat2 Al Qur’an 
yaitu (1) ASY-SYURA 042:038, (2) AT-TALAQ 065:006, (3) AL-AN’AM 006:122, (4) 
TAHA 020:068, (5) AL-HAJJ 022:073, (6) AL-QAMAR 054:044, (7) AL-HASYR 059:014.
  Kelembagaan MASDEM adalah unsur Hard Power, semangat pengelolaan MASDEM 
adalah unsur Soft Power dan prakarsa pembinaan, penggalangan dan pengerahan 
aspirasi MASDEM adalah unsur Smart Power yang tiada ternilai bagi 
keberlangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara apalagi ketika 
mengarungi derasnya banjir krisis ekonomi dunia yang berdampak turunan kepada 
kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan rakyat 
semesta di Indonesia.
  Dengan langkah strategik MASDEM ini maka amanat TRISAKTI yakni Politik 
Berdaulat, Ekonomi Berdikari, Budaya Berkepribadian dapat lebih dipastikan 
mampu terwujud, menuju Indonesia Digdaya 2045. Dengan kata lain, problematika 
kebangsaan yang ekstra luar biasa sepatutnya memang perlu ditangani secara 
kelembagaan ekstra luar biasa pula, dan MASDEM adalah salah satu bentuk 
srtruktural andalan bagi perolehan solusi kebijakan publik terbaik dan 
terintegrasi. Politik Kebijakan Publik dimaksud misalnya berfokus pengelolaan 
seperti 7 (tujuh) Agenda Kesejahteraan Pro Rakyat yaitu (1) Pengangguran, (2) 
Inflasi, (3) Kemiskinan, (4) Sektor Riil, (5) Daya Beli, (6) Ketahanan Pangan & 
Energi, dan (7) Pertumbuhan Ekonomi. Kelembagaan MASDEM dapat saja dipayungi 
secara konstitusional supaya kegiatan2nya dapat memperoleh dukungan pembiayaan 
berdasarkan APBN dan APBD, selain bersumber pembiayaan atas nama Community 
Development dari dan oleh program2 Corporate Sosial Responsibility.
  Bagaimanapun kelembagaan MASDEM ini adalah diyakini mutlak bagi 
terselenggaranya 7 Agenda Kesejahteraan Prorakyat berkerangka Strategi 7 
Ketahanan Bangsa, dengan pola pikir sebagai solusi pendampingan atas 
kompleksitas kekinian daripada pengelolaan sistim Multi Partai yang oleh banyak 
pihak dinilai justru melemahkan kualitas penyelenggaraan demokrasi dan 
efektifitas kinerja pemerintahan [Majalah Figur, Edisi IX/Th. 2007]. Dan oleh 
karena itulah Tesis bisa jadi Agenda PT7 (Politika Triple 7).
  Jakarta Selatan, 31 Januari 2009 / Pandji R Hadinoto / www.pkpi.co.cc / HP : 
0817 983 4545
  Lampiran Layanan www.pkpi.co.cc :
  

  QS – Musyawarah Masyarakat Unggul Bersatu
  

    
     ASY-SYURA 042:038 Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan 
Tuhannya dan mendirikan salat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan 
musyawarah antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami 
berikan kepada mereka.

  

    
     AT-TALAQ 065:006 Tempatkanlah mereka (para istri) di mana kamu bertempat 
tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk 
menyempitkan (hati) mereka. Dan jika mereka (istri-istri yang sudah ditalak) 
itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka 
bersalin, kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak) mu untukmu, maka 
berikanlah kepada mereka upahnya; dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala 
sesuatu), dengan baik; dan jika kamu menemui kesulitan maka perempuan lain 
boleh menyusukan (anak itu) untuknya.

  

    
     AL-AN’AM 006:122 Dan apakah orang yang sudah mati [502] kemudian dia Kami 
hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu 
dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang 
yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar 
dari padanya ? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa 
yang telah mereka kerjakan.

  

    
     TAHA 020:068 Kami berkata : "Janganlah kamu takut, sesungguhnya kamulah 
yang paling unggul (menang).

  

    
     AL-HAJJ 022:073 Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah 
olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah 
sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu 
untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah 
mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah 
dan amat lemah (pulalah) yang disembah.

  

    
     AL-QAMAR 054:044 Atau apakah mereka mengatakan : "Kami adalah satu 
golongan yang bersatu yang pasti menang".

  

    
     AL-HASYR 059:014 Mereka tiada akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu 
padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. 
Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu 
bersatu sedang hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena 
sesungguhnya mereka adalah kaum yang tiada mengerti.

  

  Jakarta Selatan, 30 Januari 2009
  

  Pandji R Hadinoto / www.nusakalapa.co.cc 
  


       

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke