http://www.republika.co.id/berita/43947/Dakwah_Islam_di_Papua_Kian_Menggeliat

Dakwah Islam di Papua Kian Menggeliat

JAKARTA--Aktivitas dakwah Islamiyah di Papua tampaknya akan semakin meningkat. 
Ketua Umum Al-Fatih Kaffah Nusantara (AFKN), Ustaz Fadzlan Gharamatan, 
mengatakan, sangat optimistis gerakan dakwah di wilayah paling timur itu bakal 
kian menggeliat. Pasalnya, kata dai pedalaman asal Papua itu, dalam waktu dekat 
AFKN akan memiliki kapal laut yang akan digunakan untuk syiar Islam.

''Ini rahmat dari Allah SWT. Selama ini, kami harus menyewa kapal dan boat yang 
harganya sangat mahal agar bisa berdakwah. Dengan cara itu, kita hanya mampu 
menjangkau tiga titik yang mestinya bisa mencapai 10 titik,'' ujar Ustaz 
Fadzlan kepada wartawan di Jakarta, Senin (13/4).

Menurut Ustaz Fadzlan, dengan memiliki kapal laut sendiri, para juru dakwah 
akan mudah bersilaturahim dengan umat Islam dan berdakwah di Papua. ''Insya 
Allah, dengan memiliki kapal laut sendiri, kita bisa lebih mudah bersilaturahim 
dengan saudara-saudara kita di berbagai pelosok di Papua,'' ungkapnya. 

Kehadiran kapal laut pun, tutur dia, bisa membantu umat Muslim di wilayah 
pelosok untuk memasarkan hasil pertaniannya. Dengan begitu, kata Ustaz Fadzlan, 
perekonomian umat Muslim di Papua bisa meningkat. Selama 10 tahun terakhir 
menyebarkan agama Allah SWT di Papua--yang dikenal sangat luas dan dikelilingi 
perairan--masalah transportasi merupakan kendala terberat.

''Terkadang, kita harus berhari-hari mengarungi laut dengan perahu. Belum lagi 
harga bensin di Papua yang semakin ke pedalaman harganya kian mahal bisa sampai 
Rp 23 ribu per liter,'' tutur Ustaz Fadzlan. Akibatnya, lanjut dia, biaya pun 
habis untuk bahan bakar. ''Padahal, amanah berupa sedekah dari umat Islam dari 
berbagai daerah di Indonesia melalui AFKN dimaksudkan agar bisa dinikmati umat 
Islam di Papua.''
Pihaknya merasa optimistis, dengan memiliki kapal laut sendiri, gerakan dakwah 
di Papua akan berjalan semakin cepat dan meluas. Tak hanya aktivitas dakwah 
yang bakal semakin menggeliat dan cepat, menurut Ustaz Fadzlan, perekonomian 
masyarakat pedalaman juga bisa terbantu.

''Dalam kegiatan dakwah di pedalaman, kami sering membantu saudara-saudara kami 
untuk memasarkan hasil karya tangan ataupun pertanian mereka. Sering kali, 
karena kesulitan alat transportasi, yang dapat dibawa tidak banyak,'' paparnya. 
Pihaknya berharap, dengan adanya kapal laut, hasil panen atau kerajinan yang 
dihasilkan masyarakat Papua pedalaman bisa dipasarkan dalam jumlah yang banyak.

Menurut Ustaz Fadzlan, sistem perdagangan di kawasan pedalaman Papua masih 
menggunakan sistem barter. ''Membayar sagu dengan kelapa atau hasil tanaman 
lainnya masih berlaku di sana,'' ucapnya. Pihaknya berharap, umat Muslim Papua 
nantinya bisa memiliki lebih banyak kapal laut.

''Ya, kami sangat bersyukur atas kerja keras Badan Wakaf Alquran sehingga kami 
bisa memiliki satu kapal laut yang kami beri nama AFKN Khilafah 1. 
Mudah-mudahan, di masa yang akan datang, jumlah kapal laut yang bisa digunakan 
untuk kegiatan dakwah Islam bisa bertambah,'' ujar Ustaz Fadzlan sumringah.

Senin (13/4) kemarin, Badan Wakaf Alquran (BWA) menandatangani nota kesepahaman 
(MoU) dengan PT Cariata Boat Indonesia. Penandatanganan MoU itu dilakukan oleh 
Ketua BWA, Heru Binawan, dan Direktur utama PT Carita Boat Indonesia, Budi 
Suchaeri. Diharapkan, pada akhir Juni mendatang, kapal laut seharga Rp 600 juta 
yang mampu menampung 20 penumpang dan membawa beban seberat 10 ton sudah 
selesai pembuatannya.

''Insya Allah, sebelum 17 Agustus 2009, kapal laut tersebut sudah bisa 
diserahterimakan,'' ungkap Budi Suchaeri, direktur utama PT Carita Boat 
Indonesia, selaku pembuat kapal laut. Budi mengungkapkan, kapal laut yang 
memiliki panjang 13,5 m dan lebar 3,3 meter ini memiliki kabin sebesar 
metromini.
''Kacanya dibuat lebar untuk mendapatkan view yang bagus. Bahannya terbuat dari 
fiberglass. Umurnya bisa mencapai 25 tahun. Dibandingkan kapal yang terbuat 
dari bahan kayu, kata dia, kapal tersebut perawatannya sangat sederhana.

Kapal laut itu akan dilengkapi mesin enam silinder yang harganya cukup mahal, 
tapi kualitasnya sangat bagus. Kapal laut yang akan digunakan untuk dakwah di 
Papua itu dilengkapi standar keselamatan, seperti rakit penyelamat, ringboy, 
karet pelampung, serta alat komunikasi.dam/kem



      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke