http://www.antara.co.id/arc/2009/3/8/obama-segera-ke-turki/

*Obama Segera ke Turki*


*Ankara* (ANTARA News) - *Presiden AS Barack Obama* akan segera berkunjung
ke Turki, kata *Menteri Luar Negeri Hillary Clinton*, Sabtu.

Menlu AS mengemukakan hal itu ketika mengunjungi sekutu strategis
Washington, Ankara, untuk memulihkan hubungan yang rusak karena perang Irak.

"Presiden Obama akan mengunjungi Turki pada kira-kira bulan depan," ia
mengatakan pada konferensi pers bersama dengan *Menlu Turki Ali
Babacan*setelah pembicaraan dengan para pemimpin negara itu.

"Tanggal tepatnya akan diumumkan segera. Kami baru saja pada awal
perencanaan keputusan yang dicapai kemarin," kata Hillary. Obama akan berada
di Eropa pada hari-hari pertama April untuk pertemuan puncak G20 dan NATO.

Hillary menekankan bahwa pemerintah baru AS menaruh perhatian pada
pembatasan kerusakan dan kehancuran warisan mantan presiden George W. Bush
-- masalah yang ia tekankan ketika ia bertemu dengan timpalannya dari Rusia
pada hari Jumat.

Turki pada tahun 2003 menolak untuk membuka front utara bagi AS saat
menyerbu Irak sehingga memicu mendinginnya hubungan antara Ankara dan
Washington.

"Presiden Obama dan saya akan bekerja dengan anda untuk memperkuat dan
memperdalam hubungan itu dan untuk menciptakan banyak kesempatan bagi kita
untuk bekerja sama," katanya.

Ketika ditanya oleh seorang wartawan, Hillary mengatakan ia tidak dapat
memastikan kapan atau di mana akan menjadi kesempatan bagi pidato yang
dijanjikan Obama di ibukota sebuah negara Muslim besar.

Sebelumnya, Hillary telah mengunjungi makam Mustafa Kemal Ataturk, pendiri
negara Turki modern.

"Terakhir kali saya di sini, suami saya adalah presiden. Saat ini, saya
datang sebagai Menlu, atas nama presiden baru kami, Presiden Obama, untuk
menekankan pekerjaan yang AS dan Turki harus kerjakan bersama atas nama
perdamaian, kemakmuran dan kemajuan."

Satu sumber diplomatik Turki mengatakan pertemuan Hillary dengan para
pemimpin Turki antara lain membahas keikutsertaan Ankara dalam Pasukan
Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) di Afghanistan.

Hillary mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan
pada pagi harinya, yang dipusatkan pada hubungan bilateral, Timur tengah,
Irak, Afghanistan dan perang melawan terorisme.

Menlu Turki Ali Babacan juga menghadiri pembicaraan itu. Kantor Erdogan
menyebutkan semua masalah dibicarakan "panjang-lebar" dalam pertemuan itu.
Pernyataan tersebut juga menyebut AS adalah "teman dan sekutu".

Seorang pejabat senior AS sebelumnya mengatakan pemerintah Obama "memiliki
kesempatan untuk membangun kembali berdasarkan atas pijakan yang lebih baik
setelah masalah-masalah paling akut yang terakumulasi pada pemerintahan Bush
akhirnya hilang dari pembicaraan.

Ankara khawatir mengenai kemungkinan negara Kurdi merdeka di Irak utara dan
telah mengeluh berulangkali kepada presiden George W. Bush mengenai
pemberontak Kurdi PKK, yang menggunakan Irak utara sebagai tempat aman untuk
melakukan serangan.

Hubungan meningkat pada 2007, ketika AS mulai membagi informasi intelijen
mengenai gerakan PKK di Irak utara, yang dikuasai oleh kelompok-kelompok
Kurdi yang merupakan sekutu AS.

Pada November, Irak, Turki dan AS membentuk komite bersama untuk melacak
ancaman yang ditimbulkan oleh PKK dan melakukan langkah untuk mengekang
militan itu.

Pesawat perang Turki telah membom markas pemberontak di wilayah tersebut
sejak Desember 2007.

PKK, yang didaftar sebagai kelompok teroris oleh Ankara dan banyak
masyarakat internasional, mengangkat senjata untuk memiliki pemerintah
sendiri di bagian tenggara Turki, yang mayoritas warganya adalah suku Kurdi
pada 1984, sehingga memicu konflik yang menyebabkan sekitar 44.000 orang
tewas.

Dalam kunjungan satu harinya, Hillary juga dijadwalkan bertemu dengan
Presiden Abdullah Gul.

Awal pekan ini Babacan mengatakan Ankara akan melihat dengan senang
permintaan AS -- yang belum dibuat -- bagi tentaranya untuk melewati Turki
ketika mereka mundur dari Irak.(*)


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke