ah ga semuanya busux koq, msh ada yg baik, terutama dari orang2 yg takut dg perhitungan hari akhir. mahasiswa koq suka men-generalisir, pdhl ktika ada segelintir mahasiswa yg suka mabok2an atau sex bebas, mereka pun jg ga mau di sebut dlm klompok mahasiswa pemabok & sex bebas tsb.
standar ganda nih mahasiswa, jgn2 ditunggangi 'joki' he..he.. ________________________________ From: Sunny <am...@tele2.se> To: undisclosed-recipi...@yahoo.com Sent: Monday, April 6, 2009 11:57:16 AM Subject: [ppiindia] Mahasiswa Ajak Jangan Pilih Lagi Anggota DPR Periode Ini http://www.tempoint eraktif.com/ hg/Pemilu2009_ berita_mutakhir/ 2009/04/06/ brk,20090406- 168570,id. html Mahasiswa Ajak Jangan Pilih Lagi Anggota DPR Periode Ini Senin, 06 April 2009 | 11:39 WIB TEMPO Interaktif, Bandung: Kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia mengajak masyarakat tidak memilih lagi Anggota DPR RI yang akan lengser sebentar lagi. Penyebabnya, rapor merah lembaga itu. "Mereka tidak layak mengulangnya, " kata koordinator aksi itu Hilal Hudan Nuha. Kelompok mahasiswa itu memberikan nilai buruk terhadap kinerja lembaga legislatif untuk periode ini. Soal moralitas dan pemberantasan korupsi masing-masing mendapat nilai E, lalu tentang profesionalitas dan kebijakan yang diputuskan lembaga itu mendapat nilai D. Dengan adanya penilaian buruk itu, kelompok itu meminta masyarakat tidak lagi memilih semua Anggota DPR periode ini dalam Pemilu nanti. "Ganti saja semuanya dengan yang baru," kata Hilal. Mereka juga mengajak masyarakat untuk tidak memilih politisi busuk. Versi mereka, politisi busuk adalah mereka yang terlibat maksiat, korupsi, danberkontribusi terhadap kebijakan yang anti rakyat. Dia menuding, semua kriteria itu ada pada semua Anggota DPR periode ini. "Sudah saatnya 2009 ini kita menghabisi politisi busuk." Kelompok itu menggelar aksinya di depan Gedung Sate. Mereka berorasi mengenai contoh perilaku buruk anggota dewan periode ini, di antaranya soal Yahya Zaeni, dan Al Amin Nasution. Juga soal dewan yang setuju kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM. Dewan juga dituding tidak kritis saat menyetujui Undang-Undang BHP yang disahkan tanpa evalusi. AHMAD FIKRI [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]