SBY sedang sibuk mempersiapkan album baru =))

On Sun, 2009-02-01 at 19:55 +0800, Rakhmat Edi Akbar Nugroho wrote:
> 
> jd terharu ini baru namnya pemimpin menn..
> nasionalis juga harus internasionalis dunk; kemane tuh sby babi
> --- Pada Sab, 31/1/09, si pitung <sipitun...@yahoo.com> menulis:
> Dari: si pitung <sipitun...@yahoo.com>
> Topik: [ppiindia] Ribuan Rakyat Turki Sambut Kepulangan Erdogan Bagai
> Pahlawan
> Kepada: ppiindia@yahoogroups.com
> Tanggal: Sabtu, 31 Januari, 2009, 5:16 PM
> 
> empat jempol buat ERDOGAN!
> 
> Ribuan Rakyat Turki Sambut Kepulangan Erdogan Bagai Pahlawan 
> 
> Hidayatullah.com--Jam
> menunjukkan pukul satu malam. Dini hari Jum'at (30/1) itu, udara musim
> dingin di kota Istanbul terasa sangat gigil. Namun, malam itu, di
> tengah udara yang menusuk kulit itu, ribuan rakyat Turki justru tampak
> memenuhi jalan-jalan kota Istanbul.
> 
> Sejak
> pukul sembilan malam, ribuan orang telah bergerak menuju bandara
> internasional Ataturk, Istanbul. Mereka tampak melambai-lambaikan kain
> berwarna merah, yang ditengahnya terlukis bintang terapit bulan sabit:
> bendera Turki. Sebagian yang lain lagi mengibarkan bendera Palestina.
> Mereka berteriak: "O, büyük bir lider", "Selamat datang
> pahlawan kami!", "Selamat Datang 'Penakluk' Davos!",
> "Ahlan wa Sahlan Pemimpin Baru Dunia!".
> 
> Di
> malam yang gigil itu, mereka bergerak berduyun-duyun untuk menyambut
> kedatangan Perdana Menteri mereka, "Khoja Haji" Rajab Thayyib Erdogan
> (Turki: Recep Tayep Erdogan), yang baru saja meninggalkan KTT Ekonomi
> Internasional Davos yang digelar di Swiss.
> 
> Sebagaimana
> diketahui, di forum internasional World Economic Forum (WEF) yang
> digelar pada Kamis (29/1) kemarin itu, Erdogan melakukan aksi walk out
> sebagai
> protes keras kepada forum yang tidak memberikannya waktu
> untuk memberikan tanggapan atas pernyataan Presiden Israel, Simon
> Perez.
> 
> Perez,
> yang duduk tepat di samping kiri Erdogan, berbicara sekitar setengah
> jam mengenai alasan dan "pembelaan diri" Israel yang menyerang Gaza.
> Perez menyatakan jika serangan “teror” yang terus dilakukan Hamas
> adalah penyebab utama kenapa Israel pada akhirnya memutuskan untuk
> menyerbu Gaza.
> 
> "Hamas
> terus menembakkan roket-roket ke pemukiman Israel. Sebab itulah pada
> akhirnya Israel memutuskan untuk menyerang Gaza, markas Hamas," ungkap
> Perez dengan nada berapi-api.
> 
> Saat
> mengemukakan pernyataannya, Perez berbicara dengan nada tinggi, juga
> beberapa kali menatap wajah dan mata PM Turki yang duduk tepat di
> samping kanannya.
> 
> Ketika
> giliran berbicara tiba pada Erdogan, PM Turki tersebut menanggapi
> pernyataan Peres dengan tanggapan yang tak kalah tegas, namun tetap
> dengan nada bicara yang kalem.
> "Simon
> Perez ini sudah berusia tua, tetapi nada bicaranya tinggi. Saya tidak
> akan demikian, saya akan tetap berbicara dengan memakai etika," kata
> Erdogan.
> "Masih
> jelas dalam ingatan saya, akan anak-anak kecil Gaza yang dibunuh
> Israel
> di tepi pantai. Saya masih ingat, berapa jumlah orang-orang yang Anda
> bunuh di Gaza," tambah Erdogan seraya menatap wajah Perez.
> Erdogan
> pun kembali melanjutkan tanggapannya. Kali ini ia menujukan
> pernyataannya kepada peserta sidang. "Dan, kalian semua mengetahui
> dengan jelas perbuatan Israel yang dengan telah membantai nyawa
> anak-anak dan perempuan."
> Namun,
> baru 10 menit Erdogan mengemukakan pernyataannya, moderator sidang
> segera memotong dan menyatakan jika waktu Erdogan telah habis. Erdogan
> pun segera bangkit dari duduknya, ia mengemasi kertas-kertasnya, lalu
> segera beranjak meninggalkan kursi sebagai bentuk protes.
> "Terimakasih
> telah memberikan kesempatan berbicara kepada saya. Saya telah
> berbicara
> separuh waktu saja dari waktu yang kalian berikan untuk Perez," kata
> Erdogan dengan nada marah.
> "Ya, saya putuskan untuk tidak akan menghadiri lagi KTT ini,"
> pungkasnya seraya beranjak.
> 
> Selepas
> keluar dari ruangan sidang, Erdogan segera bertolak ke Istanbul.
> Sementara itu, di dalam negeri, warga Turki yang menyaksikan secara
> langsung kecaman dan sikap tegas Erdogan dari stasiun televisi pun
> segera pergi ke bandara untuk menyambut kepulangan perdana menteri
> mereka.
> Televisi Aljazeera menyiarkan betapa antusiasnya ribuan warga Turki
> untuk
> menyambut
> kepulangan Erdogan. Dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak,
> perempuan, hingga beberapa orang lanjut usia tampak memenuhi
> jalan-jalan Istanbul, juga pelataran bandara Ataturk.
> Saat
> Erdogan tiba dan keluar dari pesawat, ribuan massa langsung menuju
> arahnya dan berebut untuk menyalaminya. Dini hari itu juga, di bandara
> Ataturk, Erdogan langsung menggelar jumpa pers.
> Dalam
> jumpa persnya, Erdogan menyatakan jika sikap tegas yang diambil
> olehnya
> di KTT Davos adalah pertaruhan "harga diri" bangsa Turki.
> "Saya
> bertanggung jawab atas martabat bangsa Turki. Dan saya tidak akan
> membiarkan seorang pun, di forum mana pun, untuk menjatuhkan martabat
> bangsa ini," ungkap Erdogan yang disambut tepuk riuh.
> "Saya
> tidak sedang mengecam bangsa Yahudi atau Israel, tetapi yang saya
> kecam
> adalah perilaku politik pemerintahan Israel," ungkapnya.
> Malam
> itu, apa yang telah dilakukan oleh Erdogan adalah sebuah perjuangan
> seorang pemimpin negara untuk membela martabat bangsanya, negaranya,
> agamanya, dan juga sudara seimannya, Palestina, sekalipun tidak satu
> madzhab,
> sekalipun tidak satu bangsa.
> 
> PM Turki itu menuding moderator tidak memberi kesempatan dia
> berbicara. dan dia
> mengatakan, Erdogan mengatakan, dia
> meninggalkan tempat debat bukan akibat ketidaksefahamannya dengan
> Peres, tapi akibat dia diberi waktu yang lebih pendek daripada
> presiden
> dari Negara penjajah itu. 
> 
> Bagaimana dengan pemimpin negara-negara Arab, bagaimana juga dengan
> pemimpin
> Indonesia? [atj/hrt/jzr/alm/www.hidayatullah.com]
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> ------------------------------------
> 
> ***************************************************************************
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju
> Indonesia yg
> Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny.
> http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
> ***************************************************************************
> __________________________________________________________
> Mohon Perhatian:
> 
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
> otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Reading only, http://ppi-india.blogspot.com 
> 4. Satu email perhari: ppiindia-dig...@yahoogroups.com
> 5. No-email/web only: ppiindia-nom...@yahoogroups.com
> 6. kembali menerima email: ppiindia-nor...@yahoogroups.com
> Yahoo! Groups Links
> 
> Pemerintahan yang jujur & bersih? Mungkin nggak ya? Temukan jawabannya
> di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> 
> 
>  


[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to