http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2009/05/01/4259.html

Jumat, 1 Mei 2009, 11:37:06 WIB

Kunjungan ke PT. Panasonic Indonesia
Presiden Minta Antara Serikat Pekerja, Karyawan dan Managemen Punya Hubungan 
Baik

*Presiden SBY santap siang bersama pimpinan dan karyawan PT. Panasonic 
Manufacturing Indonesia (PMI), di kantin perusahaan yang berada Jl. Raya Bogor, 
Jakarta Timur, Jumat (1/5) siang. (foto: cahyo/presidensby.info)

Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari Jumat (1/5) siang mengunjungi 
pabrik elektronic PT. Panasonic Manufacturing Indonesia, di Jl. Raya Bogor 
Cimanggis , Jakarta Timur. Kunjungan ini berkaitan dengan peringatan Hari Buruh 
Internasional,yang dilakukannya setiap tahun dengan mengunjungi perusahaan, 
untuk berdialog bersama para pimpinan dan karyawan perusahaan.

"Setiap tanggal 1 Mei saya bersama menteri terkait dan serikat pekerja datang 
ke perusahaan-perusahaan. Tahun lalu saya berkunjung ke Magelang bertemu 
karyawan New Armada seperti ini, berdialog, lalu makan siang bersama serta 
meninjau perusahaan. Sebelumnya ada pertemuan dengan para pimpinan serikat 
pekerja. Tahun sebelumnya saya di Palu, tahun sebelumnya kebetulan saya lagi di 
luar negeri, tapi sekembalinya saya bertemu dengan serikat pekerja dan 
lain-lain," ujar SBY.

"Ini adalah bentuk yang saya pilih selaku Kepala Negara dalam ikut memperingati 
Hari Buruh Internasional. Hampir pasti, sebagaimana yang terjadi di luar 
negeri, biasanya ada unjuk rasa. Tapi tidak apa-apa, karena ini seperti tradisi 
kaum pekerja sedunia. Tanggal 1 Mei itu identik unjukrasa, silahkan berunjuk 
rasa, karena ini negara demokrasi. Menyampaikan aspirasinya, tolong ingat upah 
kami, kesejahteraan kami. Tidak apa-apa, karena apa yang dilakukan pemerintah 
dengan tripatrit juga itu, bagaimana meningkatkan kesejahteran dan melindungi 
para pekerja. Yang penting tertib, jangan sampai ada gangguan keamanan," ujar 
SBY

Presiden juga berharap agar perusahaan Panasonic ini juga melakukan 
langkah-langkah internal. "Tetaplah produktif, maka insya Allah akan tetap 
memiliki daya saing yang tinggi. Kalau daya saingnya tinggi, maka harganya 
bersaing, kwalitasnya bagus. Kalau kualitasnya bagus dan harganya bagus, maka 
produk dari Panasonic ini apakah kipas angin,radio, televisi dan 
sebagainyapasti dibeli baik oleh pembeli pasar dalam negeri maupun pembeli di 
pasar global," kata SBY.

"Jadi intinya bagaimana saudara semua, mulai dari manajemen dan karyawan itu 
bersatu membikin daya saingnya tinggi, harga terjangkau. Nah kalau itu terjadi 
menghadapi gelombang persoalan apapun insya Allah perusahaan ini akan tetap 
survive dan akan terus meningkatkan pertumbuhannya dari masa ke masa," kata SBY.

SBY kemudian mengajak agar antara manajemen dan serikat pekerja, antara unsur 
pimpinan perusahaan dengan para karyawan itu membangun hubungan yang baik. 
"Jangan konfrontatif. Kalau konfrontatif tidak ada solusi.Kalau tidak ada 
solusi semua merugi. Bayangkan kalau perusahaan bangkrut manajemennya juga 
rugi, pemilik perusahaan rugi, karyawannya PHK, cegah semua itu dengan saling 
mendengar. Kesejahteraan karyawan penting, pertumbuhan perusahaan juga, 
produktifitas juga penting. Bangunlah nilai bersama, bangunlah kebersamaan 
bangunlah komitmen, bangunlah kerja nyata yang sinergis diantara semuanya. 
Kalau itu diwujudkan maka perjalanan manis perusahaan ini sejak tahun 1950 an 
akan tambah indah lagi perjalanan sejarah perusahaan ini."ujar SBY

Sebelumnya, Presiden Direktur PT PMI, Ichiro Suganoma dalam paparannya tentang 
sejarah Panasonic di Indonesia mengatakan, perusahaan ini terbentuk pada tahun 
1950 an yang diawali memproduksi TV hitam putih. "Saat ini PT PMI dari 11 unit 
perusahaan memiliki karyawan sebanyak 12 ribu orang yang tersebar di beberapa 
pabrik Indonesia yaitu Batam, Surabaya dan Jakarta," ujar Ichiro. selain itu PT 
PMI juga memiliki program peningkatan SDM dan lingkungan hidup

Tampak hadirmengikuti rombongan Presiden antara lain Menteri Perindustrian 
Fahmi Idris, Mendagri Mari Elka Pangestu, Menkominfo Muh. Nuh, Seskab Sudi 
Silalahi, Menaker dan Tranmigrasi Erman Suparno, Kepala BKPM M. lutfi Gubernur 
DKI Fauzi Bowo dan Jubir Presiden, Andi. A.Mallarangeng. (win)


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke