http://www.cenderawasihpos.com/detail.php?id=26608

07 April 2009 09:39:34



Di Nabire, Aparat Bentrok Dengan Pengunjuk Rasa



Kantor KNPB Digerebek, Bintang Kejora Disita


JAYAPURA- Dua hari menjelang pelaksanaan Pemilu Legislatif, di Nabire situasi 
keamanan justru keamanan memanas. Unjuk rasa yang kira-kira 300 orang, Senin 
(6/4) di dekat Pasar Karang Tumaritis berakhir ricuh. Aparat kepolisian 
setempat bentrok dengan pengunjuk rasa. Dari kejadian ini, 4 orang anggota 
polisi terluka. Sebelumnya, polisi sempat menggerebek tempat yang dijadikan Pos 
Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang mendukung peluncuran ILWP 
(Internasional Lawyers for West Papua) yang menempati eks gedung DPRD Nabire 
dan mengamankan 15 orang. Tentang kronologi kejadian, Kapolda Papua Irjen Pol 
Drs FX Bagus Ekodanto mengatakan, sekitar pukul 10.00 wit, dilaporkan telah 
terjadi aksi unjuk rasa dengan melakukan pemalangan di Pasar Karang Tumaritis 
Kabupaten Nabire yang dilakukan sekitar 350 orang. 


Massa tersebut, cenderung anarkis dan melakukan pengrusakan di sekitar TKP dan 
melakukan penganiayaan atau penyerangan terhadap anggota Polres Nabire yang 
sedang melaksanakan patroli. Saat itu, petugas Polres Nabire mendatangi TKP dan 
Tim Negosiasi langsung melakukan negosiasi dengan massa, namun pada saat itu 
ada masyarakat yang melepaskan anak panah dan melempari dengan batu, memukul 
anggota polisi dan melakukan pengrusakan terhadap mobil yang ada di sekitar 
TKP. Dalam kejadian ini, jatuh korban dari anggota Polres Nabire, diantaranya 
Kasat Lantas Polres Nabire, AKP Arief Murtadlo yang berada di TKP untuk 
mengamankan arus lalu lintas, dikeroyok dan diseret massa sehingga 
mengakibatkan luka sobek pada lutut kanan dan lutut kiri, memar di bagian 
punggungnya dan luka di bagian kepalanya.


Bripda Yaudi S.Sos, anggota Lantas Polres Nabire juga dianiaya oleh massa yang 
anarkis tersebut, sehingga mengakibatkan luka robek di lengan kiri dan luka 
robek di tulang kering kaki kanannya. Bripda Jhon Paliling, anggota Lantas 
Polres Nabire mengalami nasib yang sama karena diserang kelompok pendemo 
tersebut hingga mengalami luka memar di rahang kiri dan luka sobek di lutut 
kanan. 


Sedangkan, Bripda Jejen Husandi, anggota Dalmas Polres Nabire mengalami luka 
robek dipusar perutnya akibat tertancap anak panah yang dilepaskan massa 
tersebut. Keempat korban tersebut, langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum 
Daerah Nabire untuk mendapatkan perawatan secara intensif. Sebelum aksi unjuk 
rasa itu, Polres Nabire sempat melakukan penggerebekan terhadap tempat yang 
dijadikan Pos Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang mendukung peluncuran ILWP 
(Internasional Lawyers for West Papua) yang menempati eks gedung DPRD Nabire, 
Senin (6/4) pukul 04.00 Wit kemarin. 
Dalam penggerebekan yang dipimpin langsung oleh Kapolres Nabire tersebut, 
polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa 5 buah senjata tajam berupa 
parang dan badik, 2 buah panah dan 50 anak panah dan 1 butir peluru SKS. 


Selain itu, dalam penggerebekan itu, polisi juga berhasil menyita sejumlah 
spanduk berlogo bendera bintang kejora, 1 buah bendera bintang kejora ukuran 
120 x 210 cm, 2 kartu nama anggota OPM dan sejumlah logo atau atribut bendera 
bintang kejora kecil. 
15 orang yang diduga merupakan aktivis dan simpatisan KNPB terpaksa diamankan 
dari tempat kejadian tersebut dan langsung digiring ke Mapolres Nabire bersama 
dengan barang bukti untuk dilakukan pemeriksaan secara intensif. 


Kapolda FX Bagus Ekodanto mengakui adanya insiden penyerangan terhadap 4 
anggota Polres Nabire dan adanya penggerebekan di eks Gedung DPRD Nabire 
tersebut. "Di Nabire ini, ada kelompok yang mau menduduki gedung DPRD, sehingga 
pada pagi harinya dilakukan pengusiran dan ada kelompok lain yang melakukan 
penyerangan di jalan di Pasar Karang Tumaritis," ungkap Kapolda didampingi Plh 
Kabid Humas, AKBP Nurhabri usai mendampingi Gubernur Papua Barnabas Suebu SH 
dan Gubernur Papua Barat Bram O Ataruri dan Ketua KPU Provinsi Papua, Benny 
Suweni dan Ketua KPU Provinsi Papua Barat saat melakukan teleconference bersama 
Menteri Dalam Negeri, Mardianto untuk mengecek kesiapan pelaksanaan pemilu di 
seluruh Provinsi yang ada di Indonesia, di Aula Rastra Samara, Polda Papua, 
Senin (6/4) kemarin. 


Kapolda mengatakan saat itu Kasat Lantas Polres Nabire bersama anggotanya 
tengah melakukan pengaturan lalu lintas di Pasar Tumaritis saat terjadi aksi 
pemalangan yang dilakukan oleh masyarakat pasca terjadinya penangkapan terhadap 
15 orang dari kelompok KNPB yang akan mendukung peluncuran ILWP (Internasional 
Lawyers for West Papua), tiba-tiba dikeroyok dan diseret oleh massa.  
Akibatnya, Kasat Lantas Polres Nabire mengalami luka-luka dibagian kepala dan 
telah dirawat di Rumah Sakit Nabire. "Mereka menyerbu anggota yang ada di 
jalan," ujar Bagus Ekodanto. 


Pada saat adanya pemalangan di Pasar Karang Tumaritis Nabire tesebut, pada saat 
dilakukan negosiasi antara massa yang melakukan pemalangan dengan aparat 
keamanan, tiba-tiba ada masyarakat yang melepaskan anak panah dan mengenai 
Bripda Jejen di pusarnya saat melakukan pengamanan di tempat tersebut. 
Kapolda mengakui belum mendapatkan laporan pasti, berapa orang yang diamankan 
saat terjadi penyerangan terhadap para petugas yang melakukan pengamanan di 
Pasar Karang Tumaritis Nabire tersebut. "Saya belum dapat laporannya, selain 15 
orang yang diamankan pada saat pertama dilakukan penggerebekan tersebut," 
ujarnya. 


Ditanya kondisi keamanan di Papua 4 hari menjelang pelaksanaan pemilu ini? 
Kapolda menegaskan pada prinsipnya, kecuali Nabire yang terjadi pagi kemarin, 
dalam keadaan aman. "Saya akan melakukan tindakan tegas terhadap siapa saja 
yang memang melanggar dalam arti ketentuan yang berlaku, misalnya mau 
mengadakan demo dan kejadian di Nabire, saya perintahkan seluruh Kapolres untuk 
menindak tegas dan tidak ada toleransi untuk mereka yang mau mengganggu pemilu 
ini," tandasnya. 


Yang jelas, jika ada yang melakukan demo dengan melibatkan massa menjelang 
pemilu ini, Kapolda kembali menegaskan akan membubarkannya, karena pihaknya 
tidak tidak mengijinkan demo dan penanggungjawabnya akan dilakukan pemeriksaan. 
 Soal penemuan bendera bintang kejora dalam penggerebekan kelompok massa KNPB 
yang berada di ex Gedung DPRD Nabire tersebut? Kapolda menegaskan bahwa hal 
tersebut merupakan bukti bahwa memang ada kelompok-kelompok masyarakat tertentu 
yang ingin sengaja membuat atau mengacaukan pelaksanaan pemilu ini. 


"Ini yang perlu kita waspadai. Karena memang kelompok-kelompok itu sengaja 
ingin melakukan gangguan atau menggagalkan pemilu ini dengan kegiatan-kegiatan 
seperti itu," ujarnya.  Untuk itu, Kapolda Bagus Ekodanto meminta kepada 
masyarakat untuk mewaspadai upaya-upaya penggagalan pemilu ini, agar masyarakta 
tidak terprovokasi dengan 


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke