Quote:
"..
"Padahal, dari 102 juta orang itu, hanya 28 persen yang merupakan pekerja
formal.
Sisanya, tersebar di berbagai sektor informal, seperti tukang ojek, petani,
pak ogah,
dan buruh serabutan," tegas Drajad dalam dialog nasional Himpunan Pengusaha
Pribumi Indonesia (Hippi), di Jakarta, Rabu (12/3).

Menurut dia, pemerintah telah menyulap jumlah orang tersebut sebagai suatu
keberhasilan
yang membuat orang ramai-ramai menjadi pekerja informal dan dicatat Badan
Pusat Statistik
(BPS) sebagai pekerja. Padahal, penghasilan yang diterima sangat minim,
bahkan nol.
.."

Pemerintah (lewat BPS) menjadi tukang sulap?
Gimana negara tidak 'kacau suracau' kalau begini..
Main klaim dan seolah-olah terus.. :-|

CMIIW..

-- 
Wassalam,

Irwan.K
"Better team works could lead us to better results"
http://irwank.blogspot.com

   *http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=News&id=5805*
*2009-03-12*
*Angka Kemiskinan Disulap Pemerintah*

[JAKARTA] Pemerintah dinilai telah menyulap data angka kemiskinan agar
terlihat berkurang dan seolah-olah berhasil. Jumlah pekerja pada Februari
2007 sebanyak 97,6 juta orang dan pada akhir 2008, pemerintah menyebutkan
data jumlah pekerja sebanyak 102 juta orang. Dengan demikian, jumlah orang
miskin berkurang drastis.

Anggota DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Drajad Wiboeo
menjelaskan, pada Februari 2007 hingga akhir 2008 pemerintah menyebutkan
telah tercipta 4,47 juta lapangan pekerjaan baru dan jumlah pengangguran
mencapai 9,3 juta orang.

"Padahal, dari 102 juta orang itu, hanya 28 persen yang merupakan pekerja
formal. Sisanya, tersebar di berbagai sektor informal, seperti tukang ojek,
petani, pak ogah, dan buruh serabutan," tegas Drajad dalam dialog nasional
Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi), di Jakarta, Rabu (12/3).

Menurut dia, pemerintah telah menyulap jumlah orang tersebut sebagai suatu
keberhasilan yang membuat orang ramai-ramai menjadi pekerja informal dan
dicatat Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai pekerja. Padahal, penghasilan
yang diterima sangat minim, bahkan nol.

Dalam dialog tersebut juga menghadirkan calon presiden dari Partai Gerindra
Prabowo Subianto yang membahas berbagai untuk mengatasi pengangguran. Hal
itu melihat upaya pemerintah saat ini gagal dan perlu terobosan baru.

Dalam paparan visinya, Prabowo berupaya mengentaskan pengangguran dengan
memanfaatkan 2,5 juta hektar lahan baru untuk diolah dan mendorong perbaikan
sektor pangan melalui produksi beras, jagung, singkong, dan tebu. Investasi
US$ 5 miliar bisa digunakan untuk mengolah 2,5 juta hektare lahan dimana
satu hektar bisa mempekerjakan enam orang sehingga akan menciptakan lapangan
kerja untuk 15 juta orang.

Sementara itu, pengusaha ritel Handaka Santosa berharap pemerintah
menyederhanakan peraturan dan memberi kemudahan untuk investasi.

"Dengan adanya pengusaha yang menanamkan investasi untuk usaha, memang belum
tentu untung, tapi bisa menyerap tenaga kerja. Untuk itu perlu didukung oleh
pemerintah pusat dan daerah, salah satunya dengan penyederhanaan membuat
izin," ungkapnya.

Dia mengutarakan bahwa sektor perdagangan memiliki potensi besar dalam
hal penyerapan tenaga kerja. [DMP/H-12]


Pada 16 Maret 2009 15:50, Rudy Patirajawane <rprajaw...@yahoo.com> menulis:

>     *Soal Angka kemiskinan: Pemerintah tak Jujur* [image: 
> PDF]<http://web.pab-indonesia.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=23678>
>  [image:
> Print]<http://web.pab-indonesia.com/index2.php?option=com_content&task=view&id=23678&pop=1&page=0&Itemid=61>
>  [image:
> E-mail]<http://web.pab-indonesia.com/index2.php?option=com_content&task=emailform&id=23678&itemid=61>
>    Edisi
> 53 (19-28 Feb 2009)
> *Jakarta, PAB-Indonesia*
> Pada awal masa pemerintahan, SBY-JK menjanjikan penurunan jumlah orang
> miskin dan pengangguran dalam lima tahun. Mereka menargetkan angka
> kemiskinan menjadi 8 % dari jumlah penduduk pada 2009. Sedangkan angka
> pengangguran 5,1 % dari jumlah penduduk. Tetap fakta dan data menunjukkan
> kegagalan Pemerintahan SBY-JK untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan jumlah
> pengangguran, justru sebaliknya kemiskinan dan jumlah pengangguran semakin
> meningkat.
>
> Janji Pemerintahan SBY-JK menurunkan jumlah rakyat miskin hingga tinggal
> 18,8 juta tahun 2009, sesuai Perpres 7/2007 tentang Rencana Pembangunan
> Jangka Menengah (RPJM), terlihat sudah gagal total. Sebab, Jumlah rakyat
> miskin hingga akhir 2008 masih mencapai 36,8 juta jiwa, sementara pemerintah
> mengumumkan hingga Maret 2008 jumlah rakyat miskin mencapai 34,96 juta.
>
> Celakanya, pemerintah tidak pernah jujur mengumumkan angka kemiskinan di
> Indonesia. PAB-   Indonesia mencatat,  Indonesia masuk daftar negara gagal
> karena  berada di peringkat ke-60 dari 177 negara.  Hal itu dibuktikan,
> Indonesia belum menghasilkan pengurangan kemiskinan dan pengangguran.
>
> Laporan World Economic Forum menunjukkan, daya saing SDM Indonesia masih
> berada di urutan ke-50 dari 125 negara.  Bank Dunia pernah menghitung, angka
> kemiskinan di Indonesia sebesar 49%, bukan 16,5 % seperti diajukan BPS
> belakangan ini. Data UNDP sempat mencatat,  Indeks Pembangunan Manusia
> (Human Development Index=HDI), Indonesia berada di posisi 110,  jauh
> tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Singapura (25), Malaysia
> (63) dan Thailand (78) bahkan Vietnam yang berada di posisi 107.
>
> Capaian tergambar melalui peringkat HDI tersebut berkorelasi langsung
> dengan empat indikator pokok: angka harapan hidup, angka melek huruf,
> rata-rata lama sekolah dan kemampuan daya beli. Boleh jadi,  sebagian besar
> penduduk negeri ini termasuk “orang-orang sebetulnya tidak dibutuhkan dari
> kacamata neoliberalisme.”
>
> Terhadap berbagai kritikan pemerintahan SBY-JK, kini pemerintah menargetkan
> tingkat kemiskinan pada 2009 turun menjadi 29,99 juta jiwa atau sekitar
> 13,23 persen dari total penduduk Indonesia. Kepala Bappenas/Menneg PPN
> Paskah Suzetta di Jakarta Senin mengatakan, jumlah tersebut lebih rendah
> dari tingkat kemiskinan per Maret 2008 sebesar 34,96 juta jiwa.
>
> Menurut dia, target penurunan angka kemiskinan tersebut didasarkan pada
> asumsi pertumbuhan ekonomi 2009 yang sebesar 4,5 persen dan tingkat inflasi
> sebesar enam persen. "Dengan pertumbuhan ekonomi 4,5 persen dan tingkat
> inflasi enam persen, maka pada 2009 jumlah penduduk miskin mencapai 29,99
> juta jiwa atau dengan presentase 13,23 persen," katanya.
>
> Sementara itu Menko Kesra Aburizal Bakrie menjelaskan, target kemiskinan
> ini masih dalam kisaran yang diajukan ke DPR yaitu sekitar 12-14 persen.
> "Jadi pemerintah mengusulkan ke DPR untuk merevisi pertumbuhan ekonomi
> Indonesia pada 2009 yang direncanakan 6 persen menjadi 4-5 persen dan target
> inflasi 6 persen. Sasaran tingkat kemiskinan 2009 ditetapkan pada rentang
> 12-14 persen," katanya.
>
> Dia menambahkan, pemerintah optimistis bisa mencapai target ini dengan
> adanya intervensi langsung dalam penciptaan lapangan pekerjaan dan bantuan
> tunai. "Optimistis angka kemiskinan di situ karena adanya intervensi
> langsung dari pemerintah yang memberikan bantuan tunai tanpa lewat
> birokrasi," katanya.
>
> Programnya antara lain PNPM dan KUR yang akan menjadi bantal PHK di sektor
> formal. PNPM diharapkan bisa menciptakan 3-4 juta lapangan pekerjaan dan KUR
> menyerap 6 juta pekerja. Menurut dia, 70.000 orang yang kena PHK tersebut
> nantinya bisa terserap, karena bantuan PNPM dan KUR diharapkan jadi bantal
> pengaman. "Diharapkan lagi pada pekerja yang di PHK langsung mendaftar diri
> di PNPM di desa-desa dan di kota sehingga dapat tertampung," katanya.**
>


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://ppi-india.blogspot.com 
4. Satu email perhari: ppiindia-dig...@yahoogroups.com
5. No-email/web only: ppiindia-nom...@yahoogroups.com
6. kembali menerima email: ppiindia-nor...@yahoogroups.com
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:ppiindia-dig...@yahoogroups.com 
    mailto:ppiindia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke