http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2009/03/07/4069.html

*Presiden: Tahun Ini Pertumbuhan Ekonomi Dunia Diperkirakan Minus*


(Presiden SBY memperhatikan pakaian militer produksi PT Sritex, di Kecamatan
Jetis, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (7/3) pagi. (foto: anung/
presidensby.info))


*Sukoharjo*: Krisis perekonomian dunia belum usai. Ekonomi dunia yang
biasanya tumbuh tiga, empat, atau lima persen, tahun ini pertumbuhan ekonomi
dunia diperkirakan minus. Ekspor dunia drop dalam jumlah yang sangat
signifikan. Memang berbeda-beda dampaknya bagi setiap negara.

Demikian dikatakan *Presiden Susilo Bambang Yudhoyono* saat meresmikan
perluasan Pabrik PT. Sritex (Sri Rejeki Isman) di Kecamatan Jetis,
Sukoharjo, Sabtu (7/3) pagi. "Kita berusaha sekuat tenaga untuk mengatasi
dampak krisis. Pertumbuhan ekonomi tahun 2007 sebesar 6,3 persen. Tahun 2008
karena sudah terkena dampak krisis turun menjadi 6,1 persen. Alhamdulillah
hanya turun 0,2 persen. Tahun ini pasti lebih rendah lahi. Tapi mari kita
sungguh bersatu, bergandeng tangan, dan berikhtiar mengatasi masalah ini.
Saya kita punya keyakinan, hal itu bisa kita lakukan," terang SBY.

Di awal sambutannya Presiden SBY bercerita tentang pengalamannya 16 tahun
lalu ketika bertugas sebagai pasukan perdamaian di Bosnia. "Waktu itu
kontingen Indonesia menggunakan jaket militer model Inggris. Beberapa
anggota pasukan perdamaian dari negara lain yang menggunakan jaket model
bagus adalah Jerman. Kedua jaket itu sangat terkenal," kenang SBY.

Namun Presiden SBY baru mengetahui bahwa jaket-jaket itu ternyata adalah
produk hasil PT. Sritex. "Ternyata dari dulu hingga sekarang produk PT.
Sritex tetap bertahan, sesuai dengan keinginan pelanggan," puji SBY disambut
tepuk tangan lebih kurang 3500 karyawan.

Presiden SBY berpesan, jika ada kesempatan untuk ekspor, pertahankanlah
kualitas, perhatikan ketepatan pengiriman, tingkatkan daya saing dan
produktivitas. "Dengan demikian kita bisa berkompetisi dengan negara lain
dalam perdagangan barang dan jasa," tegas SBY. (osa


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke